Ketika Orang Sholeh Ditanya Allah tentang Ibadahnya, Dikisahkan Gus Baha

Gus Baha mengungkapkan bagaimana Allah SWT akan bertanya kepada hamba-hamba-Nya mengenai niat ibadah mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2024, 14:30 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2024, 14:30 WIB
Gus Baha 2
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, membahas tentang niat dalam beribadah yang seharusnya tulus tanpa pamrih. Menurutnya, bahkan seorang yang dianggap sholeh pun akan ditanya oleh Allah SWT mengenai alasan di balik ibadahnya.

Orang sholeh sendiri nanti masih akan ditanya sama Allah, kenapa kamu menyembah Saya,” ungkap Gus Baha dalam sebuah ceramah.

Dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @Pengaosangusbaha, Gus Baha mengungkapkan bagaimana Allah SWT akan bertanya kepada hamba-hamba-Nya mengenai niat ibadah mereka.

"Allah bertanya, kenapa kamu menyembah saya, karena ingin masuk surga? Kenapa kamu menyembah saya, karena takut neraka?" ujarnya menirukan pertanyaan Allah.

Menurut Gus Baha, hal ini menunjukkan bahwa Allah menginginkan ibadah yang murni dari hamba-hamba-Nya.

Gus Baha menjelaskan bahwa Allah tidak menyukai ibadah yang dilakukan hanya untuk mengejar surga atau menghindari neraka.

Simak Video Pilihan Ini:

Jika Karena Surga dan Neraka, Dianggap Tidak Hormat Allah SWT

Ilustrasi surga dan neraka
Ilustrasi surga dan neraka. (Photo vectorpocket Copyright by Freepik)

“Lalu Allah mengatakan, kamu nggak hormat Saya kalau tidak ada surga dan neraka?” katanya. Bagi Gus Baha, ibadah sejati adalah ibadah yang didasari rasa cinta dan penghormatan kepada Allah, bukan semata-mata ketakutan atau harapan pahala.

Ia juga mengibaratkan bahwa cinta sejati, baik dalam ibadah maupun kehidupan, seharusnya tidak didasari oleh syarat atau kondisi tertentu.

"Seperti kita mencintai anak kita ya karena anak kita, bukan karena anak kita ranking satu atau cumlaude," ungkapnya. Dalam pandangan Gus Baha, ibadah yang ideal harus dilandasi kecintaan tanpa pamrih.

Lebih lanjut, Gus Baha menyatakan bahwa ibadah dengan niat yang ikhlas adalah bentuk penghormatan tertinggi kepada Sang Pencipta.

Menurutnya, setiap hamba seharusnya memiliki niat yang tulus dalam menjalankan ibadah, bukan karena mengharapkan balasan duniawi atau ukhrawi. "Ibadah itu bentuk kita menghormati Allah SWT," jelasnya.

Gus Baha menekankan bahwa keikhlasan dalam ibadah akan memberikan ketenangan jiwa bagi seseorang.

Mencapai Kedekatan dengan Allah SWT

Ilustrasi doa, ibadah, muslim, Islam
Ilustrasi doa, ibadah, muslim, Islam. (Photo by Imad Alassiry on Unsplash)

Ia menyatakan bahwa orang yang beribadah karena kecintaan kepada Allah akan merasakan ketenangan dan kepuasan batin yang luar biasa. “Ketenangan itu datang ketika kita ikhlas,” ujarnya.

Menurut Gus Baha, orang yang ikhlas dalam ibadahnya akan mampu menerima apapun yang ditetapkan oleh Allah SWT, tanpa keluhan dan tanpa syarat.

Ia menyebutkan bahwa ibadah yang murni adalah jalan bagi hamba untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT.

Pandangan Gus Baha ini memberi pemahaman baru bagi masyarakat dalam memahami arti keikhlasan.

Ia berharap agar umat Islam bisa menjalankan ibadah tanpa pamrih, semata-mata untuk menciptakan hubungan yang tulus dengan Sang Pencipta.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya