Mantan Anggota JAD Bebas dari Penjara, Tolak Ikrar Setia kepada NKRI

Walaupun belum berikrar setia kepada NKRI, secara umum kepribadian WP selama menjalani masa hukuman di Lapas Madiun cukup baik

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 08:00 WIB
Aksi Serangan Teroris
Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Liputan6.com, Madiun - Seorang narapidana terorisme (napiter) berinisial WP (37) bebas setelah selesai menjalani masa hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur. Meski telah bebas, sayangnya WP belum bersedia berikrar setia kepada NKRI.

Plt Kalapas Kelas I Madiun Ardian Nova Christiawan mengatakan napiter tersebut bebas pada Minggu, 6 Maret 2022 berdasarkan surat lepas dari Lapas Kelas I Madiun dengan keterangan bebas murni.

"Pembebasan napiter merupakan hal yang lumrah. Kami berharap setelah bebas WP dapat kembali dan diterima oleh masyarakat," ujar Ardian Nova Christiawan dalam keterangannya Senin (7/3/2022). 

Menurut dia, WP merupakan narapidana kasus terorisme yang dikirm dari Lapas Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Yang bersangkutan mulai menjalani hukuman di Lapas Madiun sejak bulan Desember 2020.

WP dinyatakan bersalah melanggar pasal 15 UU RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme dalam putusan PN Jakarta Timur Nomor 1076/PID.SUS/2019/PN.JKT.TIM.

Sesuai data, mantan narapidana teroris WP merupakan anggota dari jaringan kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD). Ia divonis tiga tahun enam bulan penjara pada September 2019.

"WP dinyatakan bebas setelah menjalani masa pidana selama 3 tahun 6 bulan dengan potongan remisi 7 bulan," kata dia.

Walaupun belum berikrar setia kepada NKRI, secara umum kepribadian WP selama menjalani masa hukuman di Lapas Madiun cukup baik. Ia dapat mengikuti program-program pembinaan yang diselenggarakan di Lapas Kelas I Madiun.

"Kami berharap mantan Napiter WP tidak mengulangi kembali perbuatannya setelah bebas dari masa hukumannya," harap Ardian. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya