Adab Sholawatan Menurut Gus Iqdam, Jangan Lakukan Ini!

Adab sholawat tersebut salah satunya diungkapkan oleh pemimpin Majelis Sabilu Taubah Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Agu 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 12:30 WIB
Gus Iqdam
Gus Iqdam (tangkap layar)

Liputan6.com, Jakarta - Umat Nabi Muhammad SAW dianjurkan untuk memperbanyak sholawat. Perintah untuk sholawat itu bahkan termaksub dalam Al-Qur'an surah Al-Ahzab, yang artinya:

 

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” [QS Al-Ahzab (33): 56].

Banyak pula hadis yang menganjurkan agar umat Islam bersholawat. Keutamaan sholawat telah disebutkan dalam beberapa hadis. salah satunya adalah riwayat At-Tirmidzi:

Barangsiapa kesenangannya adalah bertemu dengan Allah dan Allah ridho kepadanya maka perbanyaklah membaca sholawat kepadaku. Barangsiapa kesenangannya adalah bertemu dengan Allah dan Allah ridho kepadanya maka perbanyaklah membaca sholawat kepadaku. Seutama-utamanya manusia bersamaku di hari kiamat adalah orang yang banyak membaca sholawat.” (HR. at Tirmidzi).

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

Barangsiapa yang bersholawat kepadaku, maka Allah memberikan sholawat takzim padanya 10 kali.”

Bersholawat merupakan salah satu bentuk kecintaan seorang umat kepada Nabi Muhammad SAW. Berharap di akhirat nanti orang yang membaca sholawat dapat mendapatkan syafaat atau pertolongan darinya di hari kiamat.

Menurut jumhur ulama, sholawat merupakan bentuk dari ibadah dan qurbah, seperti zikir, tasbih, dan tahmid. Sejatinya setiap umat Nabi Muhammad SAW untuk memperbanyak sholawat kepadanya.

Lantaran dinilai sebagai ibadah, maka ada adab sholawatan yang menjadi panduan. Adab sholawat tersebut salah satunya diungkapkan oleh pemimpin Majelis Sabilu Taubah Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Merokok saat Bersholawat

Gus Iqdam
Gus Iqdam (tiktok)

Dia menyoroti masih adanya jemaah yang adabnya kurang saat bersholawat, yakni merokok. Karenanya, Gus Iqdam mengimbau para jemaah untuk menjaga akhlak dan sopan santun, salah satunya dengan tidak merokok saat pembacaan shalawat atau shalawatan berlangsung.

“Seluruh jamaah Sabilu Taubah ketika hadir di majelis shalawat harus jaga akhlak,” tegasnya saat rutinan Majelis Sabilu Taubah di Blitar, dikutip dari laman NU Jatim, Minggu (13/8/2023).

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II ini bercerita bahwa ia mendapatkan teguran dari pimpinan majelis lain mengenai tingkah laku jemaahnya yang semena-mena. Gus Iqdam ditegur lantaran ada beberapa oknum yang mengaku jamaah Majelis Sabilu Taubah yang merokok ketika shalawatan di majelis lain.

Mendengar hal itu, pendakwah kondang asal Karanggayam, Blitar ini kemudian menegur oknum yang mengaku sebagai jemaahnya. Sangat disayangkan, jemaah yang ditegur itu menjawab Gus Iqdam dengan santai. “Los pokok’e, kene ST (Sabilu Taubah) nyel. Dekengane pusat,” ucap oknum tersebut.

Putra bungsu dari KH Kholid itu lantas menjelaskan bahwa oknum tersebut kemungkinan merupakan fans onlinenya. Ia pun menerangkan bahwa di Majelis Sabilu Taubah merokok ketika sedang bershalawat merupakan hal yang dilarang.

Jangan Terlalu Fanatik

Gus Iqdam berceramah dari dalam mobil Patwal Polisi karena sakit. (Foto: SS Youtube AB Media Entertainment)
Gus Iqdam berceramah dari dalam mobil Patwal Polisi karena sakit. (Foto: SS Youtube AB Media Entertainment)

“Kalian boleh senang sama saya, entah rumahnya dicat tulisan ‘ST Nyel’, entah digambar wajah saya, kalian bebas melakukannya. Tapi kalau berada di suatu majelis ikuti aturannya, jaga etikanya,” ucapnya.

Gus Iqdam pun mengingatkan agar tidak terlalu fanatik apalagi ketika di majelis lain. Karena dikhawatirkan pimpinan atau pengurus dari majelis lain tersinggung. Ia juga mengklarifikasi bahwa yang ia sebutkan adalah oknum yang merupakan penggemar onlinenya, bukan jamaah yang biasa hadir ke majelis.

Alumnus Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri ini yang digandrungi kaum milenial ini menginformasikan, bahwa konsep ngaji rutin malam Jumat dan malam Selasa berbeda dalam pelaksanannya.

“Rutinan malam Selasa itu lebih santai, terkadang bercanda dan ada artis bisa perform bernyanyi. Sedangkan rutinan malam Jumat ngajinya lebih fokus untuk shalawatan,” tandasnya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya