Tips Cegah Dehidrasi dengan Minum 8 Gelas Air Selama Puasa

Menjalankan ibadah puasa umat muslim menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam. Karena itu, tubuh akan kehilangan kehilangan asupan nutrisi dan juga cairan dalam tubuh yang disebut juga dehidrasi.

oleh Putu Elmira diperbarui 05 Apr 2023, 00:20 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 00:20 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa. (Photo created by pvproductions on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menjalankan ibadah puasa umat muslim menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam. Karena itu, tubuh akan kehilangan kehilangan asupan nutrisi dan juga cairan dalam tubuh yang disebut juga dehidrasi.

Dikutip dari laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Selasa, 4 April 2023, kondisi tersebut menyebabkan kurangnya energi dalam menjalankan aktivitas saat berpuasa hingga timbulnya rasa haus dan tubuh mulai lelah. Maka dari itu, penting untuk kembali memenuhi kebutuhan cairan tubuh atau terhidrasi dengan minum air putih delapan gelas dalam sehari pada saat berbuka puasa maupun saat santap sahur.

Berikut rekomendasi waktu yang cocok untuk memenuhi kebutuhan cairan harian dengan delapan gelas air putih dalam sehari pada saat berbuka dan santap sahur. Alur minum delapan gelas per hari, seperti di bawah ini:

  • 1 gelas setelah bangun tidur
  • 1 gelas selepas sahur
  • 1 gelas saat berbuka puasa
  • 1 gelas setelah salat Maghrib
  • 1 gelas setelah makan malam
  • 1 gelas setelah salat Isya
  • 1 gelas setelah salat Tarawih
  • 1 gelas sebelum tidur

Dengan menerapkan rekomendasi alur dalam meminum delapan gelas air putih pada saat berbuka dan sahur di atas, diharapkan tubuh dapat terhidrasi dengan baik. Maka dari itu, tubuh lebih sehat dan berenergi dalam menjalankan aktivitas serta beribadah dengan lancar saat puasa dan di Bulan Suci Ramadhan tahun ini dapat fokus beribadah. 

5 Tips Sehat Selama Jalani Puasa di Bulan Ramadhan 2023

Ilustrasi puasa
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Ada beberapa tips sehat menjaga kesehatan selama Ramadhan 2023 agar dapat beribadah dan beraktivitas lebih optimal, simak rangkuman selengkapnya berikut ini.

1. Pola makan sahur yang baik

Sahur berperan penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari. Maka dari itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat, seperti buah dan sayur, dan hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari

2. Pola makan saat berbuka

Langsung memgonsumsi makanan yang banyak saat berbuka puasa akan menyebabkan perut menjadi sesak. Makan makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan minum air putih dan sedikit makanan manis.

3. Menjaga pola makan malam

Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas sehingga harus dihindari. Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak.

 

 

4. Menjaga pola tidur

Ilustrasi Tidur
Ilustrasi tidur (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Bila harus mempersiapkan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Menerapkan lima panduan hidup sehat, diharapkan mampu menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

5. Aktivitas fisik minimal 30 menit

Meski sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangat penting untuk menjaga kebugaran tubuh.

 

Manfaat Puasa untuk Detoksifikasi Tubuh

Wellness doctor sekaligus healthy lifestyle speaker dr. Fanny Riawati Imannuddin mengungkapkan puasa adalah suatu sistem tubuh untuk menetralisir racun atau membantu untuk detoksifikasi. Tubuh terkadang perlu melakukan proses detoksifikasinya sendiri.

"Tetapi, kita dengan pola nutrisi dan kebiasaan hidup kita akhirnya menjadi proses detoksifikasinya menjadi lebih berkurang fungsinya, fungsi liver terutama," kata dr. Fanny dalam Instagram Live Cookpad dan Morula IVF, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, "Karena kita banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang minum air putih, sering mengonsumsi makanan cepat saji, kemudian juga kurang tidur, stresnya cukup tinggi itu akan mengganggu ke proses detoksifikasi."

Makronutrien dan Mikronutrien Seimbang

Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
(Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

dr. Fanny menyebut puasa adalah pengaturan agar tubuh bisa detoksifikasi dengan lancar. "Kurang lebih sekitar 12--14 jam. Sebenarnya saat kita tidur, itu adalah proses detoksifikasi kita, makanya saat kita tidak berpuasa, sebenarnya kita melakukan puasa saat sehabis makan malam, setelah itu kita tidur selama 12 jam, maka itu dalam kondisi tubuh melakukan proses detoksifikasi," katanya.

Ia menjelaskan, "Kita kan tidurnya tujuh jam, ada jeda waktu dari setelah dari kita makan malam kemudian empat jam, kemudian baru kita disarankan untuk tidur. Karena pada saat setelah makan, tubuh kita akan memproduksi yang namanya insulin. Nah, kalau langsung tidur, maka liver itu tidak memproduksi secara alami akhirnya untuk proses detoksifikasi, jadi setelah makan jangan langsung tidur, sebisa mungkin ditahan dulu kurang lebih sekitar 2--4 jam, paling cepat 2 jam, paling ideal 4 jam setelah itu baru ada proses tidurnya kurang lebih 7--8 jam."

Sementara itu, menjaga pola hidup sehat selama Ramadhan bisa diterapkan dengan mengonsumsi makanan sehat saat sahur agar gizi tercukupi. dr. Fanny menjelaskan bahwa saat sahur, penting agar makronutrien dan mikronutrien seimbang.

"Kalau makronutrien harus kita lengkapi dengan karbohidrat, bukan yang glukosanya tinggi. Perlu dicatat, kita tidak terlalu memerlukan kadar glukosa yang terlalu tinggi, tetapi memerlukan kadar glukosa yang bisa maintain di dalam darah kita," terangnya.

infografis journal
infografis Ini Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya