Genjot Homestay, Akses Pulau Seribu Semakin Terbuka

Kini ada alternatif baru ke Pulau Seribu, yakni melalui Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 46.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jan 2017, 11:10 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2017, 11:10 WIB
Genjot Homestay, Akses Pulau Seribu Semakin Terbuka
Kini ada alternatif baru ke pulau seribu yakni melalui Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 46.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berusaha terus mengembangkan destinasi prioritas yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo. Salah satunya yang dilakukan di Kepulauan Seribu, Jakarta, yang menjadi salah satu destinasi unggulan Tanah Air.

PIC Pokja 10 Destinasi Prioritas Kemenpar Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Budi Faisal, mengatakan bahwa saat ini aksesibilitas ke destinasi Kepulauan Seribu kini semakin mudah dan murah.

”Kini ada alternatif baru ,yakni melalui Pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 46,” ujar Budi. Kapal tersebut bisa menampung dengan kapasitas 144 penumpang dengan tarif Rp 15 ribu, termasuk asuransi Rp 3 Ribu.

”Ini jauh lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kapal motor dari Pelabuhan Muara Baru dengan tarif Rp 38.000,” katanya berpromosi. Sementara untuk rutenya, Budi menjelaskan bahwa rute kapal perintis ini adalah Pelabuhan Sunda Kelapa (pemberangkatan awal)-Pulau Untung Jawa-Pulau Tidung-Pulau Kelapa, dengan durasi perjalanan selama 4 hingga 5 jam, tetapi sambil menikmati seluruh pulau dan keindahan laut di Kepulauan Seribu.

Hal ini jelas akan membuat para pengujung ke Kepulauan Seribu semakin hari semakin banyak yang datang. Apalagi disaat liburan Natal dan tahun baru 2016/2017.

”Oleh karena itu, menyambut tahun baru 2017 paket-paket wisata ke Kepulauan Seribu sudah mulai dijual dengan variasi harga dan aktivitas karena sudah ada akses pilihan menuju Kepulauan Seribu. Terutama paket-paket menghabiskan malam tahun baru di Pulau Bidadari dan Pulau Macan. Paket-paket tersebut sudah dijual, termasuk harga ferry dari Marina Ancol,” ujar Budi.

Budi juga memaparkan, sebagai area perlindungan terumbu karang, saat liburan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara tidak semua pulau di gugusan Kepulauan Seribu menawarkan aktivitas bawah laut seperti snorkeling dan diving selam dalam paket tournya.

”Nah, jadi bagi Anda yang hobi menyelam, kegiatan tersebut lebih banyak digemari wisatawan di Pulau Sepa dan Pulau Macan. Sementara untuk aktivitas darat wisatawan menggemari kegiatan fotografi, bird watching, menikmati indahnya sunset di Pulau Rambut,” ujar Budi.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono meminta agar pemerintah setempat, Kepulauan Seribu meningkatkan fasilitas pendukung yang dibutuhkan. Tentu, ini akan makin membuat wisatawan nyaman.

"Saya ingin Kepulauan Seribu tidak hanya menjadi destinasi nasional tapi wisata kelas dunia dan saya perlu cek arah pembangunan wisata Kepulauan Seribu tersebut," ujar Sumarsono. Soni juga meminta masyarakat setempat berperan aktif dalam pembangunan pariwisata. Dirinya ingin mengkampanyekan gerakan sadar wisata untuk mewujudkan pariwisata internasional.

"Agar pengunjung rindu kembali untuk datang. Selain itu, kalau ini dibikin gerakan sadar wisata saya yakin pariwisata akan berkembang. Kami ingin ada sebuah gerakan sadar wisata tersebut. Nanti secara langsung atau tidak langsung warga menjadi pemandu wisata di Pulau Seribu," ujarnya.

Untuk mendukung kebijakan tersebut, Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo, sudah meningkatkan fasilitas penunjang pariwisata. Sudah ada 100 izin baru untuk homestay guna melayani para wisatawan yang datang.

"Nanti akan ada rencana penambahan perizinan untuk homestay yang kami akan berikan pada 100 yang sudah memenuhi syarat. Hal ini untuk memenuhi target. PAD tahun 2016 yang ditargetkan Rp 42 miliar, tapi saat ini baru tercapai Rp 19 miliar. Semoga nanti tercapai di tahun 2017," ujarnya.

(Adv)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya