Promosi Makanan Indonesia, Indonesian Week Festival Digelar di Jeddah

Indonesian Week Festival ini gelar oleh KJRI Jeddah dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah.

oleh Mevi Linawati diperbarui 29 Jul 2022, 15:25 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2022, 14:40 WIB
Indonesian Week Festival
KJRI Jeddah dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah menggelar Indonesian Week Festival di supermarket Sarawat Superstore. (Liputan6.com/Mevi Linawati)

Liputan6.com, Jeddah - - Indonesian Week Festival digelar di supermarket di Jeddah, Arab Saudi. Festival yang mempromosikan makanan produk Indonesia ini digelar untuk kedua kalinya pada tahun di Jeddah.

"Ini festival yang kedua kali kita lakukan di supermarket ini, pertama tahun 2021 dan bertepatan dengan HUT ke 77," kata Konjen RI Jeddah Eko Hartono, Jeddah, Kamis 28 Juli 2022.

Dia menjelaskan, Indonesia Week Festival berlangsung dari 28 Juli sampai 18 Agustus 2022. Ada 140 produk Indonesia yang dipajang di supermarket Sarawat Superstore.

Indonesian Week Festival ini gelar oleh KJRI Jeddah dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah.

"Tahun lalu sekitar 80 an sekian. Jadi ada peningkatan karena importir melihat minat atau animo masyarakat begitu tinggi untuk membeli. Tahun lalu banyak yang diborong sehingga mereka melihat animo masyarakat luar biasa sehingga produk diperbanyak dan waktunya cukup lama," kata dia.

Eko berharap, produk produk Indonesia semakin dikenal dan banyak dibeli masyarakat.

"Sebagai informasi hampir semua produk yang kita ditawarkan di sini sudah ada di pasar Jeddah tapi ada juga beberapa produk baru. Artinya kalau ada launching dan produk baru berarti ada harapan produk kita bisa diterima pasar," kata dia.

Dia pun mengatakan, dengan promosi ini arahnya ke depan semakin banyak produk Indonesia yang bisa digunakan untuk jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Karena itu tantangannya adalah harus ada banyak produk Indonesia di Arab Saudi.

"Karena kalau belum ada akan kesulitan bagi pengelola dapur. Arahnya ke sanaTapi sekali lagi jangan kita hanya menyasar jamaah haji yg lebih strategis keuntungan lebih jangka panjang adalah memenuhi kebutuhan untuk pasar Saudi," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Belum Ada Insentif Pajak

Eko mengatakan, sampai sekarang belum ada insentif pajak terhadap produk impor. Karena itu, lanjut dia, ini justru tantangan bagaimana produk Indonesia bisa kompetitif di Arab Saudi.

"Tidak mudah karena juga ada terkait syarat-syarat produk yang ditetapkan Saudi Product Food and Drug Authority. Satu lagi pajak masuk kalau kita belum punya Free Trade agreement dengan Saudi akhirnya produk kita juga terkena pajak masuk. Ini juga perlu kita perjuangankan," kata dia.

Eko berharap, ongkos transportasi, ongkos dari Indonesia ke Saudi, mudah mudahan ke depan semakin rendah. "Minimal ini yang harus kita selesaikan dan produk kita semakin kompetitif," kata dia.

Dia menjelaskan, pihaknya memberikan informasi seluas-luasnya kepada calon eksportir bagaimana cara memasuki pasar Saudi. "Tantangan yang harus dihadapi ada syarat kesehatan SFDA juga FTA," kata Eko.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah
Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya