Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas Dapat Layanan Prioritas Masuk Raudhah

Petugas Seksus Masjid Nabawi juga memberikan edukasi kepada jemaah haji agar tidak mudah termakan rayuan oknum-oknum yang menawarkan kemudahan secara ilegal.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Jun 2023, 11:27 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 11:22 WIB
jemaah haji
Jemaah Haji saat berada di Masjid Nabawi, Madinah. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah memberikan pelayanan prioritas kepada jemaah haji lanjut usia (Lansia) dan penyandang disabilitas untuk dapat masuk ke dalam Raudhah, Masjid Nabawi.

Raudhah merupakan salah satu lokasi yang diidamkan jemaah haji untuk didatangi, tak terkecuali jemaah lansia dan disabilitas. Lokasi yang ada di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW ini diyakini sebagai tempat mustajab untuk berdoa.

Maka tak heran jika banyak jemaah yang rela mengantre panjang bahkan berdesakan untuk bisa masuk ke Raudhah. Karena itu, PPIH Daker Madinah Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi menyiagakan petugas di area pintu masuk raudhah.

Mereka disiagakan untuk memastikan jemaah haji Indonesia khususnya lansia dan disabilitas mendapat kesempatan masuk ke dalam raudhah. Para petugas ini bersiaga sejak dini untuk mengatur barisan jemaah agar antre sesuai dengan jadwal yang tercantum dalam tasrih mereka.

Tasrih adalah salah satu surat izin bagi jemaah haji yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi agar mereka bisa masuk ke dalam Raudhah.

Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi, Jasaruddin mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar seluruh jemaah haji Indonesia bisa masuk ke raudhah, terutama lansia dan penyandang disabilitas. Jemaah seperti ini akan mendapatkan prioritas masuk Raudhah setelah tasrihnya keluar.

“Setelah mendapatkan tasrih, jemaah haji lansia dan disabilitas dalam suatu kelompok akan ditempatkan di barisan depan,” katanya, Kamis (8/6/2023).

Penempatan tersebut akan memudahkan mobilitas jemaah haji khususnya lansia dan disabilitas. Petugas yang disiagakan ini juga akan menjaga agar barisan dan antrean jemaah tetap teratur.

“Kami tempatkan petugas khusus. Jika waktunya jemaah haji perempuan, petugas perempuan disiapkan. Jika jemaah laki-laki, petugas laki-laki disiapkan,” tutur dia.

Selain ditata dan ditertibkan menjelang masuk Raudhah, petugas Seksus Masjid Nabawi juga memberikan edukasi kepada jemaah haji agar tidak mudah termakan rayuan oknum-oknum yang menawarkan kemudahan secara ilegal.

“Kami imbau jemaah untuk tidak tertipu dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan siapapun dan menarik uang kepada jemaah agar bisa masuk Raudhah,” kata Jasaruddin.

Tasrih Jemaah Haji Diurus Kemenag

Ia pun meminta jemaah, jika menemukan oknum semacam itu untuk difoto identitasnya dan dilaporkan ke PPIH Arab Saudi. “Kami pastikan, semuanya tidak dipungut biaya,” ucapnya tegas.

Jasaruddin menyatakan, seluruh tasrih masuk Raudhah untuk jemaah Indonesia telah diurus pemerintah melalui Kementrian Agama (Kemenag) RI kerja sama dengan Pemerintah Arab Saudi. Dia juga menegaskan bahwa masuk Raudhah gratis alias tidak berbayar.

“Tidak ada biaya. Bapak ibu jemaah jangan membayar untuk masuk Raudhah. Justru kami bantu bapak ibu agar bisa masuk Raudhah dengan tertib,” katanya menandaskan.

Nafis Liputan6 <nafisliputan@gmail.com>

Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah. (Infografis: Kemenag)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya