Liputan6.com, Banjarnegara - Moms tak perlu panik jika mendapati anggota keluarga demam, dikatakan demam, di mana suhu tubuh melebihi 38 derajat Celsius.
Dokter Anggota Litbang RSI Banjarnegara dr Titik Kusumawinakhyu, M Biomed menyebutkan jika mendapati anak atau anggota keluarga demam, jangan lupa berdoalah. Doa yang diajarkan untuk orang sakit sambil meletakan tangan kanan di kepala sedekat mungkin dengan posisi anatomi hipotalamus.
Advertisement
Baca Juga
Doa tersebut dalam Sahih al-Bukhari 5743:
Advertisement
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Allahumma rabban nasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Wa Antas syafi. La syafiya illa anta syifa’an la yughadiru saqaman”.
Artinya: Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah sakit (ini), sembuhkanlah ia, engkau adalah Dzat Yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan sakit. (HR. Bukhari dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha).
Dokter Titik mengatakan, disebut demam apabila suhu tubuh melebihi 38 derajat Celsius, kondisi kenaikan suhu tubuh diatur oleh pusat panas yaitu hipotalamus.
"Kenapa jika demam bisa menggigil? Hal tersebut dikarenakan apabila suhu luar tidak mendukung, terutama suhu rendah, akibatnya akan ada mekanisme kontraksi otot. Kondisi yang lebih berat dapat terjadi apabila terjadi hiperpireksia atau suhu lebih dari 41 derajat Celsius. Akibat apabila suhu sangat tinggi tersebut adalah kerusakan batang otak, kesadaran menurun, sering pula terjadi kejang dan kerusakan otot permanen seperti rabdomiolisis," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Resep Empiris, Kompres hingga Blonyoh Bawang Merah
Secara medis, demam merupakan tanda dari infeksi, bisa karena virus atau bakteri, dapat juga disebabkan gangguan pengeluaran panas misalnya heatstoke, gangguan hipertiroid, keracunan obat tertentu seperti aspirin, serta kondisi dehidrasi atau kurang cairan juga dapat menimbulkan demam. Titik kembali menyebutkan, jika kondisi demam tidak harus tergesa-gesa dengan pemberian obat penurun panas atau antipiretik.
Cendekiawan muslim bidang kedokteran setuju dengan hadis yang menyebutkan jika terkena demam jangan dicela. Dari Jabir radiyallahu ‘anhu diriwayatkan, “Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk Ummu as-Saib (atau Ummu al-Musayyib), kemudian beliau bertanya, ‘Apa yang terjadi denganmu wahai Ummu al-Sa’ib (atau wahai Ummu al-Musayyib), kenapa kamu bergetar?’ Dia menjawab, ‘Sakit demam yang tidak ada keberkahan Allah padanya’. Maka beliau bersabda, ‘Janganlah kamu mencela demam, karena ia menghilangkan dosa anak Adam, sebagaimana alat pemanas besi mampu menghilangkan karat’.” (HR. Muslim no. 4575).
"Penanganan pertama adalah kompres dengan suhu air kompres sedikit mendekati panas tubuh, sebaiknya tidak langsung menggunakan air es," ujarnya.
Pengobatan lainnya bisa menggunakan herbal empiris, ada daun dadap srep (Erythrina Sumbubrans) yang dibersihkan dengan air lalu sedikit diremas dan dikompreskan di bagian kepala, leher dan kedua ketiak.
Resep empiris lain adalah dengan pijat dan blonyoh, bawang merah yang mengandung antibakteri, dapat dikombinasikan dengan jeruk nipis atau lemon yang diperas, minyak kelapa, atau minyak zaitun, atau minyak kayu putih, ditambah kencur dan sedikit babby lotion yang ada kandungan zink.
"Setelah semua tercampur dan didiamkan beberapa menit, maka balurkan pada dada dan punggung dengan teknik gerakan pijat bayi," jelasnya.
Bisa juga dengan diminumkannya madu, parutan kencur, kunyit, garam dan jahe lalu diperas. Untuk balita tentunya takaran tidak boleh terasa pedas, karena kemampuan adaptasi terhadap rasa pedas belum baik.
Teknik lain adalah, gendong balita dengan semua baju dibuka dan dekatkan dengan kulit permukaan dada ibu.
Tim Rembulan-Purbo
Advertisement