Sujud Syukur, Apakah Harus Wudhu seperti Mau Sholat? Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya menegaskan bahwa dalam mazhab Imam Syafi'i, sujud syukur dilakukan dengan takbir dan salam, yang mirip dengan tata cara sholat

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2025, 12:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 12:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya)
Ulama kharismatik sekaligus Pengasuh LPD Al Bahjah, Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari, umat Islam sering kali melakukan berbagai bentuk ibadah, salah satunya adalah sujud syukur. Namun, masih banyak yang bertanya-tanya mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan sujud syukur, seperti apakah harus bersuci terlebih dahulu dan apakah tata cara pelaksanaannya seperti sholat?

KH Yahya Zainul Ma'arif (Buya Yahya), Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, memberikan penjelasan terkait hal ini. Dalam sebuah ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan bahwa sujud syukur memiliki syarat-syarat tertentu yang mirip sholat.

"Sujud syukur syaratnya seperti syaratnya sholat, harus bersuci, menghadap ke kiblat, menutup aurat, seperti sholat," ujar Buya Yahya, seperti dikutip dari tayangan video pendek dari tayangan Youtube @buyayahyaofficial.

Penjelasan ini didasarkan pada pemahaman mazhab Imam Syafi'i, yang merupakan mazhab mayoritas di kalangan umat Islam di Indonesia.

Menurut Buya Yahya, dalam mazhab Imam Syafi'i, sujud syukur harus dilakukan sebelumnya harus wudhu dengan takbir, sama seperti ketika melaksanakan sholat. "Di dalam mazhab kita, Imam Syafi'i, dan dengan takbir dalam mazhab Imam Syafi'i, Allahu Akbar," kata Buya Yahya menegaskan.

Namun, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara mazhab-mazhab lain. Dalam mazhab lain, seperti yang dinukil dari Imam Ahmad, sujud syukur bisa dilakukan tanpa takbir.

"Ada cuma Anda bertanya di lingkungan Mazhab Syafi'i, kami hadirkan mazhab kita Imam Syafi'i bahwasanya sujud syukur adalah harus seperti orang melakukan sholat, dimulai dengan takbir dan dipungkasi dengan Assalamualaikum," lanjut Buya Yahya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mirip Sholat kalau Mazhab Imam Syafi'i

Ilustrasi sujud, bersyukur.
Ilustrasi sujud, bersyukur. (Photo on Rawpixel)... Selengkapnya

Buya Yahya menegaskan bahwa dalam mazhab Imam Syafi'i, sujud syukur dilakukan dengan takbir dan salam, yang mirip dengan tata cara sholat. "Itu sujud syukur dalam mazhab kitab Imam Syafi'i sudah jelas," ujarnya.

Selain itu, Buya Yahya menyebutkan bahwa ada perbedaan pandangan dalam mazhab Hambali mengenai pelaksanaan sujud syukur. Dalam mazhab Hambali, tidak ada keharusan untuk memulai dengan takbir. "Adapun di sana ada mazhab sebab Hambali berbeda, mungkin ada orang tiba-tiba langsung sujud," katanya.

Meskipun ada perbedaan pendapat, Buya Yahya menegaskan bahwa bagi seorang yang mengikuti mazhab Syafi'i, sujud syukur harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan. "Tapi kalau seorang Mazhab Syafi'i, tidak bisa melakukan seperti itu, Anda menghadap ke kiblat seperti orang melakukan sholat, takbiratul ihram lalu melakukan Allahu Akbar, sujud," katanya.

Setelah sujud, Buya Yahya menjelaskan bahwa kita harus bangkit dari sujud dan mengucapkan salam. "Kemudian bangkit dari sujud, kemudian Assalamualaikum," ujar Buya Yahya, mengingatkan bahwa tata cara sujud syukur dalam mazhab Syafi'i harus lengkap dengan takbir dan salam.

Namun, Buya Yahya juga memberikan klarifikasi terkait praktik sujud syukur yang mungkin berbeda dengan mazhab Syafi'i. "Ada takbir, ada salamnya, cuma kalau anda melihat orang, mungkin dia ikut mazhab lain, enggak pakai takbir, enggak, in langsung sujud saja," katanya.

Terlepas dari perbedaan tata cara ini, Buya Yahya menekankan bahwa niat dalam melakukan sujud syukur sangat penting. "Tapi harus niat sujud syukur, kalau tidak, haram dosa," tegasnya.

Amalan yang Dianjurkan

hukum sujud syukur adalah
hukum sujud syukur adalah ©Ilustrasi dibuat Pixabay... Selengkapnya

Menurut Buya Yahya, niat yang tulus untuk sujud syukur sangat penting, karena sujud syukur merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan. "Jadi, sujud syukur itu harus niat, karena kalau tidak niat, maka itu tidak sah," jelas Buya Yahya.

Tata cara sujud syukur ini dapat dilakukan kapan saja, baik setelah mendapatkan nikmat atau setelah terhindar dari musibah. "Sujud syukur ini boleh dilakukan kapan saja, misalnya setelah mendapat nikmat atau ketika terhindar dari musibah," kata Buya Yahya.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya juga menyampaikan bahwa sujud syukur merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam sebagai bentuk pengakuan dan rasa terima kasih kepada Allah. "Sujud syukur adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena itu adalah bentuk rasa terima kasih kita kepada Allah," katanya.

Sebagai umat Islam, Buya Yahya mengingatkan pentingnya menjalankan ibadah dengan benar sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan. "Sebagai umat Islam, kita harus menjalankan ibadah dengan benar dan sesuai dengan tata cara yang ada," ujarnya.

Selain itu, Buya Yahya juga menekankan bahwa sujud syukur tidak hanya dilakukan dengan gerakan tubuh, tetapi juga harus disertai dengan hati yang penuh rasa syukur. "Jangan hanya dilakukan dengan tubuh, tetapi juga dengan hati yang penuh rasa syukur," pesannya.

Sujud syukur, menurut Buya Yahya, merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman kita. "Sujud syukur ini adalah cara kita mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman kita," ujar Buya Yahya.

Dengan demikian, sujud syukur memiliki makna yang dalam dalam kehidupan umat Islam. "Sujud syukur ini bukan hanya sekedar gerakan, tetapi juga merupakan bentuk penghambaan kita kepada Allah," katanya.

Akhirnya, Buya Yahya menegaskan bahwa sujud syukur merupakan amalan yang dapat membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan seorang Muslim. "Sujud syukur adalah amalan yang membawa keberkahan dan kebahagiaan dalam kehidupan kita sebagai umat Islam," tutup Buya Yahya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya