Keistimewaan Sholat Isya dan Subuh, Penjelasan Singkat Gus Iqdam

Jangan Remehkan Pahala Sholat Isya dan Subuh, Gus Iqdam Jelaskan Keistimewaannya

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Feb 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2024, 14:30 WIB
iqdam jaket 2
Gus Iqdam menunjukkan jaket baru (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Sholat Isya dan Sholat Subuh merupakan dua ibadah sholat yang memiliki makna dan keistimewaan tersendiri dalam agama Islam. Sholat Isya adalah sholat yang dilaksanakan setelah matahari benar-benar terbenam dan suasana malam telah tiba.

Sholat ini terdiri dari empat rakaat dan memiliki nilai spiritual yang tinggi, karena dilaksanakan di akhir hari, di mana manusia cenderung merenung dan merefleksikan perjalanan hidupnya. Sholat Isya juga mengajarkan pentingnya menjaga ketaatan kepada Allah bahkan di saat-saat akhir hari yang penuh dengan godaan dan ujian.

Sementara itu, Sholat Subuh adalah sholat yang dilakukan saat fajar mulai terbit, sebelum matahari terbit sepenuhnya. Sholat ini menjadi tanda awal aktivitas harian dan menjadi bentuk pengabdian awal pagi kepada Allah. Dengan dilaksanakan pada saat yang paling sepi dan tenang, Sholat Subuh mengajarkan ketekunan dan kedisiplinan dalam menjalani kewajiban agama.

Ia juga menandakan permulaan hari dengan kesadaran spiritual yang tinggi, memberikan arah dan tujuan bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan Sholat Isya dan Sholat Subuh juga mencerminkan konsep waktu dalam Islam yang diatur secara ketat. Sholat Isya sebagai penutup hari dan Sholat Subuh sebagai pembuka hari menjadi siklus yang mengingatkan umat Islam tentang sementara waktu dan kehidupan dunia yang sementara.

Kedua sholat tersebut memberikan pengertian tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, seiring dengan prinsip Islam yang mengajarkan umatnya untuk menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran dan tujuan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Dua Sholat Ini Jangan Dipandang Sebagai Rutinitas Saja

Gus Iqdam budrek dipanggil om oleh jemaah cantik ini (SS: YT Klagen Gambiran)
Gus Iqdam budrek dipanggil om oleh jemaah cantik ini (SS: YT Klagen Gambiran)

Selain itu, Sholat Isya dan Sholat Subuh juga memperkuat ikatan spiritual antara manusia dan Allah. Sholat Isya mengajarkan rasa syukur dan ketaatan di akhir hari, sementara Sholat Subuh mengajarkan kesederhanaan dan kesiapan dalam menghadapi tantangan hari yang baru.

Keduanya bersama-sama membentuk ritme ibadah harian yang melibatkan seluruh aspek kehidupan, dari akhir hingga awal hari.

Dalam keseluruhan, Sholat Isya dan Sholat Subuh bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, melainkan merupakan sarana untuk membangun hubungan yang erat antara manusia dan Allah, sekaligus memberikan pedoman dan nilai-nilai spiritual dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Dai muda yang sedang viral Gus Iqdam dalam sebuah kesempatan seperti dalam unggahan TikTok akun @bengkelpakagus secara singkat menjelaskan soal kedua sholat tersebut.

 

Tahu Ganjaran dan Kebaikan Sholat Isya dan Subuh Pasti akan Perjuangkan

Gus Iqdam cium KH Nurul Huda Djazuli 1
Pemandangan Gus Iqdam begitu menghormatui gurunya, KH Nurul Huda Djazuli. Pertemuan murid dan guru ini terjadi pada pernikahan anak Gus Kautsar (TikTok)

"Wong kui nek wis ngerti ganjarane sholat Isya karo sholat subuh, walau keadaane iki mlaku karo mbrangkang pasti dia akan memperjuangkannya," kata Gus Iqdam. Artinya, jika seseorang sudah tahu pahalanya sholat Isya dan Subuh walau kosusahan seperti apa, misalnya berjalkan sambil merangkak pun akan tetaqp diperjuangkannya.

"Berarti di dalamnya tersimpan hikmah yang sangat luar biasa loh, kamu tidak tahu, siapa tahu kamu susah karena meremehkan perintah Allah, siapa tahu susah ekonominya karena kamu menyepelekan kemaksiatan kepada Allah," ujarnya.

Ia juga menambahkan, siapa tahu banyak cita-cita yang belum diijabah oleh Allah karena kamu bisa saja istiqomah bukan dalam kebaikan, tapi istiqomah dalam keburukan.

"Kowe ki durung ngerti, kowe arepo golek psikolog sampai entek, banyak loh orang sakit dites karena ini -karena ini. Tapi karena keajaqiban Allah SWT, yang menyembuhkan, mengangkat penyakitnya," tambah Gus Iqdam.

"Kesembuhan seperti itu banyak, luar biasa, bahkan kanker opo opo, sudah divonis meninggal, tapi kerono pasrahe karo Gusti Allah akhire dikei keajaiban," paparnya.

Maka dari itu, kebaikan sekecil dan seringan menurutmu apapun harus dijalankan, hidup itu ada aturannya. Termasuk didalamnya mengamalkan dua sholat wajib tersebut.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya