Mau Harta Simpanan di Surga? Amalkan Ini sebagai Wirid Sehari-hari

Mau Punya Stok Tabungan di Surga, Baca Wirid Ini Sesering Mungkin

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 08:30 WIB
Muslimah tengah memanjatkan doa
Seorang hijaber tengah menengadahkan tangan berdoa.((Kdonmuang/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki simpanan atau tabungan bisa memberikan perasaan aman dan nyaman bagi seseorang. Jika di dunia, tabungan atau harta simpanan adalah bentuk manajemen keuangan yang bijaksana dan bertanggung jawab.

Menyimpan sebagian pendapatan dalam tabungan memungkinkan seseorang memiliki cadangan dana untuk keperluan mendesak atau kebutuhan mendadak. Ini menciptakan perasaan aman karena ada jaringan pengaman finansial yang dapat diandalkan ketika menghadapi situasi tak terduga, seperti biaya kesehatan atau keperluan lainnya.

Selain itu, memiliki tabungan dapat memberikan perasaan puas dan berhasil. Kemampuan untuk menyimpan dan membangun tabungan menunjukkan disiplin dan kontrol atas keuangan pribadi. Melihat saldo tabungan yang bertambah dari waktu ke waktu dapat memberikan kebanggaan dan kepuasan, karena ini mencerminkan kemampuan untuk mengelola uang dengan baik dan merencanakan masa depan secara finansial.

Sementara tabungan untuk surga mengacu pada amal perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mendapatkan keberkahan dan pahala di akhirat.

Perasaan seseorang terkait dengan tabungan atau harta simpanan untuk surga mungkin penuh dengan kebahagiaan spiritual dan rasa kedekatan dengan Allah.

Perasaan kepuasan dan kedamaian mungkin saja akan muncul ketika seseorang menyadari bahwa setiap amal baik yang dilakukan menjadi investasi untuk kehidupan akhirat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kunci Memiliki Tabungan di Surga

Doa Niat Puasa Ayyamul Bidh
Ilustrasi muslimah, Islami. Credit: freepik.com

Ketika seseorang menjalankan kewajiban agamanya, berbuat baik kepada sesama, dan berusaha meningkatkan kualitas hidup spiritualnya, ia dapat merasakan keberkahan dan kehadiran Allah dalam kehidupannya sehari-hari.

Perasaan ini dapat memotivasi seseorang untuk terus berbuat baik dan merawat hubungan spiritualnya.

Selain itu, tabungan untuk surga juga bisa memberikan ketenangan pikiran karena seseorang tahu bahwa amal perbuatan baiknya menjadi bekal di kehidupan setelah mati.

Perasaan yakin bahwa Allah akan membalas setiap kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda dapat memberikan ketenangan dan kepercayaan diri dalam menghadapi ujian hidup. Dengan fokus pada akumulasi amal kebaikan, seseorang dapat merasakan kebahagiaan dan ketentraman yang melebihi kepuasan materi.

Mengutip jateng.nu.or.id, harta simpanan tidak akan ada begitu saja kecuali harus diupayakan dan salah satunya adalah dengan cara menabung. Dengan menabung secara rutin, impian seseorang untuk memiliki harta simpanan akan menjadi kenyataan.

Hal ini juga berlaku bagi siapa saja yang ingin memiliki harta simpanan di surga.

Meski seseorang masih berada (hidup) di dunia, bisa saja ia memiliki harta simpanan di surga dan itupun bisa diperoleh dengan cara yang mudah, yaitu hanya dengan mengucapkan kalimah ini menjadi wirid sehari-hari, 'Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billah'.

Hadis Nabi: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ألَا أدُلُّكَ علَى كَلِمَةٍ هي كَنْزٌ مِن كُنُوزِ الجَنَّةِ؟ لا حَوْلَ ولَا قُوَّةَ إلَّا باللَّهِ

Artinya: Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa haula walaa quwwata illaa billaah. (HR Bukhari dan Muslim).

 

Arti Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billah

Ilustrasi doa, zikir, muslim
Ilustrasi doa, zikir, muslim. (Photo by Thirdman on Pexels)

Mengutip Liputan6.com, arti la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim yaitu seorang muslim memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Bahkan, kalimat ini sangat dianjurkan untuk dilafalkan seorang muslim oleh Nabi Muhammad SAW ketika meminta perlindungan kepada Allah SWT.

Kata laa haula wa laa quwwata illa billah dikenal juga dengan istilah hauqalah. Makna dari hauqalah adalah tiada kemampuan untuk menghalangi dan menampil sesuatu bencana (hal-hal yang terasa tidak berkenan di hati), dan tidak ada juga ketakutan untuk mendatangkan kemaslahatan (dan hal-hal positif) kecuali bersumber dari Allah SWT.

Secara sederhana, arti laa hawla wa laa quwwata illa billah atau hauqalah adalah tiada peralihan dari satu ke keadaan yang lain kecuali atas izin dan kehendak Allah.

Arti la haula wala quwwata illa billah menunjukkan kebesaran dan kuasa Allah SWT. Arti la haula wala quwwata illa billah juga menggambarkan bahwa tidak ada kekuatan apapun yang dapat menandingi kuasa Allah SWT.

Untuk itu, membaca kalimat tersebut sama saja dengan menyerahkan segala urusan dan memohon pertolongan kepada Allah SWT. Selain itu, kata la haula wala quwwata illa billah ini memiliki keutamaan yang besar dan menakjubkan.

Keutamaan Membaca Arti Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billah

Ilustrasi muslim berzikir,berdoa
Ilustrasi muslim berzikir,berdoa. (Photo Copyright by Freepik)

Berikut ini terdapat beberapa keutamaan membaca kalimat laa hawla wa laa quwwata illah billah:

a. Menghilangkan kesusahan

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut ini:

“Perbanyaklah dari (membaca) la haula wala quwata illa billah, karena sesungguhnya ia bisa menolak sembilan puluh Sembilan pintu dari beberapa pintu kejelekan, dan yang paling ringan darinya adalah kesusahan.” (HR al-‘Uqaili. Dha’îf). (Al-Munawi, Faidhul Qadîr, juz I, halaman 638).

b. Dikabulkannya doa

Hal ini dijelaskan dapat sebuah hadis menurut pendapar Imam al-Barmawi sebagai berikut,

"Orang membaca la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah setiap hari sebanyak 500 kali dan diniati untuk sebuah hajat, maka (oleh Allah) akan dipenuhi. Jika pembaca dalam keadaan dipenjara/ditahan maka akan lepas, dan sesungguhnya bacaan tersebut bisa membuka kejadian yang masih samar dan takdir mubram (takdir yang tidak bisa diubah)."

c. Harta simpanan di Surga

Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdullah bin Qois,

“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga.” (HR. Bukhari, no. 7386.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya