Begini Cara UAH Meminta Rezeki kepada Allah, Jaminan Manjur dan Bisa Ditiru

Inspirasi dari pengemis, Ustadz Adi Hidayat ungkap cara meminta rezeki pada Allah SWT.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 09:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (YT Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Adi Hidayat (UAH), seorang figur yang dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang penuh inspirasi, menghadirkan konsep unik tentang bagaimana cara meminta rezeki kepada Allah SWT.

Melalui laman YouTube @inspirasiislam_60, ia menyampaikan pesan yang membangkitkan tentang kepercayaan dan ketulusan dalam berdoa. Meski ia menganalogikan dengan uapaya mencari rezekinya seorang pengemis.

Konsep yang ia sampaikan menggambarkan perbedaan antara cara orang meminta rezeki dengan cara seorang pengemis yang seringkali tidak diberi apa yang dimintanya.

Namun, ketika seseorang meminta rezeki atau meminta keturunan sekalipun dengan penuh keyakinan kepada Allah SWT, bahkan sampai rambut memutih, Allah akan mengabulkannya karena Dialah Maha Pemilik dan Maha Pemberi.

Dalam sebuah dialog yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, ia menyoroti bagaimana sikap dan respons seseorang terhadap permohonan bantuan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Analogi Pengemis

Ilustrasi doa, Islami, Muslim
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

ia menunjukkan bahwa seringkali kita mungkin tidak segera memberikan bantuan saat diminta hanya untuk satu menit di luar rumah, tetapi jika permintaan itu terjadi di depan rumah kita, setidaknya kita akan berusaha memberikan bantuan.

"Saya tanya pada ibu dan bapak, kalau ada orang minta di depan cuman 1 menit pak tolong, pak tolong dikasih enggak? Belum tentu dikasih. Paling dijawab, iya ke tempat lain aja ya gitu kan. Tapi kalau ada orang di depan rumah kita seharian minta tolong, minimal Anda pasti ngasih setidaknya supaya orang itu bisa berpindah," ujar UAH.

"Ini ada hamba minta sama Allah yang Maha rahim yang kasihnya enggak terbatas mintanya, sampai rambut memutih, enggak pernah putus asa sampai fisiknya letih selalu yakin dengan anugerah Allah," ucapnya.

"Dan yang paling indah ketika itu puncaknya dilakukan dalam sholat menyebut Namanya, Rabbi habli, Ya Allah orang- orang memvonis aku tak mungkin punya keturunan maka aku memohon padaMu yang punya sifat memberi tanpa batasan, jika orang mengatakan aku tak mungkin, maka aku minta dari-Mu saja ya Allah," ungkapnya.

Ajakan UAH

Ilustrasi muslim berzikir,berdoa
Ilustrasi muslim berzikir,berdoa. (Photo Copyright by Freepik)

Dari pengalaman ini, ia menegaskan bahwa dalam meminta rezeki kepada Allah SWT, kita harus memiliki ketulusan dan keyakinan yang sama seperti orang yang memohon di depan rumah kita. Karena Allah adalah Maha Pengasih yang tidak pernah mengabaikan permohonan hamba-Nya.

Ustadz Adi Hidayat juga mengajak untuk selalu yakin dan tidak pernah berputus asa dalam meminta anugerah Allah. Dengan ketulusan hati dan keyakinan yang teguh, setiap doa yang kita panjatkan akan didengar dan dijawab oleh-Nya.

Pesan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat ini memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk memperkuat hubungan spiritual mereka dengan Allah SWT. Dalam setiap langkah hidup, kita diajak untuk selalu memohon pada-Nya dengan penuh keyakinan dan tawakal.

Dia menekankan bahwa dalam berdoa, tidak ada permintaan yang terlalu besar atau terlalu kecil bagi Allah SWT. Bahkan ketika seseorang merasa tidak mungkin mendapatkan sesuatu, Allah masih bisa memberikannya tanpa batasan.

Dalam penutup ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengajak untuk selalu mengingat Allah SWT dalam setiap kesempatan, termasuk dalam salat. Dia mencontohkan doa Nabi Zakaria dalam Al-Quran yang memohon keturunan kepada Allah SWT, dan dengan penuh keyakinan, permohonannya pun dikabulkan.

Dengan demikian, melalui pesan-pesan seperti ini, Ustadz Adi Hidayat mengajak kita semua untuk memperkuat iman dan keyakinan kita kepada Allah SWT, serta untuk selalu bersikap tulus dalam memohon rezeki dan keturunan kepada-Nya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya