Liputan6.com, Jakarta Bacaan niat dan doa berbuka puasa Ramadhan merupakan dua hal yang sangat penting dalam ibadah di Bulan yang Suci ini. Bahkan, niat merupakan salah satu rukun puasa Ramadhan, yang berarti puasa tidak dianggap sah tanpa adanya niat.
Baca Juga
Niat harus diucapkan sebelum berpuasa setiap harinya. Namun, ada yang berpendapat bahwa niat puasa Ramadhan boleh hanya diucapkan 1 kali ketika awal puasa atau puasa hari pertama. Ada pula yang berpendapat bahwa niat puasa Ramadhan diucapkan setiap hari.
Advertisement
Bacaan niat dan doa berbuka puasa Ramadhan wajib kamu hafalkan. Doa berbuka puasa juga tidak kalah penting dalam membuat ibadah kamu makin berkah. Doa berbuka puasa juga menunjukkan kalau kamu mensyukuri datangnya waktu berbuka.
Kewajiban berpuasa Ramadan sendiri tertuang pada Al-Qur'an dan hadis. Berikut adalah dalil diwajibkannya puasa bagi umat Islam, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183)
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (2/4/2022) tentang bacaan niat dan doa berbuka puasa Ramadhan.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Niat termasuk dalam rukun wajib puasa Ramadhan. Niat puasa menjadi pembeda bagi seorang muslim apakah ia hanya sekadar menahan lapar atau mencari rida Allah. Keutamaan niat dalam beribadah tertuang dalam hadis yang berbunyi:
"Dari Umar, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 'Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang dia diniatkan'.” (HR. Bukhari).
Niat Puasa Harian
Berikut niat puasa Ramadhan yang diucapkan setiap hari:
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
Niat Puasa Sebulan Penuh
Berikut lafal niat puasa satu bulan penuh, sebagaimana dijelaskan oleh KH A Idris Marzuki (w. 2014 M) dalam kitab Sabîl al-Hudâ::
Nawaitu shauma jamî’i syahri ramadlâni hadzihissanati taqlîdan lil imâm mâlikin fardlan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya berniat puasa selama satu bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta’âlâ.” (KH A Idris Marzuki, Sabîl al-Hudâ, h. 51).
Advertisement
Doa Berbuka Puasa
Doa berbuka puasa ramadhan yang kerap diamalkan masyarakat, yaitu:
“Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin”
Artinya: “Ya Allah karenaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
Doa ini bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim sebagai keterangan Syekh M Khatib As-Syarbini berikut ini yang artinya:
“(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca, ‘Allâhumma laka shumtu, wa ‘alâ rizqika afthartu.’ Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,” (Lihat Syekh M Khatib As-Syarbini, Al-Iqna pada Hamisy Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman 385).
Doa Berbuka Puasa Lainnya
Berikut alternatif lafal doa berbuka puasa yang didukung hadits shahih riwayat Abu Dawud:
“Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah.”
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Hadits lengkap riwayat Abu Dawud berbunyi sebagai berikut, yang artinya:
“Kami mendapat riwayat dari Abdullah bin Muhammad bin Yahya, yaitu Abu Muhammad, kami mendapat riwayat dari Ali bin Hasan, kami mendapat riwayat dari Husein bin Waqid, kami mendapat riwayat dari Marwan, yaitu Bin Salim Al-Muqaffa‘, ia berkata bahwa aku melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya, lalu memangkas sisanya. Ia berkata, Rasulullah bila berbuka puasa membaca, ‘Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah’,” (HR Abu Dawud)