Nadine Chandrawinata Ajak Masyarakat Peduli Ekosistem Laut

Racing Extinction, film dokumenter yang menceritakan kepunahan satwa liar akibat ulah tangan manusia.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 26 Nov 2015, 19:32 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 19:32 WIB
[Bintang] Nadine Chandrawinata
Foto profil Nadine Chandrawinata (Yunan Laziale/bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Polusi Udara, pembalakan liar, hingga perdagangan satwa yang dilindungi undang-undang merupakan ulah manusia yang menyebabkan punahnya suatu ekosistem. Kepunahan bukan lagi menjadi isapan jempol belaka, pasalnya satu per satu flora dan fauna terbukti mulai tersingkirkan dan hilang.

Hal tersebut disampaikan Nadine Chandrawinata dan Hamish Daud dalam jumpa pers pemutaran perdana film "Racing Extinction" yang diproduksi oleh Discovery Channel bekerja sama dengan sutradara dokumenter, Loui Psihoyos, Kamis (25/11/2015)

Dalam kesempatan tersebut, Nadine dan Hamish menceritakan awal mula kerjasamanya dengan Shawn Heinrichs, salah seorang sinematografi film, yang kebetulan sedang melakukan investigasi pembunuhan Pari Manta di Lakamera, Pulau Solor, Indonesia. Merasa sepaham, ketiganya lantas bekerja sama menyerukan peduli satwa liar, khususnya di laut.

Nadine dan Hamish yang juga terlibat dalam kegiatan aktivis lingkungan menyatakan, perlu ada peran pemerintah pusat dan daerah lebih besar untuk konservasi fauna laut yang hampir punah di Indonesia karena perdagangan liar.

"Mencegah satwa liar, khususnya di laut dari kepunahan harus ada peran pemerintah baik pusat dan daerah yang bersinergi untuk melakukan konservasi dan penindakan tegas pada pelaku perdagangan ilegal," ujar Nadine dalam jumpa pers.

"Keindahan laut Indonesia mulai dari terumbu karang sampai faunanya harus kita jaga sebagai bagian pencegahan terjadinya kepunahan massal," tambah Nadine.

Hamish Daud yang bersama Nadine terlibat sebagai duta laut lewat organisasi Sea Soldier berujar, selain peran pemerintah, masyarakat pada umumnya juga diharapkan menunjukkan kepedulian pada ancaman kepunahan yang sedang bumi hadapi karena peran manusia sendiri.

"Ibaratnya kalau kita liburan, seperti ke pantai dan laut jangan cuma senang-senang saja, tetapi juga peduli sama kelestarian ekosistem didalamnya," ujar Hamish yang mengaku cinta laut sejak masih kecil.

Kecintaan Hamish terhadap satwa dan lingkungan dimulai sejak masih kecil karena di mana dirinya menyelamatkan seekor penyu yang akan dimasak oleh keluarganya dan melepaskannya ke laut.

Sementara itu, film dokumenter "Racing Extinction" sendiri dijadwalkan akan diputar perdana di seluruh dunia pada 2 Desember 2015 mendatang. (Ffs/Ibo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya