Liputan6.com, Dubai - Salah satu importir produk konsumen yang bergerak cepat (FMCG) terkemuka di Uni Emirat Arab (UEA), Truebell, menyebut daging bukanlah bahan pangan terlaris selama periode libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Truebell menyebut adanya pergesaran positif dalam minat masyarakat UEA terhadap daging nabati, kurma, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Tren tersebut berkembang pesat dalam hampir setahun terakhir, termasuk saat Ramadan dan Idul Fitri.
Advertisement
Baca Juga
Tren tersebut membuat divisi ritel dan layanan pangan Truebell berniat memperluas portofolionya dengan memperbanyak varian makanan sehat yang disesuaikan dengan selera masyarakat UEA, demikian sebagaimana dikutip dari situs Arabian Business pada Kamis (6/6/2019).
"Meningkatnya atensi publik terhadap program nutrisi di pasaran, turut menyebabkan pola makan non-hewani, termasuk alternatif daging, menjadi semakin populer," kata direktur utama Truebell, Jitendra Gandhi.
"Kami sebagai importir FCMG, sudah pasti melihat tren ini akan bertahan hingga perayaan Idul Fitri, dan bahkan beberap bulan setelahnya," lanjut Gandhi optimis.
Menurut analisis perusahaan terkait, aneka produk pengganti daging, seperti seitan, tempe, dan tahu, memicu permintaan tinggi dari hampir seluruh wilayah UEA selama 12 bulan ke depan.
Â
Berencana Memperluas Portofolio
Menanggapi tingginya antusiasme konsumen terhadap produk sehat berbahan baku nabati, Truebell mengatakan bahwa pihaknya akan menambahkan beberapa merek untuk memperluas portofolio.
Ditambahkan oleh Truebell, bahwa pihaknya juga telah menandatangani perjanjian distribusi eksklusif dengan sejumlah merek terkemuka dari Jepang, Brasil, Filipina, Serbia, Amerika Serikat (AS), dan Inggris.
"Kemitraan baru itu mendukung rencana ekspansi kami di sektor ritel dan pangan, setelah pembukaan pusat distribusi kami yang canggih pada bulan September tahun lalu," lanjut Gandhi menjelaskan.
Advertisement
Tumbuh Signifikan
Gandhi menambahkan bahwa bisnis layanan pangan Truebell terus mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan berkelanjutan di sektor perhotelan dan ritel di kawasan Teluk, dengan Dubai sendiri memiliki hampir 3.000 outlet kuliner satu juta penduduk.
Data dari Euromonitor International mengungkapkan industri ritel di UEA diproyeksikan meningkat 18 persen antara 2018 dan 2023, dari yang semula US$ 55 miliar menjadi $ 63,6 miliar.
Gandhi mengatakan: "Berbagai rencana telah disiapkan untuk memperluas jangkauan produk kami yang berfokus pada makanan nabati dan probiotik, serta berbagai rasa baru untuk konsumen multi-budaya di kawasan ini."