Anjuran Memberi Takjil untuk Orang Berpuasa, Begini Keutamaannya

Anjuran memberi takjil menjadi salah satu bentuk implementasi dari ajaran agama yang mengajarkan untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 18 Mar 2024, 04:45 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 04:45 WIB
ilustrasi takjil/unsplash
ilustrasi berbagi takjil/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Berbagi takjil selama bulan Ramadan adalah suatu amalan yang sangat baik dan mulia. Anjuran memberi takjil bahkan disampaikan langsung oleh Rasulullah sebagai upaya mendapatkan rahmat dan pahala dari Allah SWT. Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, di mana umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. 

Anjuran memberi takjil menjadi salah satu bentuk implementasi dari ajaran agama yang mengajarkan untuk saling berbagi dan peduli terhadap sesama. Tidak hanya sekadar mengejar pahala, tetapi juga sebagai bentuk nyata dari kepedulian terhadap orang lain, terutama mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Perbuatan ini mencerminkan semangat saling membantu dan gotong royong dalam komunitas Muslim. Ketika seseorang memberikan takjil kepada orang lain, itu tidak hanya memberikan manfaat fisik berupa makanan, tetapi juga memberikan kehangatan dan rasa persaudaraan. 

Tindakan ini juga menjadi wujud nyata dari sedekah, di mana setiap amal kebaikan yang dilakukan akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda menurut ajaran Islam. Berikut anjuran memberi takjil yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (13/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Anjuran Memberi Takjil Orang yang Berpuasa

Melihat Anak-Anak Berbagi Takjil Saat Ramadhan di Pinggir Jalan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Anak-anak semakin kompak dan saling membantu dalam hal kebaikan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Seperti sudah sempat dibahas, berbagi takjil merupakan amalan yang dianjurkan dama Islam. Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam kitab Busyral Karim mengatakan, 

 و يسن تفطير الصائمين ولو بتمرة أو بشربة، وبعشاء أفضل لخبر "من فطّر صائما فله مثل أجره ولا ينقص من أجر الصائم شئ" ولو تعاطى الصائم ما يبطل ثوابه لم يبطل أجره لمن فطّره 

Artinya: Orang yang berpuasa disunahkan berbagi sesuatu dengan orang lain untuk buka puasanya meskipun hanya sebutir kurma atau seteguk air. Kalau dengan makan malam, tentu lebih utama berdasar pada hadits Rasulullah SAW.

Dalam Salah satu riwayat hadits diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid Al-Juhani RA Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Dalam riwayat lain disebutkan, dari Anas RA, Nabi SAW mengunjungi tempat Sa'ad bin Ubadah RA. Kemudian beliau disuguhi roti dan mentega. Setelah memakannya, beliau bersabda,

Telah berbuka di tempatmu orang yang berpuasa, telah makan makananmu orang-orang yang baik, dan malaikat mendoakanmu. (HR Abu Dawud dengan sanad shahih. Al-Albani menshahihkan hadits ini dalam Shahih Abu Dawud Nomor 3263).

Imam Izzuddin bin Abdis Salam dalam bukunya Maqasid al-Shaum menyebutkan bahwa sungguh kemuliaan yang sangat luar biasa bagi orang yang memberikan takjil dan makanan kepada orang lain untuk buka puasa.

Imam Izzuddin bin Abdis Salam juga menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

فمن فطر ستة وثلاثين صائما في كل سنة فكانما صام الدهر ومن كثر بفطر الصائمين على هذه النية كتب الله له صوم عصور ودهور

Artinya: Maka barangsiapa memberi makanan pada 36 orang yang berpuasa setiap tahun, maka seakan-akan ia puasa satu tahun (karena kebaikan dilipatgandakan pahalanya sepuluh kali). Dan barang siapa memperbanyak memberi takjil atau makan dan minum orang-orang yang berpuasa atas dasar niat ini, Allah mencatat baginya puasa berabad-abad dan bertahun-tahun.


Keutamaan Memberi Takjil Kepada Orang yang Berpuasa

Persik Kediri berbagi takjil
Bayu Otto ikut menyerahkan bingkisan takjil berbuka puasa yang digelar Persik. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Memberi takjil kepada orang yang berpuasa tindakan sosial yang memiliki nilai ibadah di mata Allah SWT.  Berdasarkan riwayat tentang anjuran memberi takjil kepada orang yang berpuasa berikut keutamaan memberikan takjil pada orang yang berpusa.

1. Pahalanya Setara dengan Orang yang Berpuasa

Rasulullah SAW menyampaikan bahwa siapa pun yang memberi makan kepada orang yang sedang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa. Hal ini menunjukkan bahwa memberi takjil merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan akan mendatangkan pahala besar.

2. Diampuni Dosa-dosanya

Memberi makan kepada orang yang berpuasa, meskipun dengan sebutir kurma, seteguk minuman, atau sepotong roti, dapat mengantarkan seseorang pada pengampunan dosa-dosanya. Allah SWT akan membebaskan pelakunya dari api neraka dan memberikan ampunan atas dosa-dosanya.

3. Dijanjikan Surga

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa di surga terdapat kamar-kamar yang indah, diperuntukkan bagi orang-orang yang berkata benar, memberi makan, senantiasa berpuasa, dan melakukan shalat pada malam hari ketika orang lain sedang tidur. Hal ini menunjukkan bahwa memberi takjil merupakan salah satu jalan untuk mendapatkan surga.

4. Turut Didoakan oleh Malaikat

Ketika seseorang memberi makan kepada orang yang berpuasa, para malaikat akan memohonkan kerahmatan atasnya. Hal ini menunjukkan bahwa amalan memberi takjil diakui dan disetujui oleh Allah SWT serta menjadi kebaikan yang disaksikan oleh para malaikat.

5. Termasuk Bagian dari Sedekah

emberi takjil juga merupakan bagian dari sedekah, yang memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Dengan memberi takjil dengan niat ikhlas dan mengharap ridha Allah SWT, seseorang juga beramal sedekah yang akan mendatangkan pahala dan keberkahan.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya