Liputan6.com, Brussels - Uni Eropa berencana menindak keras impor pangan yang tidak memenuhi standar. Ini merupakan bagian dari tinjauan kebijakan pertanian yang diterbitkan Rabu (19/2/2025) guna menenangkan para petani yang tidak puas di tengah ketegangan perdagangan dunia.
Komisi Eropa meluncurkan rencana baru untuk sektor yang meskipun menghabiskan sepertiga anggaran blok itu, telah lama tidak menyukai pendekatan liberal Brussel terhadap perdagangan, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (21/2).
Baca Juga
Protes yang terjadi selama berbulan-bulan tahun lalu itu, membuat para petani jengkel dengan beban peraturan, menurunnya pendapatan dan apa yang mereka lihat sebagai persaingan tidak adil dari para pesaing di luar negeri yang tidak memiliki peraturan yang ketat.
Advertisement
"Visi untuk Pertanian dan Pangan adalah tanggap kuat atas seruan bantuan ini," kata wakil presiden Komisi reformasi Raffaele Fitto pada konferensi pers mengacu pada protes itu.
Untuk memastikan bahwa sektor pertanian tidak dirugikan dalam persaingan, komisi mengupayakan penyesuaian standar produksi yang lebih ketat untuk diterapkan pada produk impor, demikian isi naskah itu.
Brussel secara khusus akan memastikan bahwa pestisida paling berbahaya dilarang di UE, karena alasan kesehatan dan lingkungan, tidak diizinkan masuk kembali melalui produk-produk yang diimpor.