Liputan6.com, Jakarta - Setelah kiamat, semua manusia termasuk binatang akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, yakni sebuah tanah lapang tak bertepi.
Baca Juga
Advertisement
Banyak hal aneh dan menakjubkan yang terjadi di Padang Mahsyar. Salah satunya ialah perihal Nabi tanpa pengikut yang membawa pedang di Padang Mahsyar.
Namanya ialah Syam’un Al-Ghazi. Syam’un Al-Ghazi adalah seorang Nabiyullah. Orang Ibrani menyebut Syam’un dengan Samson atau Simson yang artinya orang terkuat.
Ia merupakan orang terkuat yang tak terkalahkan. Hanya dengan pedangnya ia sanggup seorang diri menghabisi musuh-musuhnya yang jumlahnya mencapai ribuan.
Simak Video Pilihan Ini:
Membawa Pedang di Padang Mahsyar
Dalam kitab Qishashul Anbiyaa (Kisah-kisah para Nabi), dikisahkan, bahwa Rasulullah SAW terlihat tesenyum-senyum sendiri yang menyebabkan para sahabatnya penasaran.
Lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika di mana seluruh manusia dikumpulkan di padang Mahsyar."
"Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang Nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam'un Alaihi Salam."
Rupanya yang membuat Rasulullah SAW karena mengalami kasyf atau terbukanya tirai sehingga diperlihatkan untuknya seorang Nabi yang membawa pedang di Padang Mahsyar dan tanpa pengikut. Lalu ia pun masuk ke dalam surga. Namanya sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW ialah Sam'un Al-Ghazi.
Advertisement
Penyebab Turunnya Surat Al-Qadr
Diceritakan bahwa Rasulullah SAW berkumpul bersama para sahabat di bulan Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi Alaihi Salam. Beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Dikisahkan Nabi, Syam'un Ghozi berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafir saat itu, yakni raja Israil.
Setelah mendengar kisah nabi Sam’un al-Ghazi ini para sahabat menangis terharu, lalu bertanyalah sahabat kepada Rasul.
“Wahai Rasul, sungguh besar sekali ganjaran yang dilakukan oleh nabi Syam’un al-Ghazi, dia berjuang memberantas kebatilan selama seribu bulan, malamnya dia beribadah, dan siangnya dia berpuasa dan berjihad, sedang kami yang lemah ini tidak akan mampu melaksanakan ibadah seperti itu”.
Lalu turunlah malaikat Jibril dengan membawa surat al-Qadr. Rasulullah SAW bersabda, “Burulah malam lailatul qadar ini, kalian hanya mengamalkan satu malam dan mendapatkan malam lailatul qadar itu, maka kamu akan mendapatkan lebih daripada nabi Syam’un al-Ghazi”.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul