Pesan Taksi Online, Tapi Ada Penumpang Lain

Pengalaman Rena dan Adit yang akan naik taksi online dini hari, namun si sopir telah membawa penumpang lain dalam mobilnya.

oleh Annissa Wulan Diperbarui 20 Sep 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 21:00 WIB
Kisah Sopir Taksi Online Bawa Penumpang Lain di Pagi Subuh
Pengalaman Rena dan Adit yang akan naik taksi online dini hari, namun si sopir telah membawa penumpang lain dalam mobilnya.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang mengatakan bahwa dengan hadirnya berbagai aplikasi transportasi online seperti sekarang ini membuat Jakarta terasa lebih aman dari sebelumnya.

Ya, Anda tidak perlu bingung lagi harus naik kendaraan apa jika melakukan perjalanan di malam atau pagi hari sekali.

Melalui sebuah aplikasi yang ada di dalam smartphone, Anda bisa mendapatkan layanan antar jemput kemana pun dan kapan pun Anda inginkan.

Namun, ternyata maraknya penggunaan layanan ini juga membuat beberapa orang mencari kesempatan untuk berbuat tidak baik.

Seperti yang pernah dialami oleh Rena (24) saat tiba di Jakarta, usai cuti beberapa hari di kampung halamannya di Jawa Tengah.

Saat itu Rena dan seorang temannya yang bernama Adit (28) tiba di Stasiun Pasar Senen tepat pukul 3 dini hari. Bersepakat untuk pulang menggunakan taksi online, Adit mencarinya menggunakan aplikasi yang telah tersedia di telepon selular.

Entah karena hari yang masih terlalu pagi, pesanan taksi online sempat ditolak 3 kali. Hampir menyerah, pesanan akhirnya diterima oleh sopir taksi online sebut saja Toni.

Agak lama menunggu di depan stasiun Pasar Senen, akhirnya mobil Toni datang tepat pukul 3.30 dini hari.

Namun, betapa terkejutnya Adit ketika membuka pintu bagian depan mobil dan mendapati ada seorang wanita yang telah duduk diam di kursi paling belakang.

"Loh, ada penumpang lain ya, pak?" tanya Adit yang masih terkejut.

"Oiya, itu saudara saya dari Jawa, mau saya antar ke Bintaro. Nggak papa kok, mas, naik aja, nanti saya diskon biayanya," jelas Toni sambil menawar.

Adit sempat bertanya pendapat Rena dan sepakat bahwa mereka akan membatalkan pesanan tersebut.

"Enggak deh, pak. Makasih," kata Adit sambil menutup pintu mobil.

"Oiya sudah, cancel saja ya, mas. Maaf ya, mas, ini saudara saya kok," papar Toni sebelum mobilnya beranjak pergi.

Tentu saja, ini menjadi pengalaman berharga bagi Rena dan Adit. Dengan wajah yang agak dingin tanpa ekspresi tentu saja Rena tak mau begitu saja percaya bahwa si perempuan itu adalah saudara si sopir.

Ketika pintu dibuka pun, salam dan sapa atau sekadar senyum dari perempuan yang dibawa sang sopir taksi online pun tak keluar. Siapa tidak curiga dengan kondisi seperti ini?

Memang kita tidak boleh berprasangka terhadap orang lain. Namun, dalam situasi seperti ini, pagi hari yang sepi kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan. Walaupun tidak ada yang tahu siapa sebenarnya sosok yang duduk di kursi paling belakang mobil tersebut dan apa motif Toni, ini dapat menjadi pelajaran bagi Anda untuk lebih berhati-hati menggunakan layanan taksi online mana pun.

Promosi 1

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya