Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji Indonesia diminta memperhatikan barang bawaan sebelum terbang meninggalkan Arab Saudi ke kampung halaman.
Tas tentengan jemaah tidak boleh memuat benda berbahaya dan barang yang dilarang, dan maksimal seberat 7 kilogram.
Petugas dari maskapai penerbangan misalnya dari Garuda Indonesia mengingatkan ke jemaah haji Indonesia agar tas bawaan jemaah tidak boleh melebihi berat maksimal 7 kilogram.
Advertisement
Baca Juga
Petugas mengingatkan jangan sampai ada benda tajam masuk di kabin seperti gunting, gunting kuku, pisau hingga korek api. Jemaah juga diminta mengeluarkan air zamzam dalam tasnya.
"Zamzam yang memang tidak diperbolehkan, dikeluarkan dari tas tenteng. Nanti Pak Haji setelah x-ray kedapatan barang dilarang seperti zamzam, gunting maka Pak Haji akan disuruh bongkar. Nanti akan repot dan tas jemaah lain sudah masuk, nanti Pak Haji panik," kata petugas Garuda Indonesia Joni di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Minggu (17/7/2022).
Dia meminta kepada ketua rombongan yang dikumpulkannya untuk menginformasikan kepada jemaah haji. Dia juga meminta barang logam seperti jam tangan, cincin, sementara dimasukkan ke dalam tas.
Dari pihak Saudia Airlines juga meminta jemaah mengeluarkan barang dan benda berbahaya dari tas yang dibawa ke dalam kabin pesawat. Air zamzam juga dilarang dibawa. Jemaah diimbau tidak mencoba menyembunyikannya karena hanya menyulitkan jemaah karena akan dibongkar
"Mulai dari sekarang menyimpan senjata tajam, jarum, peniti, silet, gunting, pisau buah termasuk payung dan besi berani serta air zam zam segera dikeluarkan dari tasnya, untuk keselamatan proses pemulangan bapak ibu sekalian," kata Sukron Kurniawan, perwakilan penerbangan Saudi Arabia melalui pengeras suara.
Â
Tak Mengetahui
Sementara itu, sejumlah jemaah mengeluarkan sejumlah barang bawaannya agar muat pas 7 kilogram. Air zamzam juga dikeluarkan dari tas. Sebagian dibantu petugas untuk membongkar dan menata tas bawaan.
Diantaranya adalah Ansori, jemaah asal Bojonegoro yang mengeluarkan sejumlah botol minum berisi air zamzam. Botol air zamzam yang dibawa dibungkus dengan plastik.
Dia mengaku tidak tahu ada aturan mengenai larangan membawa air zamzam. "Tidak tau, saya keluarin," kata Ansori. "Ini untuk dua orang," tambah dia.
Di samping Ansori juga terdapat botol air zamzam yang ditinggalkan jemaah lainnya. Botol tersebut dililit dengan lakban warna coklat.
Selain itu pula ada masker, hand sanitizer dan sandal juga ditinggalkan. Sementara jemaah lainnya pun membongkar dan menata kembali barang bawaannya.
Advertisement