Liputan6.com, Jakarta Kisah banjir bah yang menenggelamkan orang-orang yang mengingkari Allah SWT itu merupakan kisah yang pantas direnungkan. Kisah yang ada dalam kitab suci Alquran itu berkaitan dengan kaumnya Nabi Nuh AS.
Kisah Nabi Nuh dan banjir bah tersebut terdapat dalam surah Al Ankabut ayat 14. Allah berfirman mengenai banjir besar yang menenggelamkan sebuah kaum yang membangkan dan tidak mau taat kepada perintah Allah dan rasul-Nya.
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ
Advertisement
“Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Ankabut: 14)
Baca Juga
Nabi Nuh tidak lantas putus asa melihat kaumnya yang membangkang. Ia pun terus memberi peringatan agar azab Tuhan tidak datang kepada mereka. Hal itu tertulis dalam surah Yunus ayat 71.
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ نُوْحٍۘ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَّقَامِيْ وَتَذْكِيْرِيْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ فَاَجْمِعُوْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ
“Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, ‘Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.” (QS. Yunus: 71)
Namun, apa yang disampaikan Nabi Nuh itu tidak diindahkan. Umatnya pun tetap membangkang dan tidak mau menerima ajarannya. Maka Allah pun memerintahkan kepada Nuh untuk membuat bahtera.