Liputan6.com, Jakarta - ​Bali Safari and Marine Park memang tidak seluas Taman Safari Indonesia di Cisarua dan Prigen, Jawa Timur. Hanya 43 hektare dengan jumlah satwa yang dapat "dihitung dengan jari". Namun, untuk urusan konsep, taman rekreasi dan konservasi satwa yang berada di Gianyar, Bali, juaranya.
Bali Safari and Marine Park punya kegiatan bernama Night Safari yang diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin merasakan sensasi berpetualang seperti di Afrika. Pengunjung akan dimasukkan ke dalam "kandang" berkapasitas 12 orang yang berada di atas kendaraan roda empat.
Baca Juga
Kandang yang dimaksud berupa kendaraan yang didesain khusus berbentuk kotak dengan dinding teralis besi yang kokoh, sehingga aman untuk para tamu. Dari dalam mereka dapat memberi makan satwa seperti gajah, zebra, dan macan yang agresif. Mau menyentuh tubuh harimau yang sedang diberi makan zoo keeper juga bisa.
Advertisement
Saat tim Liputan6.com berkunjung, Senin (9/5/2016), sekilas Night Safari mirip Safari Journey yang dilakukan di siang hari. Hanya saja yang kami lintasi khusus exhibit satwa-satwa buas yang bisa membuat jantung berdegup kencang.
Di dalam kandang juga ada satu tour guide yang menjelaskan mengenai kehidupan para satwa dan dua orang zoo keeper yang akan memancing satwa untuk mendekat dengan memberikan makan berupa daging dan wortel.
Daging untuk satwa karnivora seperti macan dan harimau, sedangkan wortel diberikan ke zebra dan gajah. Lama perjalanan Night Safari adalah 30 menit.
Hari pertama hujan turun cukup deras. Sehingga Night Safari terasa kurang greget dan tidak maksimal. Satwa seperti macan dan harimau tidak terlalu agresif karena cuaca cukup dingin. Sensasi itu baru kami dapat di hari kedua. Kami melakukan Night Safari yang "kepagian" sebagai bentuk antisipasi.
Area pertama yang kami singgahi adalah exhibit dari singa, satwa yang dapat pengunjung tengok saat sarapan, makan siang, atau makan malam di Tsavo Lion Restaurant.
Setelah mesin diperhalus dan lampu sorot berpindah arah, zoo keeper yang semula berjaga di dekat pintu masuk pindah posisi ke tengah untuk memberi makan satwa yang dijuluki si raja hutan itu.
Pihak Bali Safari & Marine Park tidak memperbolehkan pengunjung memberi makan satwa yang buas. William Santoso, General Manager BSMP mengatakan, jangan coba-coba melakukan itu karena mengancam jiwa. BSMP tidak mau ada satu pun pengunjung yang cedera.
"Kalau mau memberi makan, lebih baik di exhibit zebra atau gajah saja," kata William.
Yang paling menegangkan begitu tiba di exhibit harimau. Dua harimau betina sudah berdiri di atas bebatuan yang memudahkan mereka melompat ke atas "kandang" kami.
Selesai Night Safari, tamu dapat santap malam di Tsavo Lion Restaurant sambil menunggu pertunjukan fire dance.