Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya menyelenggarakan ibadah haji dengan kuota penuh pasca-pandemi Covid-19. Bahkan jumlah calon jemaah haji kategori lanjut usia (lansia) yang akan diberangkatkan tahun ini sangat banyak.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, banyaknya jumlah lansia menjadi tantangan besar bagi pelaksanaan haji 2023. Karena itu, Kemenag menyiapkan petugas haji yang lebih matang untuk menghadapi tantangan tersebut.Â
Baca Juga
"Kami harus menyiapkan petugas secara lebih matang dari segi wawasan mereka, keterampilannya, tenaganya, dedikasinya, karena memang tantangan tahun ini cukup besar. Ada konfigurasi jemaahnya yang jumlah lansia cukup banyak, hampir 20-30 persen," kata Hilman usai membuka Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi (Bimtek Tusi) bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat malam (7/4/2023).
Advertisement
Kemenag sendiri mengusung tema 'Haji Ramah Lansia' dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para lansia yang keberangkatannya ke Tanah Suci tertunda hingga tiga tahun akibat pandemi.
"Kita berharap jemaah lansia yang istitoah, yang masih bisa mandiri bisa melaksanakan ibadah dengan baik, tentu dengan adanya keterbatasan masih bisa kita bantu keterbatasnnya," ujar Hilman.
Karena itu dia berharap para petugas memiliki keterampilan khusus dalam menangani jemaah lansia. "Itulah 10 hari ini Bimtek kita lakukan agar kesadaran muncul dari petugas tahun ini, tidak ada yang berleha-leha, tidak ada yang tenang-tenang, kita ingat medannya berat, tantangannya berat."
Lebih lanjut, Hilman mengungkapkan, lansia tertua yang akan diberangkatkan haji tahun ini berusia 100 tahun lebih. Para lansia ini nantinya akan diverifikasi terlebih dahulu kondisi kesehatannya sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
"Tertua ada 105 tahun. Ada beberapa. Ini nanti juga yang usia sudah sepuh diverifikasi kemudian juga akan ada cek kesehatan, nanti akan kami mendapatkan input bisa berangkat tahun ini tanpa syarat, dengan syarat tertentu, atau tidak layak berangkat, itu nanti Kemenkes dengan dokter (yang menentukan)," ucap Hilman Latief menandaskan.
Kemenag Gembleng 12 Ribu Lebih Petugas Haji
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Bimbingan Teknis Tugas dan Fungsi (Bimtek Tusi) bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sebanyak 1.200 lebih petugas haji akan digembleng di Asrama Haji Pondok Gede selama 10 hari mulai 7 - 16 April 2023.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief saat membuka kegiatan berpesan agar para petugas haji menghibahkan diri untuk melayani para jemaah haji Indonesia dengan maksimal.
"Hibahkan diri, pikiran, dan energi untuk melayani jemaah haji Indonesia. Tanggalkan semua identitas di kantor masing-masing. Semua petugas harus melebur dalam PPIH Arab Saudi," ujar Hilman, Jumat malam (7/4/2023).
Dia mengungkapkan bahwa para petugas haji diberangkatkan ke Arab Saudi menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bukan dana haji. Karenanya, para petugas diharapkan dapat menjalankan tugas negara ini dengan baik.
Lebih lanjut, Hilman mengingatkan bahwa tahun ini adalah kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jemaah haji dalam kuota normal pasca-pandemi Covid-19. Total ada 221.000 calon jemaah, terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler, dan 17.680 jemaah haji khusus.
"Mohon bapak/ibu bisa meneguhkan niat sejak malam ini. Bahwa kita ingin mengabdi dan melayani. Apapun kondisinya, harus bisa melayani jemaah sebaik-baiknya," ujarnya.
"Bahwa nanti bapak/ibu ada yang berkesempatan menunaikan ibadah haji, itu adalah bonusnya," kata Hilman menambahkan.
Advertisement