Amalan Rutin agar jadi Orang Sukses dan Pintar, UAH Sitir Kisah Ibnu Sina

Ibnu Sina merupakan sosok dokter yang cerdas sekaligus mumpuni dalam pengetahuan agama Islam. Menurut UAH prestasi mentereng Ibnu Sina tak lepas karena dia mengamalkan hal ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2024, 16:30 WIB
UAH (SS. YT Short @Andhap_asor)
UAH (SS. YT Short @Andhap_asor)

Liputan6.com, Cilacap - Salah seorang ilmuwan muslim terkemuka yang ahli dalam ilmu kedokteran ialah Ibnu Sina. Di Barat, Ibnu Sina terkenal dengan panggilan Avicenna.

Ibnu Sina merupakan sosok ilmuwan yang sukses dan pintar. Di usia yang masih sangat muda yakni 15 tahun, ada pula yang mengatakan 16 tahun, Ibnu Sina telah menjadi dokter, di mana profesi ini saat itu tergolong langka.

Tak hanya pengetahuan kedokteran yang digelutinya, Ibnu Sina ini juga merupakan seorang yang luas pengetahuan agamanya. Beliau merupakan seorang hafal Al-Qur’an dan mengetahui kandungan isi Al-Qur’an (tafsir).

Hal demikian sebagaimana diterangkan mubaligh muda Muhammadiyah yakni Ustadz Adi Hidayat atau akrab dengan sapaan UAH.

“Ibnu Sina Bapak Ibu tahu, Avicenna? Avicenna itu ahli Qur’an, hafal Qur’an. Tahu tafsir. Jadi dokter muda otodidak usia 15 tahun,” terang UAH dikutip dari tayangan YouTube Short @noidea6946, Selasa (24/12/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rahasia Ibnu Sina bisa Pintar

UAH 11
Ustadz Adi Hidayat (UAH). (SS TikTok)

Profesi mentereng sekaligus kejeniusan otanya itu menjadi perhatian pendakwah muda asal kota Jawara Ini. UAH membeberkan amalan rutin yang dilakukan Ibnu Sina yakni mendatangi masjid.

Demikian halnya jika beliau lupa kan suatu hal, langsung mendatangi masjid dan melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat.

“Tapi bagaimana beliau bisa pintar seperti itu?” tanya UAH.

"Datang ke masjid, sudah sangat terkenal, kalau lupa datang ke masjid sholat dua rakaat langsung ingat apa yang ingin diingatnya," sambungnya.

“Tapi orang sekarang lebih hebat, baru takbir sudah ingat semua yang tidak ingin diingat,” kata UAH menyela dengan kelakarnya.

“Ha…ha…ha…,” sahut gemuruh tawa para jemaah.

Sekilas tentang Ibnu Sina

20150711-Karamah Ibnu Sina-Jakarta
(Liputan 6 TV)

Mencuplik fk.ulm.ac.id, Ibnu Sina lahir pada tahun 980 di Afshana, dekat Bukhara di Asia Tengah (sekarang Uzbekistan). Ibnu Sina dikenal sebagai anak ajaib karena sudah mampu membaca Alquran pada usia 10 tahun.

Bahkan, dia telah cukup menguasai pengetahuan medis kontemporer dan dapat mempraktikkannya pada usia 16 tahun. Menginjak usia remaja, dia belajar ilmu penalaran dasar dari seorang guru, dan kemudian mempelajari pemikiran-pemikiran filsuf era Hellenistik secara otodidak.

Beliau menelurkan beragam karya di bidang kedokteran, yang bahkan masih relevan hingga masa sekarang. Bukunya yang berjudul Al-Qanun fi At-Thibb atau The Canon of Medicine (Kitab Pengobatan), menjadi buku rujukan utama dunia kedokteran Eropa hingga pertengahan abad ke XVII.

Pada usia 16 tahun, Ibnu Sina mulai mempelajari ilmu pengobatan. Ketika itu Sultan Bukhara jatuh sakit dan tidak ada satu pun tabib istana yang mampu mengobati. Ibnu Sina kemudian dipanggil untuk menyembuhkan sang raja.

Di luar dugaan, dia berhasil melaksanakan tugasnya. Sebagai bentuk terima kasih, Sultan kemudian mengizinkan Ibnu Sina mengakses perpustakaan Samanid, yang kemudian memperluas cakrawala pemikiran dan pengetahuannya. Memasuki usia 21 tahun, Ibnu Sina mulai aktif menuliskan pemikirannya. Tidak kurang dari 240 karya mencakup berbagai bidang, mulai dari matematika, fisika, astronomi, musik, dan puisi telah dia hasilkan.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya