Liputan6.com, Jakarta Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki hukum dan keutamaan yang besar dalam Islam, terutama ketika dikerjakan dari malam pertama hingga malam terakhir bulan Ramadan. Rasulullah SAW sendiri pernah mengerjakannya secara rutin dan mengajarkan umatnya untuk melakukannya sebagai bagian dari ibadah yang dianjurkan selama bulan suci Ramadan. Dengan melaksanakan Shalat Tarawih, umat Islam dapat mendapatkan berbagai keutamaan dan pahala yang besar dari Allah SWT.
Keutamaan Shalat Tarawih tergambar dari malam pertama hingga malam terakhir bulan Ramadan. Pada malam pertama, Allah SWT mengampuni dosa-dosa seorang mukmin yang melaksanakan Tarawih sebagaimana ibunya melahirkan dia ke dunia. Hal ini menunjukkan betapa besar rahmat dan pengampunan Allah kepada hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas dan penuh keimanan.
Baca Juga
Setiap malam berikutnya, keutamaan Tarawih semakin bertambah, dengan Allah SWT memberikan pahala yang luar biasa bagi orang yang tekun melaksanakannya. Dengan demikian, melaksanakan Shalat Tarawih dari malam pertama hingga terakhir bulan Ramadan merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan ampunan, keberkahan, dan keutamaan yang luar biasa dari Allah SWT.
Advertisement
Untuk lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber hukum dan keutamaan sholat tarawih dari malam pertama hingga malam terakhir, pada Jumat (22/3).
Hukum Sholat Tarawih dan Dalilnya
Dalam agama Islam, Shalat Tarawih menjadi salah satu praktik ibadah yang sangat dianjurkan, terutama selama bulan Ramadan. Sholat ini memiliki keagungan tersendiri dan merupakan salah satu tanda kebesaran bulan suci Ramadan. Kitab "Tarawih Bersama Nabi" yang ditulis oleh Muhammad Ali Asshobuny mengungkapkan betapa pentingnya shalat tarawih dalam kehidupan seorang Muslim.
Shalat Tarawih dilakukan setelah shalat Isya atau sebelum shalat Witir. Ibadah ini bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh ampunan-Nya. Dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"
"Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Ayat ini menegaskan bahwa ibadah selama bulan Ramadan, termasuk Shalat Tarawih, merupakan kesempatan besar untuk mendapatkan ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
Shalat Tarawih hukumnya sunah, yang dianjurkan untuk dilakukan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Rasulullah SAW sendiri telah melaksanakan sholat ini dan menganjurkan umatnya untuk mengamalkannya.
Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al Mughni menjelaskan bahwa Shalat Tarawih termasuk dalam kategori sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat ditekankan dan tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan yang syar'i. Hal ini didukung oleh dalil-dalil dari Al-Qur'an, seperti dalam Surah Al-Isra ayat 79:
"وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا"
"Dan pada sebagian malam hari, bertasbihlah kepada-Nya serta tambahan bagi ibadahmu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Ayat ini mengisyaratkan tentang pentingnya melakukan ibadah tambahan di malam hari, seperti Shalat Tarawih, sebagai sarana mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Dengan demikian, Shalat Tarawih bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan ampunan, pahala, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT selama bulan Ramadan.
Advertisement
Keutamaan Sholat Tarawih dari Malam Pertama hingga Malam ke 30
Kitab Durratun Nashihin adalah sebuah karya yang membahas tentang keagungan dan keberkahan ibadah shalat tarawih di setiap malam bulan Ramadhan. Kitab ini disusun oleh seorang ulama besar bernama Syaikh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi, yang juga dikenal dengan sebutan Al-Khubawi atau Al-Khubuwi.
Dalam kitab Durratun Nashihin, dijelaskan secara lengkap mengenai keistimewaan shalat tarawih di setiap malam bulan Ramadhan. Setiap malam dalam bulan suci ini membawa berbagai kebaikan dan kemuliaan bagi orang yang melaksanakan ibadah tarawih dengan penuh keikhlasan dan kekhusyukan.
