Bacaan Doa Setelah Azan dan Artinya, Dapatkan Syafaat Rasulullah di Hari Kiamat

"Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang berdiri, berikanlah wasilah (tempat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad SAW. Bangkitkan ia pada kedudukan terpuji (hak syafa’at) yang Kaujanjikan. Sungguh, Engkau tidak akan menyalahi janji. Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil'

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mar 2023, 15:18 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi mimpi, azan
Ilustrasi mimpi, azan. (Photo by Positive Moslem Attitude on Unsplash)

Liputan6.com, Banyumas - Hidup di negara dengan penduduk mayoritas Muslim, masyarakat Indonesia akan rutin mendengar azan lima kali dalam sehari, tiap kali masuk sholat fardhu. Azan dalam pengertian ini adalah azan untuk panggilan sholat atau menandai waktu sholat lima waktu.

Namun, tak semua orang mengetahui bahwa ada beberpa waktu yang doanya akan berpotensi lebih tinggi dikabulkan. Salah satunya yakni saat berkumandangnya azan, dan antara azan dan iqamat.

Ini diriwayatkan dalam hadis oleh Abu Daud RA. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR Abu Daud).

Waktu lainnya adalah di antara azan dan iqamah, atau pendek kata doa setelah azan. Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR Ahmad).

Doa berikut ini dibaca setelah seruan azan, sholawat, dan salam Nabi:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti sayyidanā muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab‘atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa‘attah, innaka lā tukhliful mī’ād. Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.

Artinya: "Ya Allah, Tuhan seruan yang sempurna dan shalat yang berdiri, berikanlah wasilah (tempat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad SAW. Bangkitkan ia pada kedudukan terpuji (hak syafa’at) yang Kaujanjikan. Sungguh, Engkau tidak akan menyalahi janji. Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil."

Doa ini diriwayatkan oleh sahabat Jabir dalam sahih Bukhari.

وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال حين يسمع النداء اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له شفاعتي يوم القيامة رواه البخاري في صحيحه

Artinya: “Dari Jabi bin Abdullah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan ‘Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab‘atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa‘attah,’ niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat.’ (HR Bukhari),” (An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 44).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Keutamaan Doa Setelah Azan

Ilustrasi doa sebelum dan sesudah azan
Ilustrasi doa sebelum dan sesudah azan. (Photo by rawpixel.com on Freepik)

Doa ini diriwayatkan oleh sahabat Jabir dalam sahih Bukhari.

وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال من قال حين يسمع النداء اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ آتِ مُحَمَّداً الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حلت له شفاعتي يوم القيامة رواه البخاري في صحيحه

Artinya, “Dari Jabi bin Abdullah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan ‘Allāhumma rabba hādzihid dakwatit tāmmah, was shalātil qā’imah, āti muhammadanil wasīlata wal fadhīlah, wab‘atshu maqāmam mahmūdanil ladzī wa‘attah,’ niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat.’ (HR Bukhari),” (An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 44).

Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW mengatakan akan memberikan syafaat atau pertolongan pada hari kiamat. Pengertiannya, bukan pertolongan itu bukan hanya diberikan untuk orang yang masih hidup melainkan juga yang telah meninggal dunia.

Hari kiamat pasti datang dan menjadi masa kehancuran bumi beserta alam semesta. Namun, kiamat bukan berarti tidak ada kehidupan setelahnya. Justru setelah kiamat, manusia akan melalui beberapa tahapan hingga abadan atau abadi. Saat itu lah, syafaat Rasulullah SAW sangat dibutuhkan oleh muslim.

Manusia masih melalui beberapa tahapan hingga tiba pada saatnya kehidupan abadi di akhirat yakni:

1. Alam Barzakh (Alam Kubur)

2. Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan)

3. Padang Mahsyar (Yaumul Mahsyar)

4. Yaumul Mizan (Hari Penimbangan)

5. Yaumul Hisab (Hari Perhitungan)

6. Surga atau Neraka

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya