Ini Amalan Dzikir yang Paling Disukai Malaikat, Bacaannya Pendek tapi Keutamaannya Dahsyat

Ada banyak bacaan dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW kemudian dibagikan kembali oleh para ulama. Salah satunya dzikir yang paling disukai oleh para malaikat Allah.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Okt 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 00:30 WIB
Habib Jindan bin Novel
Habib Jindan bin Novel menyebutkan empat golongan yang tak akan diampuni Allah di bulan Ramadhan. (Tangkap layar YouTube Thoha TV)

Liputan6.com, Jakarta - Berdzikir termasuk ibadah yang sangat baik dilakukan oleh setiap muslim di sela-sela kesibukannya. Dzikir untuk mengingat Allah SWT tidak harus selalu dilakukan setelah sholat fardhu, tapi juga dapat diamalkan di tengah-tengah aktivitas lain.

Tidak hanya manusia yang berdzikir kepada Allah SWT, para malaikat pun selalu bertasbih memuji Allah SWT di setiap waktunya. Allah SWT berfirman, “Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih pada waktu malam dan siang dengan tidak henti-hentinya.” [Q.S. Al-Anbiya: 20]

Ada banyak bacaan dzikir yang diajarkan Rasulullah SAW kemudian dibagikan kembali oleh para ulama. Salah satunya dzikir yang paling disukai oleh para malaikat Allah.

Pendakwah Habib Jindan bin Novel bin Jindan membagikan amalan dzikir yang disukai malaikat. Jika seorang muslim mengamalkan dzikir ini, maka ia mendapatkan pahala yang besar.

"Di antara kalimat yang paling disukai para malaikat, doanya para malaikat, kalimat yang paling afdhol yang dipilih dalam dzikir para malaikat Allah adalah ‘subhanallah wabihamdihi subhanallahil adziim’," kata Habib Jindan dikutip dari YouTube Lihat Cahaya Terang, Senin (28/10/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Keutamaan Dzikir yang Disukai Malaikat

Dzikir
Amalan mudah berpahala surga, diantaranya dzikir setelah shalat fardhu dan sebelum tidur. (Liputan6.com/Nugroho Purbo)

Habib Jindan mengungkapkan pahala bagi muslim yang mengamalkan dzikir tersebut, yakni mendapat pohon kurma di surga yang bentuknya lebih mewah dari istana.

Selain pahala itu, Habib Jindan menyebutkan pahala lain dari dzikir ini yang dikutip dari sabda Rasulullah SAW.

"Rasulullah SAW bilang, yang baca ketika pagi sore seratus kali subhanallahi wabihamdihi subhanallahil adziim, maka hari kiamat gak ada yang bawa pahala lebih gede dari dia kecuali kalau melakukan amalan yang sama," tutur Habib Jindan.

Berikut redaksi hadis tentang sabda Rasulullah SAW yang dimaksud Habib Jindan.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ”. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Ada 2 perkataan yang ringan diucapkan oleh lidah, berat di timbangan, dicintai oleh (Allah) Ar-Rahman: Subhanallahi wabihamdihi Subhanallahil adzim (Maha Suci Allah dan segala pujian bagi-Nya, Maha Suci Allah lagi Maha Agung". (Muttafaqun ‘Alaihi).

Bacaan Dzikir Lainnya

Melakukan Tadarus dan Memperbanyak Dzikir
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: pexels.com/Tayeb

Habib Jindan kemudian menambahkan amalan dzikir yang apabila diulang tiga kali setara dengan ibadah dzikir dari Subuh sampai waktu Dhuha. Amalan ini berawal dari Kisah Ummul Mukminin Juwairiyah binti al-Harits.

"Nabi waktu keluar Subuh-Subuh, dia (Juwairiah) duduk dzikir ibadah. Sampai nabi balik lagi (waktu) Dhuha, masih duduk," Habib Jindan mengisahkan.

Melihat Juwairiah duduk berdzikir dan beribadah dalam waktu yang cukup lama, Rasulullah kemudian membagikan amalan dzikir yang apabila diulang sebanyak tiga kali pahalanya sebanding dengan ibadah dzikir yang dilakukan Juwairiah dari Subuh sampai waktu Dhuha.

Bacaan dzikir tersebut yaitu,

 سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallahi wa bihamdihi ‘adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midada kalimatihi.

Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian pada-Nya. sebanyak hitungan makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan Zat-Nya, seberat timbangan ‘arasy-Nya dan sepanjang beberapa kalimah-Nya".

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya