Panduan Lengkap Sholat Tarawih: Niat, Tata Cara dan Bacaan Doanya

Sholat Tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan. Tarawih dalam bahasa Arab diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”.

oleh Putry Damayanty diperbarui 20 Mar 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 20:30 WIB
Masjid Hagia Sophia gelar salat tarawih
Umat Muslim melakukan sholat tarawih setelah 88 tahun menjelang hari pertama Ramadhan di Turki, di Masjid Hagia Sophia di Istanbul, Jumat (1/4/2022). Bangunan ikonik tersebut sebelumnya digunakan sebagai museum dan diubah menjadi masjid pada tahun 2020. (AP Photo/Emrah Gurel)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Islam dianjurkan untuk rajin beribadah tiap hari. Salah satunya ibadah wajib, yakni sholat lima waktu.

Selain ibadah wajib harian, ada pula yang wajib di waktu tertentu, misalnya sholat Jumat dan puasa bulan Ramadhan. 

Ketika bulan Ramadhan tiba, umat Islam berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah baik wajib maupun sunnah untuk mendapatkan pahala dan ridho-Nya. Selain melaksanakan ibadah puasa, ada ibadah lain yang bisa dilaksanakan oleh umat Islam ketika bulan Ramadhan tiba salah satunya sholat tarawih berjamaah. 

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Barang siapa melakukan sholat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta'ala) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih)

Sholat Tarawih (disebut juga sholat Teraweh, Taraweh, atau Tarwih) adalah sholat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan.

Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”. Waktu pelaksanaan sholat sunnah ini selepas sholat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih

Niat Sholat Tarawih

a) Niat sholat Tarawih Sendiri

“Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’alaa.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

b) Niat sholat Tarawih Sebagai Imam

“Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada’an imaman lillaahi ta’alaa.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

c) Niat sholat Tarawih Sebagai Makmum“Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lillahi ta‘ala.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

Tata Cara Sholat Tarawih

Sholat tarawih memang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang artinya, 

“Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat,” (H.R. Bukhari)

Ada yang mengerjakan sholat tarawih 8 rakaat sesuai dengan keterangan hadis Rasulullah SAW. Tetapi ada pula yang mengerjakan 20 rakaat sesuai dengan yang dikerjakan oleh Umar Bin Khattab sekaligus sesuai dengan keputusan  yang disepakati ulama atau ijma’.

Berikut tata cara sholat tarawih:

1. Niat

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Membaca Surat Alquran

6. Ruku’

7. I’tidal

8. Sujud

9. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

10. Sujud Kedua

11. Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua.

12. Membaca Surat Al-Fatihah

13. Membaca Surat Alquran

14. Ruku’

15. I’tidal

16. Sujud

17. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

18. Sujud Kedua

19. Tasyahud Akhir

20. Salam

Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadha-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya