Liputan6.com, Jakarta Malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan disebut malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pasalnya, malam tersebut penuh akan keberkahan.
Kemudian, pada malam Lailatul Qadar tersebut, siapapun yang memanjatkan doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. Tentu dengan syarat harus berdoa secara sungguh-sungguh.
Baca Juga
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa, malam Lailatul Qadar biasanya jatuh di malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Hadis mengenai malam Lailatul Qadar di antaranya.
Advertisement
"Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadan, melebihi kesungguhan Beliau di waktu lainnya. (HR. Muslim).
Tingkatkan Ibadah
Tidak ada tanggal pasti mengenai kapan hadirnya malam Lailatul Qadar. Hadis lain mengenai malam Lailatul Qadar diriwayatkan oleh Imam Muslim:
"Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).
Maka dari itu, setiap muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amalannya pada sepuluh hari terakhir di bulan ramadan.
Advertisement
Tanda-Tanda
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila malam Lailatul Qadar datang, kita dalam keadaan siap. Adapun tanda-tanda dari malam Lailatul Qadar antara lain adalah:
Pada pagi hari matahari akan terbit dalam keadaan jernih, teduh, dan seperti tidak ada sinar. Namu, sinar mentari pagi tidak begitu cerah, tapi teduh dan menenangkan.
Sangat Tenang
Di malam Lailatul Qadar, kondisi udara juga tidaklah panas, tidak dingin, tidak berawan dan juga tidak badai.
Dan sebagai tanda terakhir, karena malaikat turun ke bumi, maka keadaan terasa sangat tenang, nyaman dan orang-orang akan merasakan kenikmatan tersendiri saat beribadah dengan sungguh-sungguh.
(Fimela.com/Imelda Rahma/Ayu Puji Lestari)
Advertisement