Kemenpar Beri Pendidikan Kepariwisataan untuk 200 Guru di Ternate

Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong percepatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata untuk mencetak tenaga profesional.

oleh nofie tessar diperbarui 16 Jun 2017, 14:15 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 14:15 WIB
Kemenpar Beri Pendidikan Kepariwisataan untuk 200 Guru di Ternate
Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong percepatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata untuk mencetak tenaga profesional.

Liputan6.com, Ternate Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendorong percepatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata untuk mencetak tenaga profesional untuk pengembangan potensi pariwisata di Indonesia. Kali ini Kementerian Pariwisata menggelar Kegiatan Pembudayaan Kepariwisataan Bagi Guru yang dilaksanakan di di Hotel Grand Dafam Bela Ternate kota Ternate, Maluku Utara, (15/6).

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara, Anwar Husein, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, yang diwakili oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Ahmad S Kamis, mengangkat topik materi Dukungan Pendidikan dalam mendukung Pengembangan Pariwisata di Provinsi Maluku Utara.

“Pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dasar SDM Kepariwisataan bagi para guru SMK dan SMA, yang selanjutnya diharapkan dapat menjadi kader sekaligus agen perubahan dalam pengembangan kepariwisataan di wilayah Ternate,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Wisnu Bawa Tarunajaya.

Ahman Sya menjelaskan, pelaksanaan pelatihan ini akan dilakukan di berbagai daerah dengan berbagai bidang yang akan disertifikasi. Hal ini dilakukan untuk mencapai target Sertifikasi Kompetensi SDM Kepariwisataan sebanyak 65 ribu orang tahun 2017.

“Semua kami rangkul untuk mengembangkan pariwisata Indonesia, khususnya dalam mewujudkan target 2017 hingga 2019. Adapun sasaran kali ini adalah 200 orang guru yang hadir sebagai peserta, bisa memahami pentingnya pariwisata dan memahami potensi wisata daerah, sebagai penghasil ekonomi yang paling mudah bagi masyakat setempat,” kata Ahman Sya.

Sementara itu, Wisnu menambahkan, seluruh peserta diberi materi praktek mengenai pelayanan prima yang ada tujuan destinasi. Tujuannya, agar peserta bisa menguasai dan memahami potensi wisata daerah.

“Fungsi pelatihan SDM Kepariwisataan juga mempunyai pengetahuan yang khusus dan tahu dengan jelas mengenai suatu tempat atau obyek wisata. Ia dapat memberikan dan menerangkan lebih detil kepada wisatawan baik nusantara ataupun mancanegara," ujarnya.

“Materi yang dipaparkan meliput Pelayanan Prima, gerakan Sapta Pesona sadar wisata, serta membangun kerjasama agar memiliki rasa bertanggung jawab," imbuh Wisnu.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi kerjasama antara Kemenpar, Dinas Pariwisata serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara untuk mencetak SDM profesional bagi pengembangan potensi pariwisata di Maluku Utara.

“Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” ujar pria asal Banyuwangi ini.

Mantan Dirut Telkom ini juga mengatakan, sejak bertugas di PT Telkom dia komitmen membangun investasi SDM. “Sangat penting untuk win the future customers (memuaskan konsumen di masa mendatang). Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan," kata Menpar Arief Yahya.

Menteri lulusan Surrey University, Inggris ini berpesan, SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global, mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau Kompetensi selevel ASEAN. “Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga,” tukas Menpar Arief Yahya.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya