Tri Indonesia Bagi-Bagi THR ke Pelanggan untuk Dukung Aktivitas Online

Operator Indosat Ooredoo Hutchison melalui produk Tri Indonesia ikut membagikan THR ke pelanggan. Bukan berbentuk uang, pelanggan diberikan kemudahan dalam melakukan pembelian pulsa hingga paket, guna mendukung aktivitas online selama Ramadan, mudik, hingga libur Lebaran.

oleh Agustinus Mario DamarAgustin Setyo Wardani diperbarui 26 Apr 2022, 20:30 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2022, 20:30 WIB
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi Internetan dengan smartphone. Kredit: Pexels via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Lebaran, Indosat Ooredoo Hutchison melalui Tri menghadirkan berbagai promo produk terbaru untuk pelanggan.

Apalagi, Tri Indonesia tahu, selama Ramadhan dan Idulfitri, orang butuh mengakses hiburan digital dan juga bersilaturahmi. Makanya dibutuhkan paket data, pulsa, atau paket langganan aplikasi terfavorit.

Melalui program Tri Hujan Rejeki (THR), Tri Indonesia mencoba menemani aktivitas digital para pelanggan selama bulan suci Ramadan, dengan memberikan keuntungan dan manfaat lebih.

Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Ritesh Kumar Singh, menyadari, Ramadan merupakan momentum untuk membuka lebih banyak kesempatan berbagi dan meningkatkan silaturahmi kepada kerabat dan keluarga. Untuk itu, Tri selalu menghadirkan berbagai produk sesuai kebutuhan pelanggannya.

"Dengan adanya rangkaian Program THR (Tri Hujan Rejeki) kami berharap bisa menemani para pelanggan menjalani aktivitas digital dan mendukung silaturahmi mereka selama bulan Ramadan hingga Idulfitri nanti," kata Ritesh, dikutip dari keterangan Indosat Ooredoo Hutchison, Selasa (26/4/2022).

Beberapa pilihan promo menarik bisa didapatkan oleh pelanggan Tri Indonesia selama program THR (Tri Hujan Rejeki) berlangsung sepanjang Bulan Ramadan.

Salah satunya adalah pelanggan dapat menikmati cashback pulsa 50 persen beserta voucher belanja sebesar Rp 50.000 dengan cara menyelesaikan misi belanja selama bulan Ramadan.

Pelanggan diberikan misi spesial untuk mengejar nilai total belanja produk Tri yang telah ditentukan sebelum periode program berakhir, yaitu pada tanggal 26 April 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Promo Pembelian Paket Perdana

Tri Hutchison menggelar kampanye di tiga kota besar Indonesia bertajuk Ambisiku. Liputan6.com/Iskandar
Ilustrasi: Tri Indonesia

Selain itu, terdapat pula program lainnya sepanjang bulan Ramadan seperti beli Perdana Happy melalui website perdana.tri.co.id dan bisa mendapatkan voucher Lazada dan Viu Premium.

Adapula program beli pulsa di e-commerce dengan ekstra nelpon hingga Rp 100.000, serta benefit lainnya seperti paket promo dengan harga spesial, ekstra kuota, cashback, atau voucher games yang bisa didapat jika pelanggan melakukan transaksi produk Tri di aplikasi bima+.

Dengan ragam pilihan produk yang ditawarkan tersebut, program THR dari Tri Indonesia dapat menambah riuh-riang momen berkumpul dan menjalin silaturahmi bersama keluarga dan kerabat.

Program THR juga bisa menemani masyarakat Indonesia ngabuburit Ramadan, sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Seluruh produk yang ditawarkan melalui program THR pun didukung oleh jaringan 4.5G Pro yang luas dan kuat dari Tri Indonesia.

Mau Hapus 3G untuk Tambah Jaringan 4G

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bakal menyelesaikan migrasi dari 3G ke 4G pada 2022 ini. Diungkapkan oleh Direktur sekaligus Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Danny Buldansyah, upaya shut down 3G sudah direncanakan oleh perusahaan.

"3G memang akan dimatikan dalam waktu dekat, rencananya sebelum akhir tahun (2022) sudah selesai," kata Danny, ditemui dalam media update tentang jaringan IOH.

Masih Ada 10 Persen BTS Berjaringan 3G

Indosat Ooredoo
Ilustrasi: BTS Indosat Ooredoo

Danny mengatakan, saat ini, jumlah BTS yang masih menggunakan jaringan 3G kurang dari 10 persen dari total BTS yang dimiliki IOH.

Sementara, Danny menyebut, jumlah pelanggan yang masih memakai layanan 3G IOH adalah di bawah 5 persen dari keseluruhan pelanggan.

Sekadar informasi, operator hasil merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia ini mengantongi 100 juta pelanggan.

Jika jumlah pelanggan yang masih menggunakan layanan 3G ditaksir di bawah 5 persen, artinya, jumlahnya di bawah 5 juta pelanggan.

Danny mengungkap, meski pelanggan yang masih bertahan dengan layanan 3G jumlahnya relatif sedikit dibanding total pelanggan IOH, perusahaan tidak akan mengabaikan pelanggan-pelanggan ini. Menurutnya, saat ini jumlah trafik 3G di jaringan IOH jauh berkurang.

"Namun tetap kami tidak boleh mengabaikan yang masih ada, jadi kami melakukan pendekatan agar bisa secara natural, sehingga saat 3G dihapus (dimatikan), tidak ada pelanggan yang terkendala," ucapnya.

Saat ini menurut Danny, orang yang belum menggunakan layanan 4G bukan karena terkendala kepemilikan perangkat. Para pengguna ini 3G ini, menurut Danny, belum berganti SIM card 3G ke 4G.

Ajak Pelanggan Beralih ke SIM Card 4G

Ilustrasi BTS Indosat
Ilustrasi: BTS Indosat

"Jadi kami akan semakin agresif untuk mendukung pelanggan berganti SIM card-nya dari 3G menjadi SIM card 4G," tuturnya.

Untuk mengajak pengguna beralih dari SIM card 3G ke 4G, perusahaan memiliki sejumlah program insentif. Misalnya dengan memberikan bonus kuota bagi mereka yang beralih dari SIM card 3G ke 4G.

Dia mengatakan, kendala yang dialami IOH terkait keengganan pelanggan menukarkan kartu SIM 3G ke 4G karena orang mungkin segan harus datang ke gerai untuk menukarkan ke kartu SIM 4G.

Migrasi 3G ke 4G Bikin Internet Lebih Cepat

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo Ismail menyambut baik rencana improvement 3G ke 4G oleh operator. 

Ismail mengatakan, dengan upgrade 3G ke 4G, masyarakat bisa menikmati layanan yang lebih baik, terutama untuk akses layanan digital dan panggilan berkualitas HD melalui VoLTE.

Menurutnya, saat ini koneksi internet mobile sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, dengan 90 persen akses ke internet orang Indonesia dilakukan melalui seluler.

(Dam/Tin)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya