Jelang Puncak Haji, Menag Minta Jemaah Lansia Segera Dibuatkan Menu Khusus

Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan perhatian serius kepada jemaah lanjut usia (Lansia) jelang penyelenggaraan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab, pelaksanaan puncak haji nanti membutuhkan kesehatan dan stamina yang prima.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 20 Jun 2023, 13:53 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 13:53 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan PPIH Arab Saudi melaksanakan puncak ibadah haji di Armuzna. Menag meminta petugas PPIH menyiapkan menu makanan alternatif untuk jemaah lansia. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan PPIH Arab Saudi melaksanakan puncak ibadah haji di Armuzna. Menag meminta petugas PPIH menyiapkan menu makanan alternatif untuk jemaah lansia. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan perhatian serius kepada jemaah lanjut usia (Lansia) jelang penyelenggaraan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Sebab, pelaksanaan puncak haji nanti membutuhkan kesehatan dan stamina yang prima.

Selain menjaga kesehatan dan beristirahat yang cukup, jemaah haji juga harus makan secara teratur. Karena itu, Menag meminta agar ada menu khusus yang mudah dikonsumsi oleh jemaah haji lansia.

"Makanan khusus untuk jemaah lansia agar stamina terjaga. Karena saya dengar lansia ini tidak cocok, dengan kondisi fisik sudah tidak bisa tergigit karena jemaah lansia sebagian sudah enggak ada giginya," ujar Yaqut saat meninjau kesiapan penyelenggaraan puncak haji di Kantor Daker Makkah PPIH Arab Saudi, Senin malam (19/6/2023).

Menteri yang akrab disapa Gus Men ini meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membuat menu alternatif untuk jemaah lansia, seperti bubur atau makanan lain yang lebih lunak.

"Kita mau untuk jemaah haji lansia lebih lunak dan bisa pakai bubur. Saya sudah minta Pak Dirjen PHU (Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief) carikan di mana itu bubur kacang hijau untuk sarapan," ucap Gus Men.

Menurut laporan PPIH Arab Saudi yang dia terima, sudah ada beberapa perusahaan katering yang siap memproduksi bubur kacang hijau sebagai menu alternatif untuk jemaah lansia.

"Start secepatnya, kalau bisa besok saya minta besok," kata Gus Men.

Lebih lanjut, dia mengingatkan seluruh jemaah haji Indonesia untuk mengantisipasi suhu panas pada pelaksanaan puncak haji di Armuzna. Sebab pelaksanaan haji tahun ini bertepatan dengan puncak musim panas. Diperkirakan suhu udara di Arafah mencapai lebih dari 45 derajat Celsius.

"Tahun lalu saja kita sudah merasakan panasnya apalagi ini puncaknya. Meskipun kita berharap ini kan semua perkiraan, kita berdoa mudah-mudahan ini puncak musim panas yang dingin biar nyaman semua ibadahnya," ujar Menag Yaqut.

Sebagai informasi, rangkaian puncak haji akan dimulai dengan Wukuf di Arafah yang berlangsung pada 9 Zulhijah 1444 H atau bertepatan dengan hari Selasa, 27 Juni 2023.

Seluruh jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah sejak 8 Zulhijah atau Senin, 26 Juni 2023 pagi hingga malam.

Tiga Langkah Antisipasi Cuaca Panas di Tanah Suci

Jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Kota Makkah. Mereka disambut dengan cuaca panas yang mencapai suhu 30-45 derajat Celsius. (FOTO; MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
Jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Kota Makkah. Mereka disambut dengan cuaca panas yang mencapai suhu 30-45 derajat Celsius. (FOTO; MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah atau program ziarah.

Terkini, suhu rata-rata di Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW ini berkisar antara 30-45 derajat Celsius. Suhu tertinggi itu jauh di atas rata-rata suhu udara di Indonesia. Terlebih, jemaah yang berasal dari daerah pegunungan.

Berikut imbauan dari PPIH Arab Saudi untuk jemaah haji Indonesia:

a. Tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh;

b. Tidak memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunnah, ziyarah, dan kegiatan lain yang akan menguras tenaga;

c. Beribadah sesuai kemampuan diri sehingga pelaksanaan ibadah haji, terutama pada masa Arafah, Muzdalifah, dan Mina dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Infografis Sebaran Wilayah Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah. (Infografis: Kemenag)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya