40 Orang Hilang Akibat Gempa Cianjur, Ini Tata Cara Sholat Gaib untuk Orang Hilang yang Diyakini Meninggal

Puluhan orang dinyatakan hilang akibat musibah gempa bumi di Cianjur dan masih dalam pencarian. Berikut tata cara sholat gaib untuk orang hilang yang diyakini telah meninggal, beserta niat dan doanya

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2022, 08:30 WIB
Pencarian Puluhan Korban Longsor Cijendil Usai Gempa Guncang Cianjur
Foto udara saat tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cijendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Puluhan warga di kawasan itu diperkirakan masih tertimbun longsor pascagempa yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - BPNB memperbarui jumlah korban jiwa dalam bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat Rabu malam (23/11/2022). Jenazah yang telah terkonfirmasi by name dan by address berjumlah 271 orang.

Selain korban jiwa, masih terdapat laporan orang hilang sebanyak 40 orang. Data orang hilang tersebar di dua tempat, 39 orang di wilayah Cigenang dan satu orang di wilayah Warung Kondang, Cianjur.

Data tersebut akan terus diperbaharui seturut perkembangan evakuasi di lapangan, baik korban jiwa maupun korban hilang.

Selain itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan terdapat 2.043 orang terluka dan data pengungsi hingga saat ini tercatat sebanyak 61.908 orang. Selain itu, kerugian materil yang tercatat sebanyak 56.320 rumah rusak, terdiri dari rusak berat 22.241 rumah, rusak sedang 11.641 rumah, rusak ringan 22.090.

Perihal orang hilang, dalam Islam diajarkan tata cara sholat jenazah untuk korban hilang yang diyakini telah meninggal dunia. Masyarakat dapat melakukan sholat gaib, disesuaikan dengan kondisi terkini.

Berikut ini adalah tata cara sholat gaib:

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Tata Cara Sholat Gaib: Niat dan Doanya

Pencarian Puluhan Korban Longsor Cijendil Usai Gempa Guncang Cianjur
Tim SAR gabungan mencari korban yang tertimbun longsor akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di Cijendil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Puluhan warga di kawasan itu diperkirakan masih tertimbun longsor pascagempa yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pertama, berniat, seperti umumnya shalat yang lain. Berikut lafal niatnya,

أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلَانِ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî ‘alâ mayyiti (fulân) al-ghâ-ibi arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (kata ‘Fulan’ nama jenazah yang disholatkan) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”

Kedua, berdiri bagi yang mampu, dan bila tak mampu, boleh sholat dengan cara yang dimampuinya.

Ketiga, membaca empat takbir termasuk takbiratul ihram.

Keempat, membaca surat al-Fatihah.

Kelima, membaca shalawat kepada Nabi saw setelah takbir kedua. Minimal dengan membaca, Allahummâ shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad. Namun yang paling sempurna adalah membaca shalawat Ibrahimiyah yang biasa dibaca saat tasyahud akhir dalam shalat.

Keenam, membaca doa untuk jenazah setelah rakaat ketiga. Berikut doa Rasulullah saw yang diriwayatkan dari ‘Auf bin Malik RA:

اللهم اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummagfir lahû warhamhû wa’fu ‘anhû wa’âfihî wa akrim nuzulahû wa wassi’ madkhalahû waghsilhu bi mâ‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathâyâ kamâ yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu dâran khairan min dârihî wa ahlan khairan min ahlihî wa zaujan khairan min zaujihî waqihî fitnatal qabri wa ‘adzâbin nâr.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah ia, maafkanlah dan berilah ia keafiatan (nasib ukhrawi yang baik), muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalurnya, basuhlah ia dengan air surgawi yang sejuk nan segar, bersihkanlah ia dari noda-noda kesalahan laiknya baju putih yang kembali mengkilap setelah dibersihkan dari kotoran dan noda, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih indah, keluarga dan pasangan yang lebih baik, lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”

Ketujuh, membaca salam setelah takbir keempat. Namun, setelah takbir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa berikut:

“Allâhumma lâ tahrimnâ ajrohû walâ taftinnâ ba’dahû wagfir lana walahû”

(Ya Allah, janganlah engkau jadikan kami penghalang pahalanya, dan janganlah biarkan kami dalam ajang fitnah, umpatan atau buah bibir setelah ini semua, dan ampunilah kami dan dia).

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya