Kisah Diterimanya Taubat Nabi Adam AS pada Muharram dan Fadhilah Sholawat

Kisah taubat Nabi Adam AS ternyata tak lepas dari keberkahan baginda Rasulullah SAW. Nabi Adam memohon taubat dan diterima Allah SWT setelah bertawassul dengan nama "Muhammad".

oleh Putry Damayanty diperbarui 21 Jul 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 18:30 WIB
Nabi Adam AS
Nabi Adam

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Adam AS terusir dari surga karena melanggar perintah Allah. Sebelum diturunkan ke bumi, Nabi Adam sempat menyampaikan permohonan taubat.

Allah SWT mengusir Adam dari surga, lalu menurunkannya ke bumi akibat memakan buah surga yang terlarang, yakni Khuldi.

Adam dan Hawa diturunkan ke bumi secara terpisah. Nabi Adam pun tak henti-hentinya memohon ampun atas apa yang telah diperbuatnya. 

Hingga pada suatu hari bertepatan dengan bulan Muharram, Allah SWT menerima taubatnya. Allah berfirman: “Maka, Adam mendapatkan beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu dia kembali pada-Nya. Sungguh Allah maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah: 37)

Kisah pertaubatan Nabi Adam AS ternyata tak lepas dari keberkahan baginda Rasulullah SAW. Nabi Adam memohon taubat dan diterima Allah SWT setelah bertawassul dengan nama "Muhammad" atau ber-sholawat.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Kisah Taubat Nabi Adam AS

Berdasarkan riwayat Ibnu Umar, ketika diusir dari surga, Nabi Adam diturunkan di bukit Shafa, sedangkan Hawa di Marwah. Sementara menurut Ibnu Abbas, Nabi Adam diturunkan di India dan Hawa di Jeddah. Mereka pun dipertemukan Allah Ta'ala di Jabal Rahmah (Padang Arafah).

Usaha Nabi Adam untuk bertaubat diterima Allah pada 10 Muharram. Namun, riwayat dari Ibnu 'Abbas menyebutkan, "Hari pertama Dzulhijjah adalah hari di mana Allah Ta'ala mengampuni Nabi Adam". Terlepas dari perbedaan hari tersebut, baik Dzulhijjah dan Muharram, keduanya merupakan bulan haram yang diagungkan Allah. 

Jalaluddin as-Suyuthi juga mengutip riwayat bahwa sebelum memanjatkan doa, Nabi Adam bertawassul dengan nama Muhammad. Beliau bermunajat: "Ya Allah, jika Aku memohon kepada-Mu dengan nama Muhammad , apakah Engkau sudi mengampuni dosaku?" Allah menjawab, "Siapa Muhammad?"

Adam berkata: "Maha Suci Engkau, ketika Engkau ciptakan aku, aku tengadahkan wajahku menghadap arasy-Mu dan di sana tertulis kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله, maka Aku tahu bahwa tidak ada seorang pun yang lebih tinggi derajatnya di sisi-Mu kecuali dia yang namanya bersanding dengan nama-Mu." 

Allah menjawab: "Hai Adam , dia adalah Nabi terakhir dari keturunanmu. Jika bukan karena dia, aku tidak akan menciptakanmu". Masya Allah, betapa agungnya nama Nabi Muhammad SAW hingga menjadi sebab dikabulkannya taubat Nabi Adam. Bersyukurlah kita yang menjadi bagian dari umatnya Nabi Muhammad. "Perbanyaklah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Semua Nabi dan Rasul diminta kalau Nabi Muhammad lahir, engkau harus bantu dakwahnya beliau," terang Syeikh Fikri. Bahkan Nabi Isa AS adalah Nabinya pengantar Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin para Nabi dan Rasul. Nabi Ibrahim AS sampai takut kepada Yaumul Akhir kecuali karena adanya Nabi Muhammad SAW. Allah Ta'ala juga membukakan pintu ilmu kepada Rasulullah dan merupakan satu-satunya Nabi yang peduli dan menolong manusia di Yaumil Akhir. Maka dari itu, mari kita tingkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Berkenalanlah saat ini selagi kita masih hidup di dunia. Caranya dengan memperbanyak salam dan sholawat kepadanya. Sungguh, orang yang banyak bershaoawat akan dikenal oleh Rasulullah SAW.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya