Iran Buka Kembali Semua Masjid, Menyusul Sekolah Pekan Depan

Iran berusaha memulihkan kembali perekonomian, menyusul membolehkan orang-orang kembali beribadah di masjid.

oleh Fadjriah Nurdiarsih diperbarui 13 Mei 2020, 04:45 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 04:45 WIB
[Fimela] Iran
Iran | unsplash.com/@xpsteven

Liputan6.com, Jakarta Semua masjid di seluruh wilayah Iran akan dibuka kembali pada Selasa (12/5). Ini merupakan langkah lanjutan dalam rencana pemerintah melonggarkan pembatasan yang telah diberlakukan sejak beberapa bulan lalu untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Demikian dilaporkan kantor berita IRIB.

Seperti dikutip dari Merdeka.com, keputusan membuka kembali masjid-masjid ditetapkan dalam sebuah rapat konsultasi yang dihadiri Kementerian Kesehatan. Sebagaimana disampaikan Direktur Organisasi Pengembangan Islam, Mohammad Qomi, dilansir dari Alarabiya, Selasa (12/5).

Keputusan ini dikeluarkan kendati terjadi kenaikan infeksi di beberapa daerah di Iran.

Kantor berita Tasnim melaporkan pada Minggu, daerah di barat daya Iran dikarantina wilayah (lockdown) untuk mencegah penyebaran virus corona. Laporan juga mengutip Gubernur Provinsi Khuzestan, di mana daerah itu berlokasi, mengatakan ada lonjakan tajam kasus baru di seluruh provinsi tersebut.

Jumat lalu, setelah ditiadakan selama dua bulan, salat Jumat dilaksanakan kembali di 180 kota dan kota kecil yang dianggap berisiko rendah terhadap penularan virus Corona.

Dimulainya kembali salat Jumat--masih dilarang di ibu kota Teheran dan beberapa kota besar lainnya--menyusul dibukanya kembali 132 masjid pada Senin di wilayah yang secara konsisten bebas dari virus.

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, sekolah akan dibuka kembali pekan depan. Iran juga telah mencabut larangan perjalanan antar kota dan mal kembali dibuka.

Pulihkan Perekonomian

Kesibukan Pasar Tajrish di Iran Saat Ramadan
Para pembeli mengenakan masker dan sarung tangan lateks, akibat pandemi coronavirus COVID-19, berjalan di pasar Tajrish selama bulan suci Ramadan di Taheran, Iran (25/4/2020). (AFP/Atta Kenare)

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Kianush Jahanpur, menyampaikan, angka kematian akibat Covid-19 bertambah 45 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 6.685 kematian. Sementara angka total kasus mencapai 109.286.

Iran, salah satu negara di Timur Tengah yang paling terpukul terkena pandemi, telah mulai melonggarkan pembatasan dan mencoba memulai kehidupan normal untuk memulihkan perekonomian, yang juga makin terdampak akibat sanksi Amerika Serikat. Namun para pejabat kesehatan telah berulang kali memperingatkan, pelonggaran pembatasan dapat menyebabkan lonjakan jumlah infeksi yang baru.

Rouhani mengumumkan penggantian Menteri Industri, Tambang dan Perdagangan pada Senin, menurut situs resmi kepresidenan, keputusan yang tampaknya merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian.

Hossein Modares Khiabani akan menggantikan Reza Rahmani sebagai menteri. Namun, pengumuman itu tak menyebutkan alasan Rahmani diberhentikan.

Rouhani meminta Khiabani menstabilkan harga mobil, menghilangkan hambatan produksi dalam negeri dan memperluas ekspor non-minyak. [pan]

Sumber : merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya