Peringatan Datangnya Kiamat, Tanda-tanda Sudah Muncul di Berbagai Negara

Fenomena-fenomena tanda kiamat yang sudah muncul di berbagai negara di dunia

oleh Putry Damayanty diperbarui 24 Sep 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2023, 10:30 WIB
Simak! 9 Foto Cuaca Paling Dramatis Selama 2015 di Dunia
Selama 2015, di beberapa negara telah mengalami beberapa cuaca ekstrem paling drama.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap manusia pasti sadar bahwa bumi ini sudah tua. Banyak hewan yang sudah punah, tumbuhan sudah sangat jauh berkurang sementara populasi manusia dan gedung-gedung semakin bertambah banyak. 

Belum hilang ketakutan kita akan minyak bumi yang mulai menipis, lalu kita dikejutkan lagi dengan banyaknya bencana alam mulai dari banjir, longsor, tsunami gempa bumi dan bencana lainya. Belum lagi perilaku manusia yang sudah perlahan menjauh dari Al-Qur’an maupun sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Beberapa mulai sadar dan kembali ke jalan Allah SWT. Namun tidak sedikit pula yang semakin menyimpang. Berpenampilan atas nama fashion, semakin tipis dan sedikit bahan kainnya maka dianggap semakin stylish.

Tak hanya itu sekarang banyaknya umat manusia yang dengan percaya diri mempertontonkan perbuatan zina, melegalkan kaum LGBT dengan mengatasnamakan hak asasi sebagai pelindung dosa mereka serta perilaku menyimpang lainnya. Nauzubillahi minzalik. 

Maka dari itu sudah semestinya kita berbenah diri sebab tanda-tanda berakhirnya zaman atau kiamat sudah semakin nyata terlihat.

Merangkum dari kanal youtube al manhaj channel, berikut sejumlah pertanda kehancuran dunia yang telah muncul saat ini.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Panas Ekstrem Melanda Australia

Suhu Panas Tak Biasa Landa Indonesia Beberapa Hari Terakhir
Selain itu, lanjutnya, tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas heatwave semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Kemudian dominasi monsun Australia, Indonesia memasuki musim kemarau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Belum lama ini Australia menjadi saksi dari keganasan alam yang begitu mengerikan. Sebuah gelombang panas ekstrim yang terasa seperti nyeri dan benar-benar nyata. suhu di sebagian negeri kanguru ini melambung begitu tinggi hingga hampir mencapai ambang batas yang tak terbayangkan, hampir 50 derajat Celcius. 

Saat itu Australia terasa seperti tanah neraka yang tengah mencengkeram dengan amarahnya. Manusia dan alam semesta merasakan panas yang membara. Bayangkan ketika matahari membakar dengan intensitasnya yang luar biasa. Orang-orang di sana bahkan bisa memasak daging dan telur hanya dengan memanfaatkan sinar matahari yang melahap segalanya. 

Sebuah fenomena yang menggambarkan betapa ekstremnya situasi ini. Dalam waktu singkat daging yang kita kenal sebagai makanan lezat dapat terpanggang sempurna oleh sengatan sang surya.

Jalanan pun menjadi saksi bisu dari betapa menyengatnya panas ini, dengan lelehan ban kendaraan yang berjatuhan seperti lilin di bawah teriknya. Namun yang lebih menakutkan dari gelombang panas ini adalah bagaimana beberapa orang mulai melihatnya sebagai tanda-tanda akhir zaman yang digambarkan dalam nubuat.

Dijelaskan dalam hadis bahwa akan ada kekeringan yang melanda sebelum kedatangan Dajjal. Sosok yang menakutkan dalam mitologi Islam yang membawa malapetaka besar. Kekeringan yang menyebar seperti wabah di seluruh dunia merupakan salah satu indikator bahwa perubahan iklim telah mencapai titik puncaknya. 

Fakta bahwa Australia mengalami panas dan kekeringan ekstrim beberapa kali adalah bukti nyata bahwa perubahan iklim sedang berlangsung. suhu yang semakin meningkat dan pemanasan global adalah hasil dari campur tangan manusia dalam ekosistem alam. 

Ketika kita masih terus mengandalkan bahan bakar fosil dan memuntahkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer, kita seakan membuka jalan lebar bagi panas ekstrim yang siap menghantui peradaban manusia. Kita harus belajar dari ketakutan ini karena kiamat bisa saja datang dalam bentuk perubahan iklim yang kita ciptakan sendiri.

Cuaca Ekstrem di Amerika

Badai Salju Ekstrem Landa New York
Aktivitas warga setelah badai salju ekstrem di sekitar Main St., Buffalo, New York, Amerika Serikat, 26 Desember 2022. Cuaca ekstrem membuat angka kematian meningkat di seluruh Amerika Serikat selama beberapa hari. (AP Photo/Craig Ruttle)

Perubahan iklim yang menggemparkan tidak hanya menimpa Australia, tetapi juga berdampak di seluruh penjuru dunia. Bahkan mencapai kota-kota yang tidak pernah mengalami fenomena cuaca ekstrim sebelumnya seperti Boston di Amerika Serikat. Bayangkanlah hujan badai yang bergemuruh disertai dengan salju turut mewarnai kekacauan di kota ini. Fasilitas-fasilitas hancur dan kekacauan di jalanan juga tak terhindarkan. 

Bahkan di negara bagian Florida yang dikenal dengan cuaca panasnya lapisan salju mulai terlihat. Ini adalah tanda-tanda kejanggalan alam yang harus dihadapi oleh manusia. Bumi rumah kita bersama semakin menua dan menunjukkan gejala yang semakin mengkhawatirkan. banyak yang menyimpulkan bahwa fenomena iklim yang semakin ekstrim adalah isyarat terhadap masa akhir dunia yang semakin mendekat. 

Perubahan iklim ini yang berujung pada pemanasan global, sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. kita telah lama menjadi pihak yang merusak alam dan sekarang kita mungkin mulai merasakan dampaknya. dalam konteks ini ada sebuah hadis yang mengingatkan kita tentang peran kita sebagai pemelihara alam.

Rasulullah SAW pernah bersabda : “Setiap Kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya”

Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga alam ini, bukan merusaknya. kita tidak tahu kapan akan tiba hari akhir tetapi kita dapat memutuskan untuk saling menjaga satu sama lain untuk lingkungan kita. 

Kerusakan Parah Ekosistem India

Fenomena Cuaca Paling Ekstrem dari Seluruh Dunia
Gelombang Panas di India

Kisah mengerikan juga terulang di India, dimana bencana alam dan dampak dari aktivitas manusia menjadi satu perpaduan yang mematikan. Di tengah panas yang tak tertahankan harimau-harimau kelaparan yang terbesar akhirnya muncul di pemukiman warga. 

Suasana menjadi semakin menyeramkan ketika nyawa manusia menjadi taruhan atas kejadian ini. Bahkan harimau-harimau Ini akhirnya harus dilumpuhkan dengan ditembak obat bius untuk mempermudah evakuasi dari pemukiman warga. Kekeringan yang terjadi di India adalah akibat dari perusakan lahan hijau yang menjadi pemukiman manusia. 

Ekosistem yang dulunya mendukung kehidupan hewan-hewan buas kini tergantikan oleh beton dan bangunan. Dalam dorongan untuk kemajuan, manusia dengan tragis telah menjadi pelaku utama di balik penghancuran lingkungan. Oleh sebab itu, kita harus mengambil langkah langkah serius dalam menjaga keseimbangan alam dan melindungi ekosistem yang semakin rapuh ini. 

Meningkatnya Aktivitas Gempa di Berbagai Negara

Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi gempa bumi. (Gambar oleh Angelo Giordano dari Pixabay)

Bencana alam khususnya gempa bumi telah menjadi pemandangan yang mencekam belakangan ini. Aktivitas gempa yang meningkat secara drastis menyiratkan adanya ketidakstabilan yang dalam. Gempa kuat yang disusul oleh serangkaian gempa susulan telah menciptakan ketegangan yang menghantui kita. Namun Apakah ini semata-mata fenomena alam yang tidak bisa kita hindari, ataukah ada sesuatu yang lebih mengerikan di baliknya, Rasulullah SAW bersabda :

” Tidak akan datang hari kiamat hingga terjadi banyak gempa bumi”

Hadis ini mengingatkan kita akan dekatnya hari kiamat yang terasa semakin dekat. Namun yang lebih mencemaskan adalah tindakan manusia yang semakin merusak bumi ini.

Lahan-lahan hijau yang indah digantikan oleh bangunan-bangunan megah. Penghijauan yang semakin menipis telah membuat planet ini terkikis. seolah-olah manusia berperan sebagai penguasa mutlak di bumi ini.

Kita harus berhenti merusak alam dan mulai bertanggung jawab atas tindakan kita. bumi ini adalah rumah kita bersama dan jika kita terus-menerus melakukan perbuatan yang merusak, maka kita mungkin akan menghadapi takdir yang mengerikan. 

Dari banyaknya fenomena-fenomena pertanda kiamat di atas seharusnya kita mulai sadar dan kembali menempuh jalan yang lurus. Memperbanyak ibadah dan beramal untuk bekal di hari akhir nanti. Karena sehebat apapun kita, sekaya apapun kita atau secanggih apapun teknologi tidak bisa mencegah datangnya kiamat.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya