Inspirasi Gaya Busana Tiga Dara yang Abadi dan Khas Indonesia

Gaya busana tiga perempuan cantik di film klasik 3 dara ternyata abadi dan menunjukkan khas Indonesia. Sontek inspirasinya di sini

oleh Novi Nadya diperbarui 22 Agu 2016, 19:20 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 19:20 WIB
Inspirasi Gaya Busana Tiga Dara yang Abadi dan Khas Indonesia
Gaya busana tiga perempuan cantik di film klasik 3 dara ternyata abadi dan menunjukkan khas Indonesia. Sontek inspirasinya di sini

Liputan6.com, Jakarta Selain cerita yang menarik, film klasik Tiga Dara yang kembali di-remake oleh Nia Dinata lewah Ini Kisah Tiga Dara mempunyai gaya busana yang abadi dan khas Indonesia. Film Tiga Dara yang dibuat pada 1956 ini juga telah direstorasi dalam format digital 4K dan makin jelas menggambarkan tiga perempuan yang berani dalam gaya dan tampil beda di eranya.

Dalam film besutan Usmar Ismail itu, ketiga perempuan bersaudara tersebut mempunyai gaya penampilan dengan ciri khas masing-masing. Chintra Dewi sebagai Nunung terlihat konsisten memakai kebaya lengkap dengan kain dan selendang dalam hampir semua adegan.

Kebaya yang identik dengan busana nasional yang ribet dipakai justru tak menjadi halangan bagi Nunung untuk beraktivitas. Mulai dari urusan rumah tangga sampai pergi ke luar kota.

Sementara itu Mieke Widjaja yang berperan sebagai Nana juga tampil stylish dan selalu menjadi pusat perhatian. Nana tampil mempesona dengan rok lebar berpotongan A dengan bahu terbuka. Gaun-gaun cantik dan klasik tersebut mengingatkan kita pada gaya aktris di film Hollywood di tahun 1950-an seperti Lauren Bacall.

Terakhir ada si bungsu Nenny yang diperankan Indriarti Iskak. Hadir dengan gaya anak perempuan yang beranjak remaja, ia tampil lebih casual dan tetap chic dengan kaus dan celana jeans. Atau tampil lebih ceria dengan rok motif bunga-bunga dengan gaya rambut kepang dan memperlihatkan gaya anak muda yang mulai berani bereksperimen.

Gaya busana juga diperhatikan secara detail oleh penggagas restorasi film Tiga Dara Yoki P. Soufyan dan tim SA Film.

"Film itu dibuat sebagai cerminan dari apa yang ada di masyarakat saat itu. Kita bisa melihat ciri khas masyarakat Indonesia seperti sehari-hari berkebaya tapi tetap melihat orang lain memakai rok mini dan pakaian modern," jelasnya.

Sayangnya pemandangan sehari-hari kala itu mulai berkurang dan keragaman mulai menghilang di masa sekarang. Dengan restorasi film Tiga Dara diharapkan bisa menjadi metode pembelajaran yang baik untuk melihat sisi positif dari masa lalu budaya Indonesia.

Fashion statement dari film Tiga Dara ini pun langsung menarik banyak perhatian dari para penonton. Seperti salah seorang penyanyi aransemen ulang lagu asli Tiga Dara, Aimee Saras yang juga penggemar gaya fashion tahun 1950-an. "Love the wardrobe! It's a must watch for all," tulisnya di akun instagram.

Sementara itu Lalitia Putri Kurator TedX, dalam kesempatan pemutaran khusus film Tiga Dara, berkata, “Menakjubkan melihat bagaimana gaya busana yang berbeda-beda dari ketiga saudara ini justru memperkuat ciri khas Indonesia film ini. Jadi fashion di sini bukan sekedar tempelan, tapi sudah jadi karakter sendiri.”

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya