Empat Kunci Mencapai Kesempurnaan Hidup Menurut Imam Syafi'i

Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, maka kita perlu mengetahui apa saja yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang sempurna akhlaknya.

oleh Panji Prayitno diperbarui 11 Apr 2023, 22:01 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2023, 22:00 WIB
Empat Kunci Mencapai Kesempurnaan Hidup Menurut Imam Syafi'i
Ilustrasi bahagia, menikmati hidup, bebas, semangat. (Photo by Samir Jammal: https://www.pexels.com/photo/man-jumping-during-sunset-on-a-beach-2041832/)

Liputan6.com, Jakarta Umat muslim dituntut untuk memperbaiki diri dengan perbanyak amal ibadah hingga memohon ampunan kepada Allah SWT saat bulan Ramadan

Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, maka kita perlu mengetahui apa saja yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki akhlak sempurna.

Mengutip dari ceramah Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, ia menjelaskan tentang 4 kunci untuk menjadi pribadi yang sempurna. 

Seorang ulama besar yakni Imam Syafi'i pernah menjelaskan tentang resep atau kunci agar seseorang itu menjadi sempura. 

Kunci pertama adalah biddiyanah atau agama. 

"Seseorang tidak akan sempurna kecuali dengan agama, bukan dengan hawa nafsunya, bukan dengan sebatas perasaannya, bukan dengan sebatas kecerdasannya," 

Allah swt berfirman dalam QS. An Nahl : 97 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,"

"Ingin sempurna? Maka agama adalah solusinya," Ujarnya

Kunci kedua, adalah amanah, untuk meraih kesempurnaan maka seseorang harus memiliki sifat amanah. Ibadah puasa mengajarkan kita untuk amanah.  

"Untuk mendapat kesempurnaan, kita perlu menjadi seorang yang amanah, dan puasa mengajarkan kita untuk jaga amanah, walaupun engga ada yang tau kita makan atau minum tapi kita gak boleh jadi penghianat di Ramadhan," ungkapnya.

Sementara kunci ketiga adalah penjagaan karena orang yang sempurna adalah orang yang bisa menjaga dirinya. Para ulama membagi menjadi 2 hal. 

"Menurut para ulama, penjagaan terbagi jadi 2 hal yaitu dari larangan-larangan Allah dan dari hal yang mencederai," Ujarnya

Hal-hal yang mencederai disebut juga dengan muru'ah. Muru'ah sendiri adalah sesuatu yang apabila ditinggalkan akan mendapat celaan dari masyarakat.  

"Ada sesuatu hal yang jika tidak dilakukan akan mendapat celaan masyarakat. Meski tidak haram namun lebih baik jika tetap mengikuti apa yang biasa dilakukan masyarakat," Katanya.

 

Poin Penting

Poinnya adalah orang-orang yang sempurna bermain di level yang berbeda. Kalau orang umum hanya meninggalkan yang haram. 

Orang yang sempurna meninggalkan yang haram dan plus-plus. 

"Itu yang kita dapatkan selama berpuasa, karena pada saat ramadhan, jangankan yang meninggalkan yang haram, yang halal saja kita tinggalkan tanpa kita sadari, " Ungkapnya

Kunci terakhir adalah wibawa. Dijelaskan dalam sebuah hadist Umar Bin Khattab pernah mengatakan bahwa setelah Nabi SAW meninggal, kewibawaan Abu Bakar Ash Shidiq lebih matang padahal usianya lebih muda. 

"Orang yang berwibawa itu tidak hanya sekedar mengejar cita-cita tapi Mengejarnya secara elegan dan berwibawa," katanya. 

Penulis: Fatiyah Nurjanah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya