Liputan6.com, Jakarta Mengikuti kursus make-up di bangku kelas 1 SMP mungkin tak pernah terlintas di benak Anda. Namun hal ini nyata terjadi di kehidupan Wulan Tilaar yang dipilih oleh sang bunda, Martha Tilaar, untuk menjadi penerusnya di perusahaan kosmetik asli Indonesia itu.
Baca Juga
Kepada Liputan6.com, Wulan menjelaskan bahwa meski mengikuti kursus make up yang waktu itu diambil semasa libur sekolah, dirinya tak menggunakan make up saat berpenampilan. Kursus tersebut adalah salah satu cara Martha Tilaar untuk memperkenalkannya pada dunia make-up dan mempersiapkannya untuk terlibat dalam perusahaan di kemudian hari.
Advertisement
Dipersiapkan sejak Kecil
Keterlibatan secara langsung atau tak langsung pada bisnis kosmetik memang dialami Wulan sejak kecil. Pada usia 15 tahun, Wulan ikut membantu promosi produk dengan membagi-bagikan brosur di Pekan Raya Jakarta. Bertumbuh menjadi seorang remaja putri, Wulan pun dilibatkan secara mendalam pada pembuatan line kosmetik baru, yakni Belia, yang menyasar usia remaja.
“Dari proses seperti itulah muncul sense of belonging dan loyalty pada bisnis Martha Tilaar dan saya merasa proses itu menyenangkan,” ucap Wulan yang juga bercerita bahwa sewaktu kecil dirinya diajak sang ibu ke pabrik untuk melihat proses pembuatan kosmetik. Meski sedari muda Wulan sudah diberi wejangan untuk nantinya terlibat dalam bisnis, ajakan resmi untuk bergabung dengan perusahaan Martha Tilaar datang pada saat kuliah.
Kaitan personal dengan perusahaan dan proses pengenalan yang dialami sejak kecil membuatnya memiliki cita-cita untuk bergabung dengan bisnis tersebut sejak usia belia. Pandangan bahwa label kosmetik ini memiliki visi yang baik bagi perempuan Indonesia semakin memantapkan keputusannya untuk masuk Martha Tilaar.
Sebagaimana sang ibu memperkenalkannya pada dunia make-up, Wulan pun juga membawa anaknya lebih dekat dengan dunia make up sejak kecil. “Jelas tidak dengan memakaikan make up pada anak saya karena usianya yang masih kecil. Saya berikan alat-alat make up untuk dijadikan alat gambarnya. Kira-kira ada selusin lipstik yang digunakan anak saya untuk menggambar dan mewarnai. Dari situ anak akan mengenal bagaimana warna dan tekstur kosmetik,”
Menjalankan Bisnis Martha Tilaar
Menjalankan Bisnis Martha Tilaar
Berbicara tentang kegiatan bisnis itu sendiri, Wulan menjelaskan bahwa ada prinsip DJITU yang ditumbuhkan di lingkungan kerja Martha Tilaar. DJITU adalah singkatan dari Disiplin, Jujur, Inovasi, Tekun, dan Ulet. Prinsip inilah yang juga Wulan terapkan pada keterlibatannya di perusahaan tersebut. Terkait perihal inovasi, Wulan menjelaskan bahwa ada beberapa inovasi yang kini tengah dilakukan Martha Tilaar.
“Saat ini kami memiliki rangkaian produk hijab hair-care untuk mengakomodasi perkembangan komunitas hijabers di Indonesia dan luar negri. Rangkaian produk perawatan rambut ini terdiri dari sampo, kondisioner, toner, dan hair-mist yang membantu para hijabers untuk memiliki rambut yang tetap sehat dan indah,” jelasnya.
Selain menyediakan produk perawatan rambut bagi para hijabers, inovasi lain dilakukan pada produk jamu Martha Tilaar. Untuk produk-produk jamu, Martha Tilaar melakukan perubahan konsep jamu menjadi lebih moderen, misalnya dengan membuat jamu berbentuk kaplet atau berkemasan sachet. Tujuan dilakukannya hal ini adalah untuk mengubah mindset masyarakat yang menganggap jamu sebagai sesuatu yang kuno.
Lebih lanjut tentang produk-produk Martha Tilaar, Wulan mengaku punya produk favorit dari tiap line yang dimiliki Martha Tilaar. Secara umum, dari 9 lines yang ada, Dewi Sri Spa adalah line yang paling digemarinya. Konsep safe-cosmetics dari line tersebut adalah salah satu hal yang menjadi alasan dari kesukaan Wulan. Dikatakannya bahwa produk-produk Dewi Sri Spa tak menggunakan bahan-bahan yang penggunaan jangka panjangnya dapat berdampak buruk bagi kesehatan, misalnya paraben dan Sodium Laureth Sulphate (SLS).
Cita-cita Wulan untuk Martha Tilaar adalah meluncurkan line kosmetik premium yang natural dan holistik. “Saya ingin membangun line kosmetik yang bukan hanya mempercantik fisik tapi juga memancarkan sisi spiritual perempuan. Saya pikir kosmetik seperti itu diperlukan di tengah kehidupan metropolitan yang hiruk-pikuk ini,” ucapnya yang juga bercita-cita memiliki toko home & decor yang mengangkat budaya tradisional Indonesia.
Advertisement
Cinta Indonesia
Cinta Indonesia
Sedikit mengintip kehidupan pribadi Wulan Tilaar, ada hal menarik yang dilakukan oleh keluarganya. Sudah dua tahun terakhir, Wulan bersama suami dan anaknya mengunjungi museum-museum di Jakarta tiap akhir pekan. Wulan menyebut kegiatan itu dengan nama Visit Museum Year.
“Hampir semua museum di Jakarta sudah kami kunjungi. Hal ini kami rasa sebagai sebuah kegiatan menyenangkan yang juga edukatif dibanding sekadar pergi ke mall. Dengan kegiatan ini, sejak kecil anak mempelajari sejarah dan budaya Indonesia dan diharapkan tumbuh kecintaanya pada Indonesia”
Tak mengagetkan bila sosok Wulan Tilaar menanamkan rasa cinta Indonesia pada anaknya. Kecintaan pada Indonesia adalah apa yang dilihatnya pada sosok Martha Tilaar, ibunya. Wulan mengatakan bahwa sebagai seorang pimpinan perusahaan, Martha Tilaar adalah sosok yang berkomitmen dan konsisten. Menurut Wulan, dunia kosmetik Indonesia perlu sosok seperti Martha Tilaar yang sangat cinta pada Indonesia.
Sampai saat ini, Wulan melihat bahwa masyarakat Indonesia memandang produk luar negri selalu bagus dibanding produk dalam negri. Martha Tilaar berupaya untuk menumbuhkan kesadaran bahwa produk-produk lokal pun punya kualitas yang tak kalah dengan produk-produk luar negri.
Di samping kesuksesan seorang Martha Tilaar sebagai seorang pendiri bisnis kosmetik, Wulan sebagaimana kakak dan adiknya melihat sosok sang ibu sebagai the best teacher, sebagai seseorang yang selalu menyempatkan waktu untuk keluarga di tengah kesibukannya menjalankan perusahaan.