Berikut ini keutamaan shalat tarawih di setiap malam Ramadhan, sebagaimana yang tertera dalam kitab Durratun Nashihin:
1. Malam pertama
يَخْرُجُ الْمُؤْمِنُ مِنْ ذَنْبِهِ فِى اَوَّلِ لَيْلَةٍ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ اُمُّهُ
Artinya: Pada malam pertama, dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) akan keluar seperti ketika ibunya melahirkan ia ke dunia.
2. Malam kedua
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ يُغْفَرُ لَهُ وَلِأَبَوَيْهِ اِنْ كَانَا مُؤْمِنَيْنِ
Artinya: Pada malam kedua, orang yang shalat tarawih akan diampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya jika keduanya mukmin.
3. Malam ketiga
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ يُنَادِيْ مَلَكٌ مِنْ تَحْتِ الْعَرْشِ اِسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ
Artinya: Pada malam ketiga, malaikat di bawah arasy berseru: Mulailah melakukan amal kebaikan, maka Allah akan mengampuni dosamu yang telah lalu.
4. Malam keempat
وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ لَهُ مِنَ الْاَجْرِ مِثْلُ قِرَاءَةِ التَّوْرَاتِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالزَّبُوْرِ وَالْفُرْقَانِ
Artinya: Pada malam kempat, dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala seseorang yang membaca kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an.
5. Malam kelima
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَنْ صَلَّى فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ الْمَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَالْمَسْجِدِ الْاَقْصَى
Artinya: Pada malam kelima, Allah memberikan pahala seperti pahala seseorang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.
6. Malam keenam
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى ثَوَابَ مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ الْمَعْمُوْرِ وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ حَجَرٍ وَمَدْرٍ
Artinya: Pada malam keenam, Allah memberikan pahala seperti pahala malaikat yang tawaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanah pun memintakan ampunan untuknya.
7. Malam ketujuh
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا اَدْرَكَ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَنَصَرَهُ عَلَى فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ
Artinya: Pada malam ketujuh, seakan-akan menemui zaman Nabi Musa AS dan menolongnya dari serangan Fir’aun dan Haman.
8. Malam kedelapan
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ اَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مَا اَعْطَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ
Artinya: Pada malam kedelapan, Allah memberi anugerah sebagaimana anugerah yang telah diberikan kepada Nabi Ibrahim.
9. Malam kesembilan
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
Artinya: Pada malam kesembilan, seakan-akan beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya para nabi.
10. Malam kesepuluh
وَفِى اللَّيْلَةِ الْعَاشِرَةِ يَرْزُقُهُ اللهُ تَعَالَى خَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Artinya: Pada malam yang kesepuluh, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat.
Malam ke 11 hingga Malam ke 20
11. Malam kesebelas
وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةَ عَشَرَةَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا كَيَوْمٍ وُلِدَ مِنْ بَطْنِ اُمِّهِ
Artinya: Pada malam kesebelas, kelak ia akan meninggal dunia seperti keadaan dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya.
12. Malam kedua belas
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ كَالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
Artinya: Pada malam kedua belas, pada saat hari kiamat wajahnya bersinar bagaikan bulan di malam purnama.
13. Malam ketiga belas
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةَ عَشَرَةَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمْنًا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ
Artinya: Pada malam ketiga belas, pada saat hari kiamat ia akan selamat dari segala macam keburukan.
14. Malam keempat belas
وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةَ عَشَرَةَ جَاءَتِ الْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُوْنَ لَهُ اَنَّهُ قَدْ صَلَّى التَّرَاوِيْحَ فَلَا يُحَاسِبُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya: Pada malam keempat belas, malaikat menjadi saksi bahwa ia melakukan shalat tarawih. Maka Allah tidak akan menghisabnya kelak di hari kiamat.
15. Malam kelima belas
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةَ عَشَرَةَ تُصَلِّى عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ وَالْكُرْسِىِّ
Artinya: Pada malam kelima belas, para malaikat, malaikat penyangga Arsy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit akan memintakan ampunan untuknya.
16. Malam keenam belas
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةَ عَشَرَةَ كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةَ النَّجَاةِ مِنَ النَّارِ وَبَرَاءَةَ الدُّخُوْلِ مِنَ الْجَنَّةِ
Artinya: Pada malam keenam belas, Allah mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga baginya.
17. Malam ketujuh belas
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةَ عَشَرَةَ يُعْطَى مِثْلَ ثَوَابَ الْاَنْبِيَاءِ
Artinya: Pada malam ketujuh belas, akan diberi pahala sebagaimana pahala para nabi.
18. Malam kedelapan belas
وَفىِ اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةَ عَشَرَةَ نَادَى مَلَكٌ يَاعَبْدَ اللهِ اَنَّ اللهَ رَضِىَ عَنْكَ وَعَنْ وَالِدَيْكَ
Artinya: Pada malam kedelapan belas, malaikat berkata: Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah meridhaimu dan kedua orang tuamu.
19. Malam kesembilan belas
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةَ عَشَرَةَ يَرْفَعُ اللهُ دَرَجَاتَهُ فِى الْفِرْدَوْسِ
Artinya: Pada malam kesembilan belas, Allah akan mengangkat derajatnya di surga
20. Malam kedua puluh
وَفِى اللَّيْلَةِ الْعِشْرِيْنَ يُعْطَى ثَوَابَ الشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ
Artinya: Pada malam kedua puluh, akan diberi pahala seperti pahala orang yang mati syahid dan orang-orang shalih.
Advertisement
10 Malam Terakhir
21. Malam kedua puluh satu
وَفِى اللَّيْلَةِ الْحَادِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ مِنَ النُّوْرِ
Artinya: Pada malam kedua puluh satu, Allah akan membangun rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuknya.
22. Malam kedua puluh dua
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّانِيَةِ وَالْعِشْرِيْنَ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ آمِنًا مِنْ كُلِّ غَمٍّ وَهَمٍّ
Artinya: Pada malam kedua puluh dua, jika hari kiamat tiba maka ia akan selamat dari segala macam kesusahan dan kebingungan.
23. Malam kedua puluh tiga
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ وَالْعِشْرِيْنَ بَنَى اللهُ لَهُ مَدِيْنَةً فِى الْجَنَّةِ
Artinya: Pada malam kedua puluh tiga, Allah akan membangun kota di dalam surga untuknya.
24. Malam kedua puluh empat
وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ وَالْعِشْرِيْنَ كَانَ لَهُ اَرْبَعٌ وَعِشْرُوْنَ دَعْوَةً مُسْتَجَابَةً
Artinya: Pada malam kedua puluh empat, akan memperoleh dua puluh empat doa yang mustajab.
25. Malam kedua puluh lima
وَفِى اللَّيْلَةِ الْخَامِسَةِ وَالْعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ
Artinya: Pada malam kedua puluh lima, Allah akan menghilangkan siksa kubur darinya.
26. Malam kedua puluh enam
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا
Artinya: Pada malam kedua puluh enam, Allah akan meningkatkan pahalanya selama empat puluh tahun.
27. Malam kedua puluh tujuh
وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ
Artinya: Pada malam kedua puluh tujuh, di hari kiamat ia melewati jembatan shirathal mustaqim secepat sambaran kilat.
28. Malam kedua puluh delapan
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ
Artinya: Pada malam kedua puluh delapan, Allah akan mengangkat seribu derajat baginya di surga.
29. Malam kedua puluh sembilan
وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حَجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ
Artinya: Pada malam kedua puluh sembilan, Allah akan memberikan pahala seribu ibadah haji yang diterima.
30. Malam ketiga puluh:
وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى
Artinya: Pada malam ketiga puluh, Allah berkata: Makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil, dan minumlah di telaga kautsar. Sesungguhnya aku adalah Tuhanmu dan engkau adalah hambaku.