Solo Sukses Gelar Kirab Batik Carnival ala Rio de Jeneiro

Solo Batik Carnival 2014 mampu menyedot ribuan penonton dan menghadirkan berbagai kostum batik yang telah dimodifikasi.

oleh Fajar Abrori diperbarui 23 Jun 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2014, 18:00 WIB
Solo Sukses Gelar Kirab Batik Carnival ala Rio de Jeneiro
Solo Batik Carnival 2014 mampu menyedot ribuan penonton dan menghadirkan berbagai kostum batik yang telah dimodifikasi.

Liputan6.com, Solo Ribuan orang menonton parade kostum batik dalam perhelatan Solo Batik Carnival (SBC) 2014 yang digelar di Stadion Sriwedari hingga sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan Jendral Sudirman Solo. Karnaval kostum batik kreasi yang menyerupai karnaval Rio de Jeneiro ditonton oleh ribuan orang serta dibuka secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekono Kreatif, Mari Elka Pangestu.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, ratusan peserta terlihat memakai kostum batik yang telah dimodifikasi menjadi beraneka rupa. Tak hanya kalangan dewasa dan remaja yang mengikuti karnaval tersebut, namun anak-anak juga terlihat ikut kirab lengkap dengan mengenakan kostum karnaval kostum batik tersebut.

Upacara pembukaan tersebut diawali dengan pentas kolosal yang menampilkan judul ‘Wahyu Tumurun’. Selain melibatkan para pelajar sekolah menengah atas di Solo, tari kolosal tersebut juga melibatkan para prajurit TNI dari Korem Warastrama Surakarta. usai pementasan, selanjutnya Mari Elka Pangestu pun membuka secara resmi Solo Batik Carnival dengan mencabut keris dari wadahnya.

Mari Elka Pangestu sangat mengapreasi terselenggaranya Solo Batik Carnival 2014. Ia pun mengaku cukup bangga, sebab terlihat banyak perkembangan dari tahun ke tahun dalam penyelenggaraan karnaval ini.

“Saya dulu ikut menghadiri saat penyelenggaraan Solo Batik Carnival yang pertama. Saya berharap jika suatu saat Solo Batik Carnival bisa menyamai karnaval di Brasil, Rio de Jeneiro,” kata dia.

Dengan digelarnya Solo Batik Carnival, Mari berharap dengan cara seperti ini bisa melestarikan batik yang menjadi warisan budaya bangsa Indonesia.”Batik merupakan sebuah warisan yang selalu diangkat. Oleh sebab itu, kita harus melestarikan batik, caranya ya seperti menggelar pawai batik seperti ini,” tuturnya.

Sementara itu,konsultan Solo Batik Carnival, Dynan Fariz, mmenyebutkan dari ratusan peserta yang terlibat itu nantinya akan diseleksi 40 orang yang mewakili Jawa Tengah dalam kegiatan Wonderful Indonesia Archipelago yang digelar pertama kali oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreati. "Kegiatan tersebut nanti akan digelar di Jember,” ujar dia. (Reza Kuncoro/Ars)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya