Ternyata Ada Dajjal As-Sufyani yang Muncul Jelang Kiamat, Siapa Dia?

Salah satu tanda yang sangat populer yang muncul jelang kiamat ialah Dajjal. Sementara Sufyani, tidak begiku dikenal masyarakat muslim. Lantas apa yang mereka lakukan di akhir zaman?

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 12:30 WIB
Patung mata satu dajjal di Arab Saudi
Patung mata satu dajjal di Arab Saudi / Cr: Youtube Channel Alman Mulyana

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tanda dari sekian banyak tanda-tanda kiamat yang besar ialah munculnya Dajjal. Adapun perihal Sufyani sebagaimana keterangan ulama Turki yang bernama Badiuzzanan Said Nursi kurang begitu populer di kalangan masyarakat muslim.

Dajjal merupakan sosok manusia biasa yang memiliki keahlian menakjubkan. Oleh sebab keahliannya yang di luar nalar ini menyebabkan ia memiliki banyak sekali pengikut.

Demikian halnya dengan fitnah yang ia bawa dihadapan manusia, merupakan fitnah terbesar yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

Meski demikian hebatnya Dajjal dengan keahliannya melakukan tipu daya atas manusia, namun di akhir zaman ia berhasil di bunuh oleh Nabi Isa AS.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Siapa Dajjal Sufyani di Akhir Zaman

Menukil Republika, dalam kajiannya, ulama asal Turki, Badiuzzanan Said Nursi menyimpulkan bahwa Dajjal tidak hanya satu, tetapi ada banyak.

Dajjal akhir zaman sendiri ada dua. Pertama, Dajjal umat Islam yang dikenal dengan as-Sufyani. Kedua, Dajjal umat manusia atau Dajjal besar. Lalu apa yang dilakukan Dajjal dan Sufyani di akhir  zaman?

Dalam kitabnya yang berjudul Al-Maktubat, Said Nursi menjelaskan bahwa salah satu yang dilakukan keduanya adalah memanfaatkan perselisihan di kalangan kaum muslimin.  

"Disebutkan dalam beberapa hadis Nabi bahwa orang-orang seperti Dajjal dan Sufyani, yang memimpin orang-orang zindik dan kaum ateis pada akhir zaman, memanfaatkan perselisihan di antara kaum muslim dan umat manusia serta memanfaatkan ambisi duniawi mereka, sehingga mereka mampu menghancurkan umat manusia hanya dengan sedikit kekuatan, menebarkan kekacauan, serta membelenggu umat Islam," jelas Nurzi. 

Umat Islam Harus Menjaga Ukhuwwah

Tarawih Pertama, Umat Muslim Penuhi Masjid Istiqlal
Jamaah muslimah melaksanakan salat tarawih pertama Ramadan 1438 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (26/5). Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1438 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 27 Mei 2017. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dia pun berpesan kepada kaum muslimin. Jika umat Islam benar-benar menginginkan kehidupan yang mulia, dan menolak menjadi tawanan kehinaan, maka harus sadar dan kembali pada akal sehat.  

"Masuklah ke dalam benteng suci ukhuwah Islamiyah yang diamanatkan firman Allah," kata Nursi.  

Firman Allah yang dimaksud Nursi tersebut adalah sebagai berikut: 

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ اِخْوَةٌ ..... (١٠) 

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman bersaudara.” (QS al-Hujurat [49]: 10).  

Dengan ayat tersebut, menurut Said Nursi, kaum muslimin harus membentengi diri dari serangan kaum zalim yang memanfaatkan perselisihan internal. Jika tidak, kata dia, kaum muslimin tidak akan sanggup membela hak-haknya dan melindungi kehidupannya.  

Sebab, lanjut dia, sangat jelas bahwa seorang anak kecil dapat memukul jatuh dua pendekar yang sedang bertarung; sebuah kerikil pun dapat menaik-turunkan timbangan yang berisi dua gunung yang sepadan.  

"Wahai kaum mukmin! Kekuatanmu akan hilang akibat kepentingan pribadi, egoisme, dan sikap partisan. Kekuatan kecil pun sanggup membuat kalian mengalami kehinaan dan kehancuran," kata Nursi. 

Jika benar-benar mempunyai komitmen terhadap kehidupan sosial umat Islam, kata dia, maka jadikanlah prinsip mulia berikut ini sebagai pedoman hidup: 

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ الْمَرْصُوصِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا 

Artinya: “Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, yang saling mendukung satu sama lain". 

"Dengan berpegang pada prinsip tersebut, engkau akan terbebas dari kehinaan dunia dan selamat dari kepedihan akhirat," jelas Nursi.

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya