26.400 Liter Minyak Goreng dari Gresik untuk Papua

Pengiriman ini sudah yang kedua kalinya dilakukan

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 07:00 WIB
Minyak goreng untuk Papua (Liputan6.com/Istimewa)
Minyak goreng untuk Papua (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Gresik - PT Wilmar Nabati Indonesia (WINA) Kabupaten Gresik, Jawa Timur mengirimkan sebanyak 26.400 liter minyak goreng ke Papua. Pengiriman itu bertujuan untuk mendukung program pemerintah demi menekan harga minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter .

Unit Business Head PT Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brande mengatakan, pendistribusian minyak goreng secara langsung ke Papua dilakukan dengan kerja sama TNI menggunakan pesawat Hercules, dari Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.

Ridwan mengatakan, saat ini kelangkaan minyak goreng tidak hanya terjadi di wilayah Jawa, melainkan hampir di semua provinsi di Indonesia.

"Untuk itu kami bekerja sama dengan TNI dan KPN Corp mengirimkan minyak goreng langsung ke Papua," kata Ridwan.

Ridwan menjelaskan, sebelumnya distribusi minyak goreng ke papua dilakukan menggunakan moda transportasi kapal laut, dengan estimasi jarak tempuh 15 sampai 30 hari. Namun, karena kondisi saat ini mendesak akhirnya Wilmar mendistribusikan minyak goreng melalui jalur udara, dengan total mencapai 26.400 liter.

"Karena kondisi mendesak, akibat kelangkaan minyak goreng distribusi dilakukan menggunakan pesawat terbang Hercules milik TNI AU," katanya, menjelaskan.

Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) dan Humas PT WINA, Hartono Subeki mengatakan, sebelumnya Wilmar juga mendistribusikan minyak goreng ke berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera, sebagai komitmen mendukung program pemerintah minyak goreng satu harga.

"Meski saat ini harga bahan baku mengalami fluktuasi, kami tetap memasarkan produk sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” katanya.

Hartono menegaskan, sampai hari ini produksi minyak goreng Wilmar tetap berjalan normal mencapai 50 ribu sampai 70 ribu ton per bulan. Angka itu, sesuai dengan kapasitas terpasang di perusahaan atau maximum capacity.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya