Hukum Tayamum Saat Perjalanan Jauh, Ini Tata Cara Melakukannya

Hukum tayamum saat perjalanan jauh dan tata cara melakukannya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 23 Apr 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2023, 19:00 WIB
Tata cara tayamum yang benar
Tata cara tayamum yang benar (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, Tayammum adalah pemurnian ritual yang dilakukan ketika air tidak tersedia atau tidak dapat diakses. Praktik ini sangat relevan bagi umat Islam yang bepergian jauh dan merasa kesulitan untuk mengakses air untuk melakukan wudhu atau mandi ritual wajib. Tayammum dianggap sebagai solusi praktis untuk menjaga kesucian dan memenuhi kewajiban agama dalam keadaan seperti itu.

Hukum Islam mengizinkan Tayamum sebagai alternatif wudhu atau mandi dalam situasi tertentu, termasuk perjalanan, sakit, atau tidak tersedianya air. Prinsip-prinsip yang mengatur Tayammum didasarkan pada ayat-ayat Alquran dan hadits Nabi, yang menguraikan prosedur dan kondisi yang tepat untuk melakukan Tayammum.

Saat melakukan perjalanan jauh, seorang Muslim mungkin menghadapi situasi di mana air langka atau tidak mudah didapat, seperti saat berkemah, mendaki gunung, atau bepergian di daerah terpencil. Dalam kasus seperti itu, Tayammum memberikan solusi yang layak untuk memenuhi persyaratan penyucian untuk shalat dan ibadah lainnya.

Lantas bagaimana hukum tayamum saat melakukan perjalanan jauh? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Minggu (23/4/2023). Hukum tayamum saat perjalanan jauh dan tata cara melakukannya.

Hukum Tayamum Saat Perjalanan Jauh Dalam Islam

Niat dan Tata Cara Tayamum
Niat dan Tata Cara Tayamum (sumber: Pixabay)

Dalam Islam, tayamum adalah salah satu cara pengganti wudhu atau mandi jika air tidak tersedia atau sulit dijangkau, seperti saat perjalanan jauh dimata air tidak dapat ditemukan. Hukum tayamum saat perjalanan jauh dalam Islam adalah sebagai berikut:

1. Kepentingan Darurat

Tayamum dapat dilakukan saat perjalanan jauh dimata air tidak tersedia dan sulit dijangkau, atau jika penggunaan air untuk wudhu atau mandi akan menyebabkan kerugian atau membahayakan kesehatan. Dalam kondisi darurat ini, tayamum dianggap sebagai alternatif yang diperbolehkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan diri sendiri.

2. Menjalankan Syari'at

Tayamum dalam perjalanan jauh dianggap sebagai bentuk pemenuhan syari'at yang dapat digunakan sebagai ganti wudhu atau mandi. Islam mengajarkan untuk menjalankan syari'at sebaik mungkin, namun jika air tidak tersedia atau sulit dijangkau, tayamum dapat menjadi solusi yang diperbolehkan.

3. Keterbatasan Akses terhadap Air

Jika dalam perjalanan jauh, misalnya di gurun atau daerah terpencil di mana air sangat terbatas atau tidak ada sama sekali, tayamum dapat digunakan sebagai alternatif untuk menjaga kebersihan ritual dan menjalankan ibadah.

Namun, penting untuk diingat bahwa tayamum hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat atau keterbatasan akses terhadap air yang sah, dan harus sesuai dengan ketentuan syariat Islam. Ketika air tersedia dan dapat digunakan untuk wudhu atau mandi, maka tayamum tidak boleh digunakan sebagai pengganti. 

Sebagai umat Muslim, sangat penting untuk memahami dan mengikuti aturan syariat terkait tayamum saat melakukan perjalanan jauh atau dalam kondisi darurat, dan berbicara dengan seorang ulama atau cendekiawan agama untuk konsultasi lebih lanjut jika membutuhkan.

Tata Cara Melakukan Tayamum

Menurut ajaran Islam, prosedur Tayamum melibatkan urutan tindakan tertentu. Orang yang berniat tayammum membuat niat yang tulus di dalam hatinya dan mencari tanah atau debu yang bersih. Mereka kemudian memukulkan tangan mereka ke bumi dan mengusap wajah mereka dengan tangan, diikuti dengan mengusap tangan hingga ke pergelangan tangan. 

Tindakan simbolik ini dilakukan untuk melambangkan pembersihan wajah dan tangan seperti yang dilakukan dalam wudhu. Tayamum adalah cara pengganti wudhu atau mandi dalam Islam yang dilakukan ketika air tidak tersedia atau sulit dijangkau. Berikut adalah tata cara melakukan tayamum:

1. Niat: Niatkan dalam hati untuk melakukan tayamum sebagai pengganti wudhu atau mandi, dengan niat yang jelas dan tulus untuk beribadah kepada Allah SWT.

2. Menyentuh Tanah yang Bersih: Cari tanah yang bersih dan tidak tercemar. Kemudian, letakkan tangan kanan di atas tanah, lalu usapkan telapak tangan kanan ke atas wajah dari dahi hingga bagian bawah dagu. Ini adalah langkah pertama dalam tayamum.

3. Menyentuh Tanah Lagi: Letakkan tangan kiri di atas tanah, lalu usapkan telapak tangan kiri ke atas wajah dari belakang telinga kiri ke belakang telinga kanan. Ini adalah langkah kedua dalam tayamum.

4. Menghadap Allah SWT: Setelah melakukan kedua langkah di atas, duduk dengan tenang dan menghadap kiblat. Baca doa tayamum atau berdoa kepada Allah SWT dengan penuh penghormatan dan ketundukan.

5. Menyucikan Diri: Setelah selesai berdoa atau membaca doa tayamum, angkat tangan dan usapkan kedua tangan ke seluruh bagian luar anggota tubuh yang biasanya dicuci saat wudhu atau mandi, seperti wajah, tangan, lengan, kepala, dan kaki. Gunakan tangan kanan untuk bagian kanan tubuh dan tangan kiri untuk bagian kiri tubuh.

Setelah itu, Anda telah menyelesaikan tayamum dan dapat melanjutkan menjalankan ibadah sesuai yang diinginkan, seperti sholat, membaca Al-Qur'an, atau ibadah lainnya. Penting untuk diingat bahwa tayamum hanya sah digunakan sebagai pengganti wudhu atau mandi dalam kondisi darurat atau ketika air tidak tersedia, dan harus dikerjakan dengan benar sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan dalam ajaran Islam. Jika air tersedia, maka wudhu atau mandi harus dilakukan sebagai pengganti tayamum.

 

Dalil Tentang Tayamum

Konsep Tayammum dalam Islam mencerminkan fleksibilitas dan kepraktisan ajaran Islam, yang mempertimbangkan tantangan dan kesulitan yang mungkin timbul dalam keadaan yang berbeda. Ini berfungsi sebagai sarana bagi umat Islam untuk memenuhi kewajiban agama mereka sambil mempertimbangkan realitas praktis dari situasi mereka, seperti saat bepergian jauh dan menghadapi kelangkaan air. 

Ini mencontohkan pendekatan Islam yang seimbang, yang menekankan pentingnya menjaga kesucian dan menjalankan ibadah, sambil juga mempertimbangkan kebutuhan praktis dan keterbatasan individu dalam berbagai situasi. Tayamum sebagai cara pengganti wudhu atau mandi dalam Islam didasarkan pada dalil-dalil dari Al-Qur'an dan Hadis. Berikut adalah beberapa dalil tentang tayamum dalam Islam:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja, sampai kamu mandi. Jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau kamu telah menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang suci, sapulah mukamu dan tanganmu." (Surat An-Nisa' ayat 43)

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tayamum adalah bersih untuk bersuci bagi orang yang tidak menemukan air atau tidak bisa menggunakan air." (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Allah SWT tidak ingin memberatkan umatku, maka jika mereka tidak menemukan air dalam waktu tiga sholat, hendaklah mereka bertayamum dan sholatlah." (HR. Bukhari)

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tayamum adalah pengganti air bagi kamu jika kamu tidak menemukan air atau kamu tidak bisa menggunakan air karena sakit." (HR. Muslim)

Dari dalil-dalil di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tayamum dalam Islam adalah cara pengganti wudhu atau mandi ketika air tidak tersedia, sulit dijangkau, atau tidak bisa digunakan karena alasan tertentu seperti sakit. Tayamum merupakan rahmat dan kemudahan dalam agama Islam untuk menjaga kesucian ritual dan menjalankan ibadah, serta mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Hadis oleh Nabi Muhammad SAW.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya