Akhir Tragis Mahasiswi Kedokteran Bunuh Diri, Bahaya Bullying dalam Perspektif Islam Menurut Ustadz Hanan Attaki

Bagi Ustadz Hanan, masalah bullying bukan hanya soal dosa besar di mata Allah, tetapi juga soal kemanusiaan dan empati.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 09:30 WIB
Ustadz Hanan Attaki (https://www.instagram.com/p/C992K82PL7V/?img_index=2)
Ustadz Hanan Attaki (https://www.instagram.com/p/C992K82PL7V/?img_index=2)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini publik dibikin heboh oleh berita tragis mengenai seorang mahasiswi kedokteran di Semarang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya, diduga karena menjadi korban bullying.

Kejadian ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk Ustadz Hanan Attaki, yang memberikan pandangannya tentang masalah bullying ini salah satunya tayang di kanal YouTube @Firdausofficial775.

Ustadz Hanan Attaki membuka pembahasannya dengan mengingatkan betapa seriusnya dosa bullying dalam pandangan agama.

"Buat teman-teman, membully itu salah satu di antara akhlak yang paling dibenci oleh Allah dan Rasul," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa perilaku ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga membuat pelakunya jauh dari rahmat Allah.

Nabi Muhammad SAW, menurut Ustadz Hanan, bahkan menyamakan tindakan membully dengan akhlak jahiliyah, yaitu perilaku yang sangat dikecam dalam Islam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Bullying Bukan Sekedar Dosa Besar, Lebih Dari Itu

Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Tindak bullying, kekerasan dan penganiayaan (iStockphoto)

"Kenapa Nabi itu mengatakan untuk orang yang membunuh itu dengan kalimat apa? Akhlak jahiliyah," ujarnya.

Istilah jahiliyah merujuk pada masa sebelum Islam, di mana perilaku keji dan tidak beradab sering terjadi. Dengan kata lain, bullying adalah tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh orang yang beriman.

Bagi Ustadz Hanan, masalah bullying bukan hanya soal dosa besar di mata Allah, tetapi juga soal kemanusiaan dan empati. Ia mengajak anak muda untuk berhenti sejenak dan membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi korban.

"Pernah nggak sih kalian ngebayangin kalau kalian ada di posisi itu?" tanyanya retoris. Ustadz Hanan ingin semua orang merenungkan perasaan korban sebelum mereka melakukan tindakan yang merendahkan orang lain.

"Kalau kalian nggak mau dibully atau direndahkan, stop bullying teman kalian," lanjutnya dengan nada tegas.

Ustadz Hanan menekankan pentingnya memiliki empati dalam setiap tindakan kita sehari-hari. Menurutnya, empati adalah kunci untuk memahami betapa menyakitkannya menjadi korban bullying.

"Berada di posisi itu nggak enak banget," ujarnya, mengingatkan pendengar tentang betapa pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik.

Pakai Empati, Sebelum Membully

Ilustrasi bullying, merendahkan, meremehkan orang lain
Ilustrasi bullying, merendahkan, meremehkan orang lain. (Image by Freepik)

Empati, kata Ustadz Hanan, harus menjadi dasar dalam setiap interaksi kita dengan orang lain. "Cobalah lebih empati," sarannya.

Bagaimana caranya? Menurutnya, sederhana saja, "Gimana kalau saya ada di posisi itu? Gimana kalau saya jadi dia?" Pertanyaan-pertanyaan ini, menurut Ustadz Hanan, harus selalu ada di benak kita sebelum bertindak, agar kita bisa menghindari menyakiti orang lain.

Bullying, menurut Ustadz Hanan, adalah perilaku yang tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga melanggar hak asasi manusia. Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan ini, baik itu tekanan dari teman sebaya atau keinginan untuk merasa lebih superior.

"Kalau kita nggak mau diperlakukan seperti itu, maka jangan lakukan ke orang lain," nasihatnya.

Ustadz Hanan juga menyampaikan pesan kepada para pelaku bullying, bahwa apa yang mereka lakukan bisa membawa dampak yang sangat besar dan negatif bagi korban.

Tidak sedikit kasus di mana korban bullying mengalami depresi, kehilangan kepercayaan diri, atau bahkan seperti kasus di Semarang, memilih untuk mengakhiri hidup mereka.

"Berhenti membully," seru Ustadz Hanan, mengingatkan bahwa setiap tindakan kita harus dipertimbangkan dengan baik.

Dalam pandangan Islam, setiap orang memiliki martabat yang harus dihormati. Bullying adalah tindakan yang merendahkan martabat seseorang, dan itu adalah dosa yang sangat besar.

Ustadz Hanan Attaki menekankan bahwa Allah SWT tidak akan ridha terhadap orang yang merendahkan ciptaan-Nya. Oleh karena itu, ia mengajak semua orang untuk merenung dan memperbaiki diri.

"Allah nggak suka banget," tegasnya. Ustadz Hanan ingin para pendengar memahami bahwa bullying bukan hanya masalah sosial, tetapi juga masalah spiritual. Dalam Islam, hubungan antarmanusia sangatlah penting, dan tindakan yang merusak hubungan tersebut dianggap sebagai dosa besar.

Di akhir pembahasannya, Ustadz Hanan mengingatkan bahwa Islam mengajarkan kita untuk selalu menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyakiti orang lain. Ia menutup dengan ajakan untuk selalu introspeksi diri dan memastikan bahwa tindakan kita selalu sejalan dengan ajaran agama.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya