123 Juta Orang Akan Mudik Lebaran 2023, Naik 47 Persen dari Tahun Lalu

Jumlah pemudik Lebaran 2023 ini diprediksi naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pada Lebaran 2022 lalu, jumlah pemudik mencapai 85 juta orang.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 25 Mar 2023, 01:20 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2023, 01:20 WIB
Antrean kendaraan pemudik di Jalan Tol arah Bekasi, Tambun, Kerawang, Jawa Barat, Jumat (28/4/2022) Malam. Pada H-2 diprediksi sebagai puncak arus mudik Lebaran 2022, arus lalu lintas menuju  ke Jawa terpantau padat. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Antrean kendaraan pemudik di Jalan Tol arah Bekasi, Tambun, Kerawang, Jawa Barat, Jumat (28/4/2022) Malam. Pada H-2 diprediksi sebagai puncak arus mudik Lebaran 2022, arus lalu lintas menuju ke Jawa terpantau padat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 M mencapai 123 juta orang. Jumlah orang yang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2023 naik signifikan ketimbang pada tahun sebelumnya yang berjumlah 85 juta orang.

"Kami melaporkan bahwa terjadi satu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Adapun jumlah pemudik di wilayah Jabodetabek diperkirakan naik dari 14 juta menjadi 18 juta pada musim mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 ini. Dengan begitu, kenaikan pemudik secara nasional sebanyak 47 persen, sementara Jabodetabek 27 persen.

"Kami lakukan ini dengan satu ketelitian, bisa dikatakan margin error-nya kurang dari 5 persen dan tahun-tahun yang lalu itu relatif sama," ujarnya.

Menurut dia, sebanyak 22 persen masyarakat akan mudik menggunakan mobil pribadi dan 20 persen dengan sepeda motor. Karena itu, Budi memprediksi, akan ada penumpukan mobil pribadi di Tol Cipali dan Pelabuhan Merak.

Diimbau Tidak Mudik Pakai Motor

Di sisi lain, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor saat melakukan perjalanan mudik Lebaran. Hal ini mengingat tingginya angka kecelakaan pengguna sepeda motor saat musim mudik.

"Untuk motor ini memang ada yang harus ktia sampaikan kepada saudara-saudara kita yang tercinta bawha seyogyanya tidak mudik mengugnakna motor. Kami berkoordinasi dengan Polisi Korlantas bahwa tingkat kecelakan paling tinggi adalah kendaran motor, apalagi yang ditempuh itu dari 3-10 jam jadi kelelahan sekali," jelas Budi Karya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mudik Lewat Tol Masih Jadi Primadona

H-2 Idul Fitri 1443H, Gerbang Tol Cikampek Masih Padat
Foto udara memeperlihatkan kendaraan pemudik terjebak kemacetan ketika hendak memasuki Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Sabtu (30/4/2022). Pada H-2 Lebaran ini, sejumlah rekayasa lalu lintas masih diberlakukan di ruas tol trans jawa baik sistem contraflow hingga one way guna mengatasi kepadatan lalulintas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, menyebut jalan tol masih menjadi pilihan favorit pemudik saat mudik lebaran 2023.

Apalagi setelah terhubungnya Tol Trans Jawa tahun 2019, banyak masyarakat yang mudik lebaran mengandalkan jalan tol. Masyarakat masih menganggap menggunakan jalan tol lebih efisien daripada menggunakan moda transportasi lain.

"Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol. Makin banyaknya memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran," kata Djoko, Kamis (23/3/2023).

Sebab jika menggunakan jalan alternatif, pengguna jalan harus berhati-hati dengan sepeda motor. Jika malam hari masih ada jalan alternatif yang belum dilengkapi dengan rambu dan lampu penerangan jalan.

Kendati demikian, menurut Djoko, kemacetan saat mudik baik di tol maupun jalan alternatif tidak bisa dihindari atau dihilangkan. Yang perlu dilakukan adalah mengendalikan kemacetan lalu lintas yang terjadi dan fokus pada keselamatan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya