Liputan6.com, Jakarta Suatu mahakarya yang indah pasti mengundang decak kagum para penikmat seni. Tak hanya sebuah lukisan, patung dan benda seni lainnya, langit-langit sebuah ruangan bisa menjadi sebuah media untuk menuangkan karya seni yang menawan.
Sembilan langit-langit gedung, atau bisa disebut plafon ini, dibuat begitu indah dan megah, hingga menjadi hasil karya yang amat menyejukkan mata.
Baca Juga
Perpaduan bentuk, warna dan desain yang menarik, membuat karya-karya ini menyatu sempurna dengan gaya arsitektur gedung. Dengan pengaruh berbagai gaya seni, kesembilan plafon ini tersebar dari seluruh dunia. Dilansir dari BBC.com hari Rabu (23/3/2016), berikut kesembilan langit-langit gedung terindah di seluruh dunia.
Advertisement
Castello di Sammezzano, Leccio, Italy
Langit-langit sebuah ruangan bernama Peacock Room ini terletak di Italia. Perpaduan warna-warna eksotik ini terinspirasi dari bulu burung merak yang begitu indah dan anggun. Sang arsitek sendiri adalah seorang berkebangsaan Italia yang ingin mengulaskan sentuhan kebudayaan timur yang eksotis.
Ely Cathedral, Cambridgeshire
Bangunan ini rampung di tahun 1334 hasil karya seorang tukang kayu kerajaan, William Hurley. Bentuk oktagon di ujung menara katedral ini merupakan salah satu prestasi abad pertengahan dari segi struktural teknik dan desain. Dari lantai dasar, langit-langit ini berbentuk seperti bintang yang bersinar terang. Dibangun dari kurang lebih delapan pohon Ek, plafon ini memiliki tinggi sekitar 30 kaki.
Solna Centrum Metro Station, Stockholm
Seniman Anders Åberg dan Karl-Olov Björk melukis bebatuan bawah tanah ini dengan warna merah yang misterius. Plafon stasiun kereta ini berada tepat di atas eskalator yang memberi efek seperti memasuki sebuah gua yang seram. Sejak 1957 banyak seniman yang turut peran dalam memperindah kereta bawah tanah. Sebuah jurnal mengatakan Stockholm Metro sebagai galeri seni terpanjang di dunia.
Stasiun Kereta, Masjid, dan Klub
Grand Central Station, New York
Selama puluhan tahun, langit-langit terlukiskan tanda zodiak di Grand Central, New York ini tidak terlihat. Keindahan langit-langit stasiun ini tertutup dengan tebalnya nikotin tar dari rokok para penumpang kereta. Berdasarkan peta astronomi abad pertengahan, karya ini adalah hasil lukisan seniman asal Perancis, Paul César Helleu dan seniman asal New York, Charles Basing. Langit-langit ini baru ditemukan di tahun 1998 ketika diadakan pembersihan dan pembangunan ulang.
Shah Mosque, Isfahan
Di tahun 1598, Shah Abbas pindah dari ibukota Persia Ke Isfahan. Di sini ia ditugaskan membangun gedung yang indah dengan sentuhan agama yang tinggi. Namun, karena bahan bangunan yang tersedia adalah bata lumpur, ia takut hasilnya akan terlihat membosankan. Dengan teknik mosaik keramik membuat Shah dapat berkreasi dengan dekorasi yang salah satunya dapat dilihat di Masjid Shah. Dengan rancangan kaligrafi dari Rezza Abbasi, perpaduan keramik biru, kuning, hijau dan pink merefleksikan cahaya kota tersebut.
Nine Bridges Golf Club, Yeoju-gun, Korea Selatan
Gedung sebuah klub ekesekutif yang terletak di Korea ini dibuka tahun 2010. Dirancang oleh arsitektur asal Jepang, Shigeru Ban, gedung ini memiliki atrium yang juga tak kalah indah. Kayu yang terlihat tumpang tindih ini dilapisi material yang ringan memenuhi langit-langit atap. Kayu yang dipotong secara computer cut dan berbahan anti api dan memiliki konstruksi yang dapat mengalirkan udara ke seluruh ruangan.
Advertisement
Katedral, Kuil dan Pusat Kebudayaan
Heydar Aliyev Centre, Baku, Azerbaijan
Lantai, dinding dan langit-langit dari ruangan berbentuk seperti kurva ini adalah sebuah gedung pusat kebudayaan. Gedung ini dibuka tahun 2012 dan dirancang oleh arsitektur Zaha Hadid. Bentuk dengan geometrik yang kompleks memberikan efek ruangan ini seperti mengambang di udara. Zaha Hadid sendiri memang telah lama ingin menciptakan sebuah karya bentuk yang disebut sebagai fluid architecture.
San Pantalon, Dorsoduro, Venice
Lukisan di langit-langit gereja ini adalah mahakarya seniman Gian Antonio Fumiani. Lukisan cat minyak dari abad ke 17 ini melapisi lebih dari 443 meter persegi langit-langit. Degan gambar para malaikat yang berada pada langit emas, sang pelukis seperti ingin menggambarkan keindahan surga. Seorang Kritikus asal Inggris, John Ruskin, mengatakan karya tersebut sebagai contoh unik lukisan asal Eropa dengan efek vulgar dan dramatis.
Hall of Prayer for Good Harvests, Temple of Heaven, Beijing
Kuil ini adalah bangunan yang dibuat pada masa Dinasti Ming. Bangunan yang selesai pada tahun 1420 ini melambangkan jam, hari, bulan dan musim dalam satu tahun. Kuil dengan tinggi 38 meter ini dibangun tanpa paku ini memiliki warna yang menggambarkan keberuntungan, kebahagiaan dan kemakmuran. Setelah pernah dibakar, bangunan tersebut dibangun ulang di tahun 2008.
St Stephen Walbrook, City of London
Gereja ini dirancang oleh seorang arsitektur terkenal di abad 17, Christopher Wren. Dengan sembilan tiang dan delapan lengkungan diselingi dengan jendela transparan yang membentuk kubah dengan detail interior yang sangat indah. Kubah ini merupakan skala kecil dari rancangan asli Christopher untuk Katedral St. Paul.