Liputan6.com, Jakarta - KH Abdul Qayyum Mansur atau akrab dengan sapaan Gus Qayyum memberikan ijazah berupa amalan agar cepat hafal Al-Qur’an.
Baca Juga
Advertisement
Ulama khafidzul Qur’an asal Lasem yang namanya pernah disebut Ustadz Adi Hidayat (UAH) ini menyampaikan bahwa Gus Qayyum merupakan salah seorang ulama ahli Al-Qur’an.
Di sela-sela tausiyahnya, Gus Qayyum menyampaikan ijazah berupa amalan ini agar diberikan kemudahan dalam menghafalkan Al-Qur’an.
Memang dalam tradisi keilmuan Islam yang telah dipraktekkan oleh banyak ulama, selain ikhtiar lahir berupa belajar dengan sungguh-sungguh, maka ikhtiar batin berupa mengamalkan doa atau amalan lain sangat diperlukan.
Simak Video Pilihan Ini:
Ini Amalannya
Menukil NU Online, ijazah tersebut dalam bahasa Arab yaitu:
يسرالله القرآن علي واعانني على تلاوته وقربني كل بعيد
Hal ini disampaikannya saat mengisi ceramah ilmiah dalam wisuda Al-Qur'an bil ghoib di Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur, dikutip Rabu (05/06/2024).
"Kami mau mengijazahkan doa untuk menghafal Al-Qur'an. Izinkan untuk diterima. Yassaraallahuqur'ana alaiya, wa a'anani ala tilawatihi wa qorrabni kulla ba'id" jelasnya.
Tokoh agama yang akrab disapa Gus Qoyyum ini berharap dengan ijazah tersebut Allah memudahkan menghafal dan memahami Al-Qur'an kepada pengamalnya.
"Semoga Allah menolong pengamal ijazah untuk rutin baca Qur'an dan semoga Allah mendekatkan dengan sesuatu yang jauh," ujarnya.
Advertisement
Pentingnya Pertolongan Allah
Dengan pertolongan Allah, lanjut dia, apa-apa yang belum tercapai, semoga segera tercapai. Apa-apa yang kelihatan tidak mungkin, jadi mungkin. "Yang tidak terwujud, jadi terwujud," ungkapnya.
Gus Qoyyum menambahkan, dalam mengamalkan ijazah tersebut cukup sederhana yaitu dengan membaca tiga kali sebelum membaca kitab suci Al-Qur'an. Ijazah ini penting karena penghafal Al-Qur'an saat ini mendapat tempat istimewa di hati masyarakat.
Instansi pemerintah juga memberikan keistimewaan bagi penghafal Al-Qur'an seperti kepolisian, TNI, dan kampus. "Itu ijazah yang saya terima, dibaca sebelum membaca Al-Qur'an. Sebanyak tiga kali. Insyaallah, berkah semua," ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KH Abdul Kholik Hasan mengatakan bahwa orang hafal Al-Qur'an ada anugerah besar dari Allah. Tidak semua orang diberikan anugerah tersebut.
"Kalian telah mendapatkan fadlol dan anugerah yang besar dari Allah. Hamba yang Allah pilih. Banyak yang ingin ini, tapi tidak dapat," tegasnya.
Dikatakan, selayaknya orang yang hafal Al-Qur'an menumbuhkan rasa syukur kepada Allah. Karena seseorang yang diberikan Al-Qur'an , lantas berpikir ada yang lebih besar dibandingkan Al-Qur'an maka sebenarnya ia telah mengecilkan sesuatu yang besar.
"Jangan mengecilkan sesuatu yang besar, begitu sebaliknya. Jaga anugerah ini dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul