Liputan6.com, Jakarta Di bawah guyuran hujan pembukaan Festival Teater Jakarta (FTJ) 2016 tetap berlangsung meriah. Plt Gubernur DK Jakarta, Soni Sumarsono yang hadir membuka acara, Senin malam (21/11/2016) mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendukung pembangunan kebudayaan. “Saya punya prinsip pertahanan terakhir sebuah bangsa adalah kebudayaan. Kalau budaya kita kuat, maka kita akan kuat ketahanan nasionalnya,” kata Soni.
Pembukaan FTJ 2016 sendiri ditandai dengan kolaborasi seniman yang mementaskan sebuah pertunjukan seni bertajuk .T.T.T. (To the Tit) yang disutradarai Yustiansyah Lesmana, dan berkolaborasi dengan dramaturgi Taufid Darwis, Ensamble Tikoro.
Pertunjukan ini berlangsung di luar ruangan, dengan latar instalasi seni bambu berbentuk paus raksasa hasil karya Jonas Sestakresna, seniman instalasi asal Bali.
Advertisement
Yustiansyah mengatakan ide dasar pementasan ini diturunkan dari tema besar yang dibawa FTJ 2016, yaitu “transisi”. To the Tit adalah perjalanan menuju evakuasi, pementasan kolaborasi ini hendak menghadirkan perasaan kegelisahan.
Pementasan ini berupaya memperlihatkan wujud baru melalui penciptaan peristiwa yang mampu mengelola cara pandang dan jarak antara panggung pementasan dan para penonton.
“Ini perasaan gelisah pada kondisi ‘di antara’. Transisi sebagai peristiwa yang tidak stabil. On being. Dari dan mau ke, dapat juga juga sebagai gambaran peristiwa yang tidak ajeg,” kata Yustian.
FTJ 2016 akan mementaskan 26 kelompok teater hasil seleksi dari ratusan peserta kelompok teater di Jakarta. Sesuai dengan tema “transisi”, tahun ini FTJ juga mementaskan berbagai kelompok teater dengan keberagaman sudut pandang.