Ada Panen Raya, Mentan Pastikan Stok Pangan Mencukupi Selama Ramadan

Harga pangan di pasaran akan ditentukan oleh faktor pasokan dan permintaan.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 06 Mei 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 14:00 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan bahwa stok pangan, khususnya beras selama bulan Ramadan tahun ini. Hal tersebut didukung dengan akan adanya panen raya di bulan ini.

"Sebenarnya kita katakanlah stok cadangan cukup kuat khusus untuk beras. Panen raya mulai dari Maret, April, puncaknya Mei. Khusus untuk berat kita kuat," seru dia seperti dikutip Rabu (6/5/2020).

Dia justru memperingatkan komoditas bahan pangan seperti cabai dan bawang, yang dianggapnya butuh pengelolaan distribusi yang baik dan stok penyimpanan yang cukup.

"Distribusi maksimal itu butuh untuk cabai, bawang, itu tidak bisa disimpan lama. Cold storage harus dipersiapkan," imbuh Syahrul.

Untuk komoditas lainnya, Syahrul melanjutkan, ketentuan harga pangan di pasar sebetulnya ditentukan oleh faktor suplai dan demand. Kementerian Pertanian disebutnya bahu membahu menentukan harga jual di tengah masyarakat bersama instansi terkait yakni Kementerian Perdagangan.

"Di sinilah peran pemerintah untuk atur distribusi dan transportasi agar ketersrdiaan komoditas itu bisa tersedia. Distribusi terlambat bisa terjadinya lompatan harga," kata dia.

Ini 5 Komoditas Pangan yang Rentan Alami Kenaikan Harga Saat Ramadan

Pedagang Daging Musiman Menjamur
Pembeli memilih daging kerbau dan sapi yang dijual di Pasar Ciledug, Tangerang, Rabu (13/6). Dua hari menjelang Lebaran, pedagang daging musiman menjamur dengan menggelar dagangan di pinggir-pingir jalan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Memasuki bulan Ramadan, pemerintah perlu mengawasi lima komoditi bahan pangan. Pasalnya kelima komoditas pangan ini rentan akan kenaikan harga khususnya saat momen keagamaan seperti Ramadan.

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, kelima komoditas tersebut adalah gula, bawang merah dan bombai, daging, minyak goreng dan beras.

“Minggu ini tak terasa akan memasuki bulan Ramadan, dimana konsumsi dan kebutuhan pokok masyarakat akan mulai meningkat sampai dengan Idul Fitri 1441 Hijriah yang jatuh sekitar pada tanggal 24 Mei 2020,” kata Sarman kepada Liputan6.com, Rabu (22/4/2020).

Ia mengatakan, meskipun pemerintah melalui Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian telah memberikan beberapa kali pernyataan, bahwa ketersediaan berbagai komoditi pokok pangan menjelang Ramadan dan Hari raya Idul Fitri 2020 disampaikan aman dan cukup.

“Hal itu memang sesuatu yang kita harapkan terlebih dalan situasi seperti ini masyarakat kita jangan lagi dibebani dengan isu harga pokok pangan yang bergejolak akibat dari stok yang kurang dan jalur distribusi yang tersendat,” ujarnya.

Kendati begitu, perlu untuk melakukan pengecekan akan ketersediaan stok pokok pangan, khususnya yang berpotensi bergejolak akibat dari permintaan yang tinggi. Setidaknya ada lima komoditi yang perlu diwaspadai seperti, gula, bawang merah dan bombai, daging, minyak goreng dan beras.

“Saat ini memang hannya gula dan bawang merah dan bombai yang harganya masih sedikit tinggi yang lain relatif masih normal,” katanya. 

Harga Turun Naik

Gula Pasir
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)

Lanjut Sarman, harga saat ini sedang alami perubahan naik-turun, namun pihaknya menyoroti komoditi-komoditi berikut, seperti gula di beberapa pasar masih di harga Rp 20.000 normalnya Rp 12.500.

Kemudian, bawang merah masih di harga Rp 45.000 normalnya Rp 30.000 dan bawang bombai diharga Rp 50.000 normalnya Rp 35.000.

“Memasuki bulan Ramadan sampai Idul Fitri konsumsi mulai naik dan puncaknya seminggu sebelum lebaran, pemerintah perlu mewaspadai stok ketersediaan beberapa pokok pangan diatas termasuk dari sisi kelancaran logistik atau jalur distribusinya,”ujarnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya