3 Hal yang Akan Ditimbang di Yaumul Mizan Hari Kiamat

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bercerita tentang Mizan atau timbangan yang akan digunakan untuk menimbang amal manusia

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2024, 09:30 WIB
Ini gambaran Ketika Hari Kiamat Tiba  (SS YT Short @newbeeaf8387)
Ini gambaran Ketika Hari Kiamat Tiba (SS YT Short @newbeeaf8387)

Liputan6.com, Cilacap - Hari kiamat memiliki banyak sekali nama-nama lain. Satu di antaranya ialah Yaumul Mizan. Yaumul Mizan ialah hari penimbangan semua amal perbuatan manusia sewaktu di dunia.

Di hari itu, sekecil apapun amal perbuatan kita akan ditimbang untuk kemudian mendapatkan balasan seadil-adilnya. Itu adalah hari yang merupakan penentuan nasib manusia, apakah akan masuk surga atau neraka.

Bagi manusia yang mengimani adanya Yaumul Mizan ini tentu saja senantiasa akan hati-hati dalam melakukan segala sesuatu sewaktu di dunia.

Berikut ini pembahasan mengenai hal-hal yang akan ditimbang di yaumul mizan hari kiamat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Mizan Ditegakkan

Ilustrasi kiamat, hari akhir
Ilustrasi kiamat, hari akhir. (Image by liuzishan on Freepik)

Menukil laman Umroh.com, Yaumul Mizan adalah hari di mana seluruh amalan kita akan ditimbang, untuk menentukan tempat kita di akhirat kelak. Apakah di surga atau neraka. Allah​ juga akan menggunakan timbangan atau Mizan yang sangat akurat untuk menimbang amal manusia.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bercerita tentang Mizan atau timbangan yang akan digunakan untuk menimbang amal manusia. Diriwayatkan oleh Imam Hakim, Rasulullah bersabda “Pada hari Kiamat, Mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka Malaikat pun berkata,

“Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya”.

Mizan bukanlah timbangan biasa. Timbangan ini akan menimbang dengan sangat akurat, sehingga tidak akan ada orang yang merasa dirugikan dengan hitungannya.  

Dalam surat Al Anbiya ayat 47, Allah berfirman “Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan”. 

3 Hal yang Ditimbang

Ilustrasi hari akhir, kiamat
Ilustrasi hari akhir, kiamat. (Image by kjpargeter on Freepik)

Lalu, apakah yang akan ditimbang oleh timbangan akhirat atau Mizan? Ada tiga pendapat ulama mengenai hal yang ditimbang saat hari kiamat. Yaitu : 

1. Amal 

Di hari kiamat kelak, yang akan ditimbang adalah amal kita. Kelak saat hari akhir, atas kuasa Allah amal manusia akan menjadi sesuatu yang berwujud. Amal-amal itu akan diletakkan di atas timbangan Mizan. 

Semua yang pernah kita lakukan akan ditimbang di atas timbangan tersebut. Baik itu amal shaleh, maupun amal buruk. Para ulama menyebutkannya berdasarkan hadist berikut : 

Dari Abu Darda’ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Tidak ada sesuatu yang lebih berat ketika diletakkan di Mizan, melebihi akhlak yang mulia” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban). 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Dua kalimat yang yang dicintai Allah ar-Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu Subhaanallahi wa bihamdih, subhaanallahil ‘azhiim (artinya: “Maha Suci Allah sambil memuji-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung)” (HR. Bukhari dan Muslim). 

2. Tubuh

Hal kedua yang akan ditimbang di hari kiamat kelak adalah manusia yang menjadi pelaku amal. Para ulama menyimpulkan ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dalam hadits tersebut, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dituturkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud, dahulu ada seorang sahabat yang betisnya kecil. Para Sahabat lain mengetahuinya ketika ia mengambil ranting pohon untuk siwak, lalu angin berhembus hingga menyingkap pakaiannya. Para sahabat yang melihat kedua telapak kaki dan betis yang kecil itu pun tertawa.  

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian bertanya kepada para Sahabat, “Apa yang sedang kalian tertawakan?”. Para Sahabat kemudian menjawab, “kedua betisnya yang kecil, wahai Rasulullah”. 

Kemudian Rasulullah bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kedua betisnya itu di mizan nanti lebih berat dari pada gunung uhud” (HR. Ahmad). 

 

3. Buku Catatan Amal

[Bintang] Fenomena Terompet Sangkakala & Ramalan-Ramalan Gagal Soal Kiamat
Ilustrasi kiamat | via: theengsi.blogspot.com

Kelak yang akan ditimbang di atas Mizan adalah buku catatan amal seseorang. Allah berfirman, “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”.” (QS. Al-Kahfi: 49) 

Dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menuturkan tentang seseorang ketika buku catatan amalnya ditimbang. Orang itu memiliki 99 gulungan catatan dosa, yang setiap gulungannya sangat panjang, sejauh mata memandang.  

Allah kemudian bertanya kepada orang yang memiliki catatan amal itu, “Apakah ada yang engkau ingkari dari semua catatan ini? Apakah para (Malaikat) pencatat amal telah menganiayamu?”.  Orang itu kemudian menjawab, “Tidak wahai Rabbku”. 

Allah bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki udzur (alasan)?”. Dia menjawab, “Tidak, Wahai Rabbku”. 

Ternyata Allah tetap akan menilai satu kebaikan yang membuatnya tidak akan disiksa. Amal yang akan menyelamatkan manusia itu adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah. 

Satu lembar catatan yang mencatat amal kesaksian itu lebih berat timbangannya dibanding gulungan-gulungan catatan dosa milik manusia itu. Kemudian Rasulullah menekankan, “Demikianlah tidak ada satu pun yang lebih berat dari sesuatu yang padanya terdapat Nama Allah.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya